Suara.com - Kevin Diks melanjutkan kariernya di Bundesliga dengan bergabung ke Borussia Monchengladbach pada musim depan, setelah kontarknya di FC Copenhagen berakhir pada tahun ini dan tidak diperpanjang oleh pihak klub.
Pindahnya pemain Timnas Indonesia itu ke Bundesliga jadi sorotan sejumlah media Jerman. Selain membahas soal kemampuannya sebagai seorang pemain belakang, media Jerman juga menyoroti soal kepopuleran pemain berdarah Maluku itu di sosial media.
Bahkan salah satu media lokal, Gladbach Live mengulas soal film dokumenter Kevin Diks yang diproduksi FC Copenhagen.
Pihak klub Denmark itu besok, Selasa (11/2, akan merilis film dokumenter berjudul, 'Kevin Diks – A Journey Home'.
"Tayang perdana Selasa 11 Februari 2025 di Aplikasi FCK Anda atau di TV.FCK.DK," tulis pengumuman FC Copenhagen seperti dikutip Suara.com, Senin (10/2).
Film dokumenter itu disebut akan mengulas perjalanan Kevin Diks sebelum, selama dan setelah debutnya bersama Timnas Indonesia pada November 2024.
"Film ini akan mengisahkan perjalanan pribadi Kevin Diks kembali ke akarnya di negara yang hebat itu dengan budaya sepak bola yang istimewa," tulis pihak klub.
Rilisnya film dokumenter itu cukup mengejutkan media lokal Jerman. Menurut mereka, Kevin Diks baru satu kali membela Timnas Indonesia tapi dianggap pemain paling berharga.
"Diks baru memainkan satu pertandingan internasional untuk Timnas Indonesia, tetapi dianggap sebagai pemain paling berharga di skuat, tetapi tetap ia merupakan sosok yang menonjol dalam sepak bola Indonesia," ulas media Jerman itu.
Baca Juga: Catat Menit Bermain Penuh Kali Pertama, Kapan Terakhir Pratama Arhan Dapatkan Itu di Klub?
Masih dari sumber yang sama, media lokal Jerman itu kemudian menuliskan soal jumlah pengikut Kevin Diks di Instagram yang sangat banyak. Bahkan jumlah followers Kevin Diks jadi yang terbanyakk dibanding pemain Gladbach lainnya.
"Dengan memiliki 1,4 juta pengikut di Instagram, Kevin Diks jadi bintang pop baru di Borussia. Ia menggeser posisi kapten Julian Weigl yang hanya memiliki sepertiga followers Kevin Diks,"
"Tidak diragukan lagi bahwa transfer pemain 28 tahun itu memiliki nilai tambah bagi olahraga,"
Berita Terkait
-
Catat Menit Bermain Penuh Kali Pertama, Kapan Terakhir Pratama Arhan Dapatkan Itu di Klub?
-
Pemain Kesayangan STY Ditonton Alex Pastoor: Rezeki Kalau Dipanggil ke Timnas Indonesia
-
Sama-Sama Berposisi Striker, Bagaimana Perbandingan Kualitas Rafael Struick dan Ole Romeny?
-
Gaya Main Dion Markx Bisa Perkaya Strategi Timnas Indonesia, Bek Tengah Modern
-
Calvin Verdonk: Ayah Saya dari Sumatera, tapi Hilang 27 Tahun
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bintang Brasil Sebut Timnas Indonesia U-17 Sebagai Lawan Serius di Piala Dunia U-17 2025
-
Reaksi Tak Biasa Luciano Spalletti Usai Juventus Ditahan Imbang Sporting
-
Sejelek Apa Timnas Indonesia U-17 Sampai Keok?
-
Dua Gol, Satu Petaka: Malam Gila Luis Diaz di Liga Champions
-
Aspire Zone Bergemuruh! Pelatih Zambia Kagum dengan Suporter Timnas Indonesia U-17
-
Arsenal Menggila di Liga Champions! Rekor 122 Tahun Pecah!
-
Lupakan Kekalahan Zambia, Mathew Baker Tegaskan Siap Tempur Lawan Brasil
-
Rooney Sindir Van Dijk, Kapten Liverpool Balas dengan Elegan Usai Kalahkan Real Madrid
-
Real Madrid Tumbang di Anfield, Xabi Alonso: Kami Coba Bertahan tapi Liverpool Terlalu Kuat
-
Media Belanda: Karier Mees Hilgers Tragis