Suara.com - Catatan hitam pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert mulai terkuak satu persatu. Salah satu yang jadi sorotan ialah saat ia diketahui kecanduan judi saat masih jadi pelatih tim muda FC Twente.
Namun ternyata tak hanya itu, Kluivert pasca pensiun sebagai pemain dan jadi pelatih juga sempat dituding punya koneksi dengan gerombolan pencuri lukisan museum Van Gogh di Belanda.
Laporan NOS tertanggal 21 Maret 2017 menyebutkan bahwa Kluivert mengambil langkah hukum kepada pencuri lukisan Museum Van Gogh pada 2002, Octave Durham alias Okkie.
Pasalnya Okkie dalam sebuah film dokumenter mengaku bahwa ia bersembunyi bersama Kluivert di Barcelona setelah melakukan pencurian lukisan.
Kluivert kepada De Telegraaf mengatakan klaim itu tidak masuk akal. Pengacara Kluivert, Gerard Spong mengatakan bahwa kliennya hanya sepintas bertemu dengan Okkie dan tidak pernah memberikan perlindungan.
Sementara itu pembuat film dokumenter kepada De Telegraaf mengatakan bahwa anggota keluarga Kluivert telah mengonfirmasi Okkie menghabiskan malam bersama pria yang hari ini, Rabu (8/1) ditunjuk jadi pelatih Timnas Indonesia.
Selain itu si pembuat film dokumenter itu juga mengklaim bahwa mereka memiliki rekaman audi terkait hal tersebut.
Okkie dituding melakukan dua lukisan berjudul The Sea View at Scheveningen dan The Exit of the Reformed Church in Nuenen pada 2002 dan baru pada 2017 berhasil ditemukan. Kedua lukisan itu ditemukan di Italia.
Dari hasil penyelidikan Okkie menjual dua lukisan itu kepada mafia Italia.
Baca Juga: Kontroversial! Rekam Jejak Kelam Patrick Kluivert, Layakkah Gantikan STY dan Latih Timnas Indonesia?
Patrick Kluivert dan Skandal Judi
Sebagai seorang mantan pemain, Kluivert tak bisa disangkal ialah bomber haus gol dengan catatan gelar di level klub, dari Ajax hingga Barcelona.
Namun saat melakoni tugas sebagai pelatih, bisa dibilang catatan Kluivert masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Shin Tae-yong.
Tidak hanya itu, Kluivert juga memiliki catatan hitam di luar sepak bola yakni soal ia pernah tersandung masalah perjudian. Hal ini bahkan membuatnya mendapat ancaman dari geng kriminal karena utang judi mencapai 1 juta Euro.
Laporan NOS tertanggal 25 Maret 2017 dengan detail menceritakan alur kasus yang menimpa Kluivert. Kasus perjudian Kluivert sendiri awal dipublikasikan oleh media De Volkskrant.
De Volkskrant memiliki dokumen peradilan rahasia dan dari hasil investigasi mereka. Dari dokumen itu menunjukkan bahwa Kluivert berjudi di tim utama pada rentang waktu 2011 hingga 2012. Saat itu posisinya ialah pelatih tim muda FC Twente.
"Total ia membuat hampir 1100 taruhan dalam 8 bulan senilai 2,4 juta. Dia rugi banyak sekali. Namun Kluivert mendapatkan untung dengan taruhan di laga FC Twente. Ia mengantongi lebih dari 15ribu Euro," tulis NOS.
Jika dikonversi ke nilai rupiah saat ini, Kluivert habiskan uangnya mencapai Rp40 miliar dan hanya mendapatkan Rp252 juta.
Menurut De Volkskrant, bertaruh pada pertandingan klub sendiri tidak secara eksplisit dilarang saat itu. Masih dari sumber yang sama, tidak ada indikasi Kluivert terlibat dalam pengaturan skor.
Di laporan tahun 2017 itu, Kluivert telah melunasi sebagian besar utang judinya. Namun disebut ada 700ribu Euro utang judi di 2016 belum dibayarkan eks striker Newcastle United itu.
Sementara itu, laporan dari AD.nl akibat utang judi yang membengkak, Kluivert sampai diperas oleh geng kriminal di Belanda. Jaksa penuntut umum di peradilan kasus geng itu menyebut Kluivert 'pecandu judi yang diperas seperti jeruk'.
Jaksa penuntut umum menyebut bahwa geng kriminal ini mengancam Kluivert akan menyebarkan rekaman suara saat ia meminta uang untuk judi. Rekaman itu diancam akan disebarkan sejumlah media entertaiment seperti Shownieuws atau melalui jurnalis gosip Evert Santegoeds.
"Orang-orang seperti dia (Kluivert) tidak menyadari bahwa mereka bertaruh semuanya termasuk uang ke kelompok ini," kata jaksa penuntut umum.
Berita Terkait
-
Kontroversial! Rekam Jejak Kelam Patrick Kluivert, Layakkah Gantikan STY dan Latih Timnas Indonesia?
-
Tunjuk Patrick Kluivert Gantikan STY, PSSI Lakukan Pertaruhan Paling Nekat
-
Testimoni Korban Patrick Kluivert: Taktiknya Buruk, Pemain Bingung
-
Asisten STY Belum Tentu Bantu Patrick Kluivert: Saya masih...
-
3 Pesaing Pratama Arhan di Bangkok United, Ada Langganan Timnas Thailand
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Kembali Dipanggil Timnas Indonesia, Marc Klok Siap Buktikan Kualitasnya
-
Pemain Timnas Indonesia U-17 Ini Ingin Lampaui Target Nova Arianto
-
Akui Borneo FC Kuat, Pelatih Persija Punya 'Senjata' Buat Menang
-
Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
-
Patrick Kluivert Coret Marselino Ferdinan, PSSI: Tak Boleh Itu Cawe-cawe
-
Kata-kata Mauro Zijlstra yang Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Masalah Gaji, Mantan Klub Saddil Ramdani Disanksi FIFA
-
Timnas Uruguay Terbang ke Asia Tenggara Bulan Depan, Lawan Siapa?
-
Irak Wajib Waspada, Timnas Indonesia Diperkuat 11 Pemain Naturalisasi Baru Sejak Pertemuan Terakhir
-
Tak Kunjung Pulih, Nilai Pasar Striker Naturalisasi Timnas Vietnam Turun Tajam