Suara.com - Bojan Hodak sudah mempersiapkan strategi untuk menghadapi delapan pertandingan sisa Persib Bandung di kompetisi BRI Liga 1 2024/2025, agar skuat Maung Bandung kembali meraih gelar juara.
Delapan pertandingan sisa yang akan dilakoni Persib tersebut yakni empat laga tandang, menghadapi Semen Padang, Borneo FC, Malut United dan Persita Tangerang.
Kemudian empat pertandingan lainnya yakni laga kandang menghadapi Bali United, PSS Sleman, Barito Putera dan Persis Solo.
Menurut Bojan, jumlah pertandingan sisa Persib di kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 sama dengan pesaing lainnya, sehingga seluruh laga sisa ini sangat penting layaknya final Piala Dunia.
Karena, jika tergelincir posisi skuat Maung Bandung di puncak klasemen bakal terancam dan akan digeser oleh tim lainnya, apalagi jarak poin tidak terlalu jauh.
Sejauh ini, hingga memasuki pekan ke-26 kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 Persib masih berada di puncak klasemen dengan mengumpulkan 54 poin, kemudian posisi kedua Dewa United dengan 49 poin.
"Oke, pertama-tama, kami memainkan jumlah pertandingan yang sama seperti tim lain, jadi setiap pertandingan adalah seperti final Piala Dunia bagi kami," kata Bojan Hodak.
Bojan menyadari, saat menghadapi laga sisa di kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 tidak menutup kemungkinan ada anak asuhnya yang mengalami cedera maupun akumulasi kartu.
Sehingga, sebagai pelatih Bojan harus mengantisipasi hal-hal tersebut, untuk itu pelatih asal Kroasia ini akan mempersiapkan anak asuhnya per pertandingan.
Baca Juga: Malam Ini! Link Live Streaming Persita Tangerang vs PSS Sleman
"Satu-satunya hal yang menjadi faktor adalah siapa yang akan cedera, dan ini tidak bisa saya prediksi. Jadi, kami akan fokus pada setiap pertandingan, satu per satu," ujarnya.
Lebih lanjut Bojan Hodak menuturkan, strategi yang disiapkan untuk menghadapi delapan pertandingan sisa ini pastinya bakal berbeda-beda, karena disesuaikan dengan kondisi lawan.
"Seperti yang saya katakan, pertandingan paling penting bagi kami adalah pertandingan berikutnya. Kami menghadapi kesulitan dalam beberapa pertandingan, misalnya ketika kami harus pergi ke Jakarta, ke Surabaya, atau nanti ke Padang. Kondisi di sana berbeda, panas dan lembap," ungkapnya.
"Ketika tim lawan datang ke Bandung, ini menjadi keuntungan bagi kami, tapi ketika kami bermain tandang, ini menjadi kerugian. Jadi, kami tidak bisa bermain dengan gaya yang sama di kandang dan saat bermain tandang," jelasnya.
Kontributor : Rahman
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Prediksi Alan Shearer: MU vs Chelsea Panas, Arsenal Tahan Man City?
-
Jelang Lawan Chelsea, Manchester United Dapat Suntikan Tenaga Baru
-
Arne Slot Masih Bungkam, Alexander Isak Turun di Derby Merseyside?
-
Kontrak Mandek, Tak Masuk Skuat, Mees Hilgers Makan Gaji Buta?
-
Messi, Neymar, Yamal? Semua Disebut Mirip JJ Gabriel, Anak Ajaib Manchester United
-
3 Pemain Arab Saudi yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Prahara Klub Kevin Diks: Jalan Borussia Milik Roland Virkus Dipertanyakan
-
Football Institute Rilis Survei Kepuasan Suporter dengan PSSI Erick Thohir, Hasilnya Bikin Kaget
-
Phil Foden: Napoli Tim Menyebalkan, De Bruyne Tetap Raja Etihad
-
Bau Busuk Ma Ning Wasit Timnas Indonesia vs Irak: Daftar Hitam PSSI-nya China