Suara.com - Legenda Ajax Amsterdam keturunan Maluku, Simon Tahamata, masih percaya bahwa mimpi Ambon merdeka dan menjadi negara berdikari masih hidup, setidaknya hingga saat ini.
Hal tersebut diungkapkannya pada 2017 silam, tepatnya 40 tahun setelah momen pembajakan kereta pada tahun 1977 silam di Glimmen, Belanda.
Dalam wawancaranya bersama media Belanda, AD.nl, Simon Tahamata masih menunjukkan optimismenya jika Ambon akan merdeka dan menjadi negara sendiri.
Bahkan, pria berusia 68 tahun itu berpesan kepada masyarakat Maluku, terutama yang ada di Belanda, tetap optimis mimpi itu terwujud di kemudian hari.
“Mimpi Ambon merdeka masih hidup. Pengorbanan dengan Pembajakan Kereta (1975 dan 1977) tidak sia -sia,” buka Simon Tahamata kepada AD.nl.
“Tidak mungkin pesan ini memudar. Kita harus mencoba membuatnya (kemerdekaan Ambon) tetap hidup,” lanjut eks penggawa Timnas Belanda itu.
Simon Tahamata sendiri memang menjadi salah satu pemain keturunan Indonesia yang mendukung gerakan Republik Maluku Selatan (RMS).
Hal ini tak lepas dari latar belakangnya, di mana ia lahir dari keluarga yang dulunya mantan Prajurit KNIL (Kerajaan Hindia Belanda) di Maluku.
Usai Indonesia merdeka pada tahun 1945, mantan prajurit KNIL mulai pindah ke Belanda pada tahun 1951, di mana mereka dijanjikan kemerdekaan oleh pemerintah Belanda.
Baca Juga: Calon Dirtek Timnas Indonesia Simon Tahamata Lolos dari Kecelakaan Pesawat
Namun dalam sejarahnya, para masyarakat Maluku justru ditelantarkan oleh pemerintah Belanda dengan ditempatkan di kamp Vught, sebuah kamp penampungan.
Karena janji tersebut tak kunjung ditepati, rakyat Maluku pun sempat melakukan teror ke pemerintah Belanda. Salah satunya dengan pembajakan kereta api pada tahun 1975 dan 1977.
Saat pembajakan tersebut, Simon Tahamata sudah lahir dan berusia 19 tahun. Alhasil, ia memahami tindakan aktivis RMS itu untuk mendapatkan kemerdekaan yang dijanjikan.
Karenanya, Simon Tahamata masih mendukung mimpi berdirinya Republik Maluku Selatan dan percaya jika suatu saat kemerdekaan itu akan didapat oleh rakyat Maluku.
“Hanya dia (Tuhan) yang tahu ketika impian kita, RMS, akan menjadi kenyataan. Saya harus tetap percaya bahwa itu akan baik -baik saja,” kata Simon Tahamata, dikutip dari AD.nl.
“Meskipun saya mungkin tidak melihatnya seumur hidup saya. Akan tiba saatnya,” lanjutnya dengan nada optimis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Bintang Persita Tangerang Mentas di Piala Afrika 2025, Hadapi Eks Man City
-
Diisukan Gabung Klub Serie B Italia, Bek Persib Bandung Buka Suara
-
Harapan Bali United usai Rekrut Eks Gelandang Timnas Jepang U-23
-
Diumumkan sebagai Pelatih Anyar Persebaya, Bernardo Tavares: Terima kasih
-
Opsi Penyerang Arsenal Kian Ngeri, Striker Brasil Siap Comeback saat Hadapi Crystal Palace
-
Ujian Berat Menanti John Herdman Saat Menjabat Pelatih Timnas Indonesia
-
Asnawi Menangis usai Garuda Gagal ke Piala Dunia 2026: Hanya 57 Pemain yang Punya Kualitas
-
Pemain Persib Bandung Federico Barba Dilaporkan Sepakat Gabung Klub Italia
-
Bukan Januari! Media Italia Bongkar Waktu Sebenarnya AC Milan Datangkan Jay Idzes
-
Rekor John Herdman Lebih Mentereng dari Shin Tae-yong, Bisa Katrol Ranking FIFA Timnas Indonesia?