Suara.com - Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia U-23, mengungkapkan kesulitannya menjelang pertandingan melawan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024 yang akan berlangsung pada Jumat dini hari WIB.
Pada masa lalu, Shin Tae-yong pernah memimpin Timnas Indonesia U-19 dalam laga uji coba melawan Korea Selatan, namun pertemuan kali ini mengandung taruhan yang jauh lebih besar bagi masa depan Tim Garuda Muda.
Shin Tae-yong menyatakan di konferensi pers yang diadakan di Jakarta bahwa ini merupakan kali pertamanya menghadapi negaranya sendiri sebagai lawan, sebuah situasi yang ia temukan sangat menantang secara pribadi.
“Ini adalah pengalaman pertama saya untuk bermain melawan negara saya sendiri, dan sejujurnya ini sulit bagi saya. Jika saya tidak pernah melatih timnas Korea Selatan, mungkin tidak sesulit ini,” kata Shin Tae-yong dalam jumpa pers sebelum pertandingan.
Sebelum fase grup berakhir, Shin berharap Indonesia bisa menghindari Korea Selatan dengan menempatkan mereka pada posisi kedua grup mereka, namun Korea Selatan akhirnya lolos sebagai juara Grup B.
Shin Tae-yong mengakui perasaannya yang campur aduk, mengatakan bahwa ia lebih memilih bertemu Korea Selatan di final dan bukan di perempat final, tetapi menegaskan komitmennya untuk berusaha sebaik mungkin dalam pertandingan yang akan datang.
BACA JUGA: Berubah Pikiran, Xavi Dikabarkan akan Bertahan di Barcelona
Mengingat Korea Selatan belum kebobolan selama fase grup, Shin mengatakan bahwa persiapan timnya akan difokuskan untuk menembus pertahanan yang solid dari tim lawan.
Timnas Indonesia U-23 akan berhadapan dengan Korea Selatan dalam laga perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Jumat (26/4/2024) malam WIB. Duel ini diprediksi akan berjalan seru.
Korea Selatan lebih dijagokan bisa mengalahkan Timnas Indonesia U-23. Dari segi pengalaman, mereka tentu unggul ketimbang tim Merah Putih.
Korea Selatan juga sedang on-fire. Dari tiga pertandingan yang dilalui di fase grup, mereka tak pernah kalah bahkan kebobolan.
Selain itu, Pelatih Korea Selatan Hwang Sun-hong punya rekor bagus ketika berhadapan dengan juru taktik Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong. Situasi ini tentu berat bagi Timnas Indonesia U-23.
Meski begitu tim Merah Putih tak bisa dianggap remeh. Rizky Ridho dan kawan-kawan sedang dalam kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat menyentuh target lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Sindiran Terbuka ke Ruben Amorim, Kakak Kobbie Mainoo Kenakan Kaus Free Kobbie
-
Dominasi Semu di SEA Games 2025, Media Vietnam Bongkar 2 Kelemahan Fatal Timnas Indonesia U-22
-
Kata Ruben Amorim Usai Man United Terpaksa Ditinggal 3 Pemain Kunci ke Piala Afrika
-
Rapor Ngeri Jay Idzes saat Hadapi Calon Klub Barunya
-
PSSI Kasih Bocoran Lagi Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Gak Murah! Real Madrid dan Barcelona Harus Rogoh Kocek Dalam-dalam Demi Bek Satu Ini
-
Patrick Kluivert Dipecat, Siapa Pemegang Hak Pilih Pelatih Timnas Indonesia di FIFA The Best Awards
-
Inter Milan Kehilangan Sosok Penting Jelang Supercoppa, Begini Kata Cristian Chivu
-
Rumor Jay Idzes ke AC Milan Menguat, Bos Sassuolo Akhirnya Angkat Bicara
-
Sukses di SEA Games 2025, Akuatik Indonesia Bidik Pecah Telur Medali Asian Games Sejak 1990