Suara.com - Patrick Kluivert resmi ditunjuk PSSI sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Dia menggantikan Shin Tae-yong yang dipecat pada Senin (6/1/2025).
Pria berusia 48 tahun menjadi pelatih asal Belanda keenam yang menukangi Timnas Indonesia.
Sebelumnya, lima pelatih asal Belanda pernah melatih Timnas Indonesia dengan prestasi yang berbeda-beda. Simak ulasannya.
1. Wim Rijsbergen
Wim Rijsbergen hanya sempat menangani Timnas Indonesia dalam tujuh laga kompetitif.
Debutnya berakhir imbang 1-1 melawan Turkmenistan, diikuti kemenangan 4-3 melawan tim yang sama. Setelah itu, Indonesia kalah dalam lima pertandingan berturut-turut.
Sebelumnya, Rijsbergen pernah melatih Trinidad and Tobago, serta klub-klub seperti FC Groningen dan FC Volendam.
2. Henk Wullems
Henk Wullems memiliki kenangan manis bersama PSM Makassar, membawa tim juara Liga Indonesia musim 1999/2000.
Baca Juga: Dipecat PSSI, Shin Tae-yong Bawa Uang Puluhan Miliar ke Korea Selatan
Sebelumnya, dia menjadi pelatih Indonesia pada 1996-1997 dengan lima laga, hasilnya satu imbang dan lima kekalahan.
Selain itu, Wullems pernah melatih Persikota Tangerang, Arema Malang, dan Persegi Gianyar.
Pieter Huistra menjadi pelatih Indonesia pada 2015, menggantikan Benny Dolo.
Namun, tugasnya diwarnai sanksi FIFA, sehingga dia tidak bisa memimpin Timnas Indonesia dalam laga kompetitif.
Huistra kini melatih Borneo FC sejak 2023, membawa tim bersaing di papan atas meski belum meraih gelar juara.
4. Frans van Balkom
Frans van Balkom menjadi pelatih Timnas Indonesia pada 1979, meski belum ada catatan resmi laga yang dipimpin.
Selain Timnas, dia pernah melatih NIAC Mitra dan Timnas Hong Kong pada 1976-1977.
5. Wiel Coerver
Wiel Coerver akan dikenang sebagai salah satu pelatih legendaris Timnas Indonesia, mendapat julukan 'The Albert Einstein of Football' berkat ide-ide cemerlangnya.
PSSI mendatangkannya dengan target lolos ke Olimpiade Montreal 1976, namun Indonesia gagal setelah kalah dari Korea Utara di Stadion Gelora Bung Karno.
Coerver kemudian melatih Indonesia di SEA Games 1979 dengan target meraih medali emas, tetapi juga gagal mencapainya.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Kondisi Miris Shin Tae-yong: 5 Laga Tanpa Kemenangan, Bakal Dipecat?
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Prediksi Susunan Pemain Inter Milan vs Sassuolo: Jay Idzes Kontra Marcus Thuram
-
Hasil BRI Super League: Persija Keok, PSM Lepas dari Zona Merah
-
'Ledakan' Bakat Muda di MLSC Bandung, Sepak Bola Putri Kian Menggeliat
-
Media Inggris Ulas Pemain Keturunan Indonesia: Pilar Tak Tergantikan, Siapa Dia?
-
Tinggal Klik! Link Live Streaming BRI Super League PSM vs Persija Malam Ini
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
Elkan Baggott Menghilang, Ipswich Town Ditimpa Kesialan
-
Kartu Kuning di Laga Debut, Calvin Verdonk: Ligue 1 Butuh Fisik Kuat