Suara.com - Legenda Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda berdarah Maluku, Simon Tahamata dirumorkan akan menjadi Direktur Teknik (Dirtek) PSSI. Namun, di balik reputasinya yang gemilang di sepak bola, sang maestro punya cerita kelam.
Tahamata menjadi bagian dari sejarah kelam yang terkait dengan hubungan antara komunitas Maluku Selatan dan pemerintah Belanda, negara yang membesarkan namanya.
Simon Tahamata memulai karier profesionalnya di Ajax Amsterdam pada era 1970-an. Namun, di tengah kesuksesannya, komunitas Maluku di Belanda justru dilanda gejolak.
Menyitat media Belanda Vanderleymedia, sekelompok pemuda Maluku menduduki Kedutaan Besar Indonesia di Wassenaar, yang mengakibatkan satu korban jiwa pada tahun 1970.
Beberapa tahun kemudian, pada 1975, terjadi pembajakan kereta api di Wijster yang menewaskan tiga orang. Pada 1977, insiden serupa terjadi di De Punt, di mana dua sandera dan enam pembajak tewas setelah pasukan Belanda menyerbu kereta.
Meskipun ada juga aksi pembajakan yang berakhir tanpa korban jiwa, seperti penyanderaan sekelompok anak sekolah di Bovensmilde, aksi-aksi ini menciptakan ketegangan sosial yang mendalam antara masyarakat Belanda dan komunitas Maluku Selatan.
Di balik sosoknya yang tenang, Tahamata mengaku memahami tindakan yang dilakukan oleh rekan-rekannya dari Maluku Selatan itu.
Lebih dari empat dekade kemudian, ia berbicara dengan jujur di sela-sela wawancara di De Toekomst, pusat pelatihan Ajax.
"Tentu saja, aksi-aksi itu tidak terjadi begitu saja. Ini berkaitan erat dengan perlakuan pemerintah Belanda terhadap ayah-ayah kami," kata Simon Tahamata.
Baca Juga: Ordal PSSI Blak-blakan, Peras Keringat Lebih Rayu Ole Romeny
"Mereka berjuang untuk bendera Belanda, banyak yang gugur. Namun, pada akhirnya, pemerintah Belanda justru meninggalkan kami."
Orang-orang Maluku Selatan diketahui datang ke Belanda setelah meletusnya konflik politik setelah memproklamirkan negara Republik Maluku Selatan (RMS) di Ambon pada 1950.
Masih menyitat Vanderleymedia, sebanyakk 12.500 warga Maluku Selatan kabur ke Belanda setahun setelahnya. Di antara ribuan orang ini, dua diantaranya merupakan orang tua Simon Tahamata.
"Tidak ada yang peduli dengan penderitaan kami. Apa yang dilakukan para pemuda itu di kereta adalah bentuk jeritan untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan," kata Simon membela rekan-rekannya.
Simon Tahamata menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menyangkal sejarah atau berpura-pura tidak mengerti akar permasalahan yang melatarbelakangi konflik antara orang Maluku Selatan dan Belanda.
Baginya, pengakuan dan pemahaman terhadap perjuangan komunitas Maluku adalah hal yang penting.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Verona vs Juventus: Kans Tudor Samai Rekor Trapattoni dan Allegri
-
Bukan Salahnya! Ini Dosa Besar Dusan Vlahovic Menurut Legenda Italia
-
Dibeli Cuma Rp507 M, Gianluigi Donnarumma Transfer Terbaik Premier League
-
Sumpah Serapah Cristiano Ronaldo Bela Joao Felix: Banyak Orang Idiot!
-
Enzo Maresca Tendang Raheem Sterling ke Lemari, Legenda Chelsea Geram
-
Big Match BRI Super League PSM vs Persija: Pasukan Ramang Incar Kebangkitan
-
Willem II vs Jong Ajax: Rapor Nathan Tjoe-A-On Tundukkan 2 Pemain Keturunan Indonesia
-
Malam Ini Kick Off! Link Live Streaming Bali United vs PSIM Yogyakarta
-
Dua Gol Marcus Rashford untuk Barcelona: Ruben Amorim Menyesal?
-
Statistik Arema FC vs Persib: Singo Edan Cari Jalan Tembus Tembok Maung Bandung