Calvin Verdonk Soal Patrick Kluivert: Penasaran, Tapi Biasa Aja

Suara.com - Kedatangan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia disambut penuh antusias oleh pemain naturalisasi, Calvin Verdonk. Bek NEC Nijmegen itu mengaku penasaran dengan gaya kepelatihan eks striker Barcelona tersebut.

Patrick Kluivert resmi ditunjuk sebagai juru taktik baru Skuad Garuda pada awal Januari 2025, menggantikan Shin Tae-yong.

Pelatih asal Belanda ini menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun ke depan.

Nama Patrick Kluivert sendiri bukanlah sosok asing di dunia sepakbola.

Sepanjang kariernya, pria berusia 48 tahun ini telah membela sejumlah klub elite Eropa, termasuk Ajax Amsterdam, AC Milan, dan Barcelona.

Berbagai gelar bergengsi seperti Liga Belanda dan Liga Champions juga pernah diraihnya. Dengan rekam jejak tersebut, tidak heran jika kehadirannya di Timnas Indonesia mencuri perhatian para pemain.

Calvin Verdonk mengakui bahwa dirinya sangat antusias dengan kedatangan Patrick Kluivert.

Sebagai pemain yang pernah berlatih bersama nama besar seperti Dirk Kuyt dan Robin van Persie di Feyenoord, ia merasa tertantang untuk bekerja di bawah arahan pelatih kelas dunia.

“Saya belum berbicara dengannya minggu ini. Itu akan terjadi setelah pertandingan,” kata Verdonk dikutip dari laman NEC.

Baca Juga: Coach Justin Bongkar Kenyataan Pahit Status Ole Romeny, Padahal Dibanggakan Usai Sumpah WNI

“Saya sangat penasaran. Itu nama besar, tapi dalam sepak bola Anda terbiasa dengan itu."

Di sisi lain, Patrick Kluivert langsung dihadapkan pada tugas berat. Timnas Indonesia kini tengah berjuang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Dengan empat laga tersisa, peluang Skuad Garuda untuk melaju ke fase berikutnya masih terbuka, baik sebagai salah satu dari dua tim teratas maupun melalui jalur play-off.

Jadwal terdekat, Timnas Indonesia akan menghadapi Australia pada 20 Maret 2025, diikuti laga kontra Bahrain lima hari kemudian. Kedua pertandingan ini akan menjadi ujian pertama bagi Kluivert dalam membawa Skuad Garuda ke level yang lebih tinggi.