Suara.com - Shin Tae-yong, eks pelatih Timnas Indonesia, pernah bertanya ke Indra Sjafri tentang masalah apa yang dimiliki sepak bola Indonesia saat pertama kali datang ke Tanah Air.
Hal ini diungkapkan Indra Sjafri saat mengenang momen dirinya pertama kali bertemu Shin Tae-yong dalam video singkat yang diunggah akun Instagram @chimochyagatha.
Dalam video singkat tersebut, seorang host bertanya ke Indra Sjafri mengenai pengaruh pelatih asal Korea Selatan itu terhadap perkembangan sepak bola Indonesia.
Mendapati pertanyaan tersebut, pelatih Timnas Indonesia U-20 tersebut langsung mengenang momen pertama dirinya bertemu Shin Tae-yong.
Saat pertama kali bertemu Shin Tae-yong, Indra Sjafri mendapat pertanyaan dari pelatih berusia 54 tahun itu soal masalah yang ada di sepak bola Indonesia.
“Saya bekerja sama dengan Coach Shin itu sudah 3 tahun, dan saya tahu persis apa yang sudah dikerjakan Coach Shin, terutama yang kita lihat adalah regenerasi pemain tim nasional,” buka Indra Sjafri.
“Jadi pertama Coach Shin masuk di 2020, saya ketemu di Hotel Mulia, dia bertanya ke saya: ‘Apa yang jadi masalah di sepak bola Indonesia?’,” lanjut Indra Sjafri.
Mendapat pertanyaan itu, Indra Sjafri kemudian membeberkan sederet masalah seperti kondisi fisik dan mental, yang kemudian diamini oleh Shin Tae-yong.
Berangkat dari pertanyaan ke Indra Sjafri itu, Shin Tae-yong pun memulai kiprahnya sebagai pelatih Timnas Indonesia dengan membenahi fisik pemain.
Baca Juga: Elkan Baggott Makin Dekat dengan Singapura, Ada Apa?
Dalam membenahi fisik pemain, eks pelatih Timnas Korea Selatan itu tak hanya meningkatkan intensitas latihan, melainkan juga mengatur pola makanan anak asuhnya.
Hal ini diakui oleh Rizky Ridho, di mana ia mengaku baru memahami soal makanan bergizi saat dilatih oleh Shin Tae-yong.
“Saya baru tahu makanan yang mengandung protein, mengandung karbo, benar-benar dari yang coach Shin, di Timnas ini," kata Rizky Ridho, dikutip dari kanal YouTube Sport77 Official.
Lalu mengenai mental, Shin Tae-yong pernah menyebut bahwa banyak pemain Timnas Indonesia gampang menyerah saat bertemu tim-tim besar.
“Sering begitu, menyerah sebelum bertanding. Itu mengapa hasilnya tidak maksimal dan malah cari-cari alasan," bebernya kepada Lee Kyung-kyu.
Namun di era kepelatihannya, mental pemenang mulai terbentuk yang terlihat dari hasil-hasil apik yang didapat oleh Timnas Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Pemain Keturunan Swedia Dukung Gol Spektakuler Rizky Ridho Raih Puskas Award
-
Rizky Ridho Setia ke Persija Hingga 2028, Sang Istri Ternyata Bisikkan Hal Ini
-
Bersinar di Piala Dunia U-17, Winger Manchester City Ternyata Pemain Keturunan
-
Besok Harga Naik! Manchester United Dapat Restu Rekrut Pemain Rp2 Triliun
-
Belanda Terpuruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Anak Patrick Kluivert Malah Mundur
-
Italia Emban Misi Mustahil Menang 9-0, Gennaro Gattuso Bakal Lakukan Apa?
-
Carlo Ancelotti: Chelsea Beruntung Punya Pemain 19 Tahun Berbandrol Rp1,02 T
-
Eks Pelatih Timnas Soroti Pentingnya Pembinaan di Tengah Booming Sepak Bola Putri Malang
-
Jesus Casas Si Tukang Otak Atik Formasi, Cocok Latih Timnas Indonesia?
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Terseret ke FIFA Usai Kartu Merah Cristiano Ronaldo