Suara.com - Dua laga awal Maarten Paes bersama Timnas Indonesia mengundang decak kagum pecinta sepak bola tanah air. Berkat kegigihannya menjaga gawang, Indonesia lolos dari kekalahan.
Maarten Paes menjadi pahlawan setelah skuat merah putih mampu mengimbangi dua negara raksasa sepak bola di Asia, yaitu Arab Saudi dan Australia, di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C Zona Asia.
Saat melawan Arab Saudi, Paes mampu menepis satu tendangan pinalti sehingga skor berakhir seri 1-1. Saat melawan Australia, pada Selasa (10/9/2024) malam, Paes kembali menjadi pahlawan.
Dia beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang di depan gawang hingga skor berakhir kacamata 0-0. Paes pun terpilih sebagai man of the match di dua laga melawan Arab Saudi dan Australia.
Namun siapa sangka sebelum menjadi seorang kiper handal, Maarten Paes dulunya adalah seorang striker. Lalu apa yang membuat ia beralih menjadi penjaga gawang?
Dalam wawancara dengan media The Dallas Morning News pada Mei 2024 lalu, Maarten mengaku saat merintis karier sebagai pesepakbola, posisinya adalah penyerang.
Bagi Paes, satu-satunya masalah bermain sebagai penyerang adalah membutuhkan usaha fisik yang besar. Sementara dirinya tidak terlalu suka berlari.
Maarten Paes mengatakan, dia menjadi seorang striker saat usianya masih 15 tahun. Setiap menjalani sesi latihan, Paes mengaku tidak semangat.
“Saya adalah seorang striker berusia 15 tahun yang tidak bersemangat dan menjalani setiap sesi latihan tanpa motivasi. Saya tidak suka menjadi seorang striker karena terlalu banyak berlari,” ujarnya.
Baca Juga: Keputusan Shin Tae-yong Disorot, Rafael Struick Ternyata Bermain dalam Kondisi Cedera
Melihat penampilan Paes yang tidak bergairah, salah satu pelatihnya lalu menyarankan agar Maarten Paes berganti posisi menjadi kiper. Paes mengikuti saran sang pelatih. Ia pun menjadi seorang kiper pada usia 17 tahun.
“Saya menemukan gairah saya dalam arti saya menjadi terobsesi untuk menjadi penjaga gawang yang baik, dan sejak saat itu, perkembangan saya melonjak,” kata Paes.
“Awalnya, saya adalah penjaga gawang yang sangat tidak lazim karena saya belajar segalanya dari diri saya sendiri. Saya seperti berlian yang belum dipoles, dan sedikit demi sedikit, saya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Saya masih merasa masih banyak potensi yang tersisa untuk berkembang,” ungkapnya.
Keputusan Paes berganti posisi menjadi kiper terbukti tepat. Ia termasuk sebagai salah satu kiper terbaik di Major League Socceer (MLS), liga sepak bola Amerika Serikat.
Musim lalu, Paes menjadi yang terbaik ketiga di liga dengan rata-rata kebobolan 1,00 gol per pertandingan. Hanya kalah dari kiper Nashville SC Joe Willis (0,97) dan Seattle Sounders Stefan Frei (0,77) yang memiliki persentase lebih baik.
Musim ini, Paes melakukan 43 penyelamatan dalam 12 pertandingan. Ini merupakan rekor terbaik kedua bagi seorang penjaga gawang. Di urutan pertama ada Tim Melia dari Sporting Kanas City melakukan 46 penyelamatan dalam 12 pertandingan.
Berita Terkait
- 
            
              Keputusan Shin Tae-yong Disorot, Rafael Struick Ternyata Bermain dalam Kondisi Cedera
- 
            
              Senang Timnas Indonesia Tahan Imbang Australia 0-0, Jokowi Puji-puji Maarten Paes, Apa Katanya?
- 
            
              3 Pemain Tampil Mengesankan Lawan Australia, Rizky Ridho Bak Pemain Abroad
- 
            
              Ekspresi Lemas Pelatih Australia, Akui Dibikin Frustrasi Timnas Indonesia
- 
            
              Tak Kebobolan, Timnas Indonesia Ditahan Imbang Australia di SUGBK
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
- 
            
              Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
- 
            
              Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
- 
            
              Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
- 
            
              Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
- 
            
              Eks Dortmund dan Dua Mantan Timnas Kolaborasi Tempa 40 Bintang Muda
- 
            
              Jejak Kontroversial Wasit Real Madrid vs Barcelona, Fans Blaugrana Cemas
- 
            
              Hasil Dewa United vs Phnom Penh Crown di AFC Challenge League: Banten Warriors Ditahan Imbang
- 
            
              3 Striker Timnas Indonesia Minim Menit Bermain di Klubnya
- 
            
              Timnas Indonesia U-23 Dapat Keuntungan Tak Terduga di SEA Games 2025, Vietnam Meradang
- 
            
              Gianni Infantino Bikin Gebrakan Baru Luncurkan Piala ASEAN FIFA, Bagaimana Nasib Piala AFF?
- 
            
              BRI Super League Goes to Campus: Kenalkan Industri Sepak Bola ke Generasi Muda
- 
            
              Striker Timnas Indonesia Belum Terima Kenyataan Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
- 
            
              Napoli Hantam Inter 3-1: Conte Balas Dendam, Sindir Lautaro dan Marotta
- 
            
              Kevin Diks Dapat Pembelaan Fans Borussia Monchengldbach: Seharusnya Ambil Penalti