Suara.com - Legenda Ajax Amsterdam, Simon Tahamata, menyebut banyak janji kosong yang diberikan rakyat Maluku, seiring adanya rumor dirinya akan jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia.
Nama Simon Tahamata menjadi buah bibir di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air, menyusul adanya laporan dirinya akan menjadi Direktur Teknik Timnas Indonesia.
Munculnya rumor ini tak lepas dari aktivitas pria berusia 68 tahun itu di media sosial, di mana ia baru-baru ini mengikuti akun Instagram Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Mengingat saat ini staf kepelatihan di Timnas Indonesia bernuansa Belanda, maka muncul rumor jika Simon Tahamata akan menduduki jabatan strategis di skuad Garuda itu.
Namun di balik rumor Simon Tahamata akan menjadi Direktur Teknik Timnas Indonesia, masa lalunya dan pandangannya di luar sepak bola menjadi concern publik.
Diketahui, eks penggawa Timnas Belanda ini merupakan salah satu pendukung gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS).
Bahkan hingga saat ini, Simon Tahamata disebut-sebut masih memperjuangkan nasib rakyat dari tanah leluhurnya itu, yakni mendapatkan kemerdekaannya.
Hal ini terlihat dari wawancara-wawancaranya soal gerakan RMS di Belanda. Salah satunya saat diwawancarai oleh media Belanda, NOS.
Dalam wawancara itu, Simon Tahamata menyinggung soal pembajakan kereta yang dilakukan orang-orang Maluku Selatan di Belanda pada tahun 1977 silam.
Baca Juga: Palermo Sebut Emil Audero Pemain Asal Indonesia, Bocoran Bakal Dinaturalisasi Timnas?
Sekadar informasi, pembajakan kereta itu dilakukan orang-orang Maluku Selatan untuk menagih janji ke pemerintah Belanda saat mengasingkan mereka secara paksa ke Negeri Kincir Angin.
Saat itu, rakyat Maluku Selatan yang diasingkan ke Belanda mendapat iming-iming dari pemerintah Belanda akan mendapatkan kemerdekaan.
Nahas, rakyat Maluku Selatan yang ada di Belanda justru diasingkan di sebuah kamp, sehingga muncul pemberontakan dan pembajakan kereta pada tahun 1977 itu.
Di mata Simon Tahamata, ia memamahi mengapa para aktivis Maluku Selatan melakukan aksi pembajakan itu, mengingat janji yang diberikan tak pernah ditepati oleh pemerintah Belanda.
“Jika banyak janji kosong dibuat dan kami tidak ditanggapi dengan serius, saya bisa membayangkan bahwa seseorang akan berdiri dan berkata: Kami masih di sini,” katanya dikutip dari NOS.
Bahkan di mata Simon Tahamata, para pembajak atau aktivis gerakan RMS adalah pahlawan karena memperjuangkan hak yang dimiliki oleh rakyat Maluku Selatan di Belanda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Dekatkan Merchandise Resmi ke Bonek dan Bonita, Persebaya Ambil Langkah Tak Biasa
-
Mantan Pelatih Vidal Resmi Ditunjuk Jadi Nakhoda Anyar Persijap Jepara
-
Prediksi Everton vs Arsenal: Ujian Natal The Gunners, Mikel Arteta Wajib Fokus
-
John Herdman Calon Pelatih Timnas Indonesia Punya Pengalaman Redam Ego Bintang Rp1,1 Triliun
-
Runtuhkan Dominasi Thailand, Timnas Futsal Indonesia Juara SEA Games 2025!
-
6 Tahun Perkuat Manchester United, Bruno Fernandes Ungkap Alasan Dirinya Bertahan
-
Prediksi Tottenham vs Liverpool: Spurs Dihantui Rekor Buruk, The Reds Datang dengan Pede
-
Harry Kane Puji Kualitas Wonderkid 17 Tahun Bayern Munich
-
PT I.League Tak Ubah Jadwal Meski Sejumlah Wilayah di Pulau Sumatra Terdampak Bencana
-
Prediksi Dortmund vs Borussia Monchengladbach: Kevin Diks Cetak Gol Lagi?