Suara.com - Saat Jay Idzes mencetak sejarah menjadi pemain Timnas Indonesia pertama merumput di Serie A Liga Italia, dulu ada kisah PSSI Primavera. PSSI Primavera merupakan sebuah program yang merambah sepak bola Italia dan berhasil mencetak pemain dan pelatih top untuk Indonesia saat ini.
Kompetisi Serie A Liga Italia tengah menjadi perbincangan pasca Jay Idzes mencetak sejarah sebagai pemain Indonesia yang tampil di ajang tersebut.
Bek berusia 24 tahun ini menciptakan sejarah itu saat dirinya dimainkan Venezia dalam laga tandangnya ke Fiorentina di pekan kedua Serie A 2024/2025, Minggu (25/8).
Dalam pertandingan itu, Jay Idzes diturunkan sebagai starter oleh Eusebio Di Francesco dan bermain selama 68 menit sebelum digantikan oleh Michael Svoboda.
Jay Idzes pun berhasil membawa Venezia meraih satu poin pasca bermain imbang 0-0 melawan tuan rumah Fiorentina.
Penampilan Jay Idzes itu menambah jejak Indonesia di Italia, setelah sebelumnya ada program PSSI Primavera pada tahun 1990 an.
Lantas, seperti apa program PSSI Primavera itu? Siapa saja pemain yang masuk dalam program itu dan bagaimana kiprahnya?
Proyek untuk Timnas Indonesia
PSSI Primavera bisa dikatakan sebagai proyek ambisius sepak bola Indonesia untuk menciptakan pemain-pemain berkelas yang siap bersaing di kancah internasional.
Proyek ini didanai oleh pengusaha Nirwan Bakrie yang bekerjasama dengan salah satu klub papan atas Liga Italia kala itu, Sampdoria.
Berkat kerjasama ini, para pemain muda Timnas Indonesia bisa merasakan kompetisi di Italia, yakni bermain di kompetisi Primavera pada musim 1993/1994.
Dikutip dari corriere.it, tujuan program ini sendiri tak lepas dari keinginan PSSI untuk meningkatkan kualitas para pemain Indonesia serta menambah pengalaman bertanding para pemainnya.
Saat itu, total 23 pemain Indonesia yang tergabung di PSSI Primavera berkesempatan berlatih di Italia dan menimba ilmu di negeri Pizza tersebut.
Dari 23 pemain itu, nama-nama seperti Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandy bahkan berhasil menarik atensi pelatih kenamaan, Sven Goran Erikson, dan membyat keduanya dibawa ke tim utama Sampdoria.
Kurniawan bahkan tampil di tim utama saat laga pramusim di Asia Tenggara dan mendapat rekomendasi hingga bergabung dan bermain di klub Swiss, FC Luzern.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Eks Dortmund dan Dua Mantan Timnas Kolaborasi Tempa 40 Bintang Muda
-
Jejak Kontroversial Wasit Real Madrid vs Barcelona, Fans Blaugrana Cemas
-
Hasil Dewa United vs Phnom Penh Crown di AFC Challenge League: Banten Warriors Ditahan Imbang
-
3 Striker Timnas Indonesia Minim Menit Bermain di Klubnya
-
Timnas Indonesia U-23 Dapat Keuntungan Tak Terduga di SEA Games 2025, Vietnam Meradang
-
Gianni Infantino Bikin Gebrakan Baru Luncurkan Piala ASEAN FIFA, Bagaimana Nasib Piala AFF?
-
BRI Super League Goes to Campus: Kenalkan Industri Sepak Bola ke Generasi Muda
-
Striker Timnas Indonesia Belum Terima Kenyataan Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Napoli Hantam Inter 3-1: Conte Balas Dendam, Sindir Lautaro dan Marotta
-
Kevin Diks Dapat Pembelaan Fans Borussia Monchengldbach: Seharusnya Ambil Penalti