Suara.com - Anco Jansen, pemain sepak bola asal Belanda, pernah menjadi sorotan di Indonesia bukan hanya karena aksinya di lapangan, tetapi juga akibat perselisihannya dengan PSM Makassar.
Jauh sebelum namanya mencuat karena pernyataannya yang menyinggung Indonesia, ia lebih dulu mengalami permasalahan dengan klub Liga 1 tersebut.
Pada 2022, Anco Jansen mengaku mengalami keterlambatan pembayaran gaji oleh PSM Makassar. Kejadian ini membuatnya berencana melaporkan klub ke FIFA, organisasi tertinggi sepak bola dunia.
Melalui akun Instagram pribadinya, ia mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap manajemen klub.
Dalam unggahannya, Anco menuliskan bahwa sejak kedatangannya ke PSM Makassar pada 1 Juli 2021, ia kerap mengalami keterlambatan gaji.
Awalnya, ia memilih diam dan menunggu pembayaran dilakukan. Namun, ketika masalah terus berulang, ia tak bisa lagi menahan diri dan merasa harus mengambil tindakan tegas.
Seiring waktu, pernyataannya semakin memantik reaksi publik, terutama dari penggemar PSM Makassar dan pecinta sepak bola Indonesia.
Kasus ini menjadi salah satu dari sekian banyak peristiwa yang menyoroti transparansi keuangan klub-klub Liga 1.
Permasalahan gaji di Liga Indonesia memang bukan hal baru, tetapi kasus Anco Jansen semakin membuka mata publik bahwa isu ini perlu perhatian lebih serius.
Baca Juga: Viral Video Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia, Fakta Sebenarnya Mengejutkan!
Setelah gantung sepatu, Anco Jansen kembali muncul ke publik melalui sebuah podcast di Belanda yang bertajuk Voetbalpraat.
Dalam wawancara tersebut, ia mengeluarkan pernyataan kontroversial mengenai Indonesia yang langsung memicu reaksi dari banyak pihak.
Ia menyebut bahwa Indonesia merupakan negara miskin, tetapi masyarakatnya sangat aktif di media sosial.
"Saya bermain di sana saat pandemi. Indonesia negara yang sangat miskin, tetapi semua orang punya smartphone dan Instagram sangat populer di sana. Kalau saya gagal mencetak gol, saya disarankan untuk tidak melihat media sosial selama dua hari," ujar Anco Jansen dalam podcast tersebut.
Tidak berhenti di situ, ia juga menyatakan bahwa Indonesia bukanlah negara sepak bola. Menurutnya, fasilitas, akademi, serta kualitas pelatih di Indonesia masih sangat terbatas. Hal ini, katanya, menjadi alasan mengapa sepak bola Tanah Air belum berkembang seperti negara-negara lainnya.
"Para pemain naturalisasi memiliki jutaan pengikut dan mendapat banyak perhatian. Namun, secara keseluruhan, sepak bola di Indonesia sebenarnya tidak ada apa-apanya," tambahnya.
Pernyataan ini langsung menuai reaksi beragam dari pecinta sepak bola Indonesia.
Siapa Anco Jansen? Perjalanan Kariernya di Sepak Bola
Anco Jansen lahir pada 9 Maret 1989 di Belanda dan mengawali karier profesionalnya bersama PEC Zwolle pada 2005.
Berposisi sebagai winger kiri, ia melanjutkan perjalanan sepak bolanya bersama SC Cambuur (2008-2009) dan Sportclub Veendam (2009-2012).
Pada 2012, kariernya mencapai puncak saat bergabung dengan De Graafschap. Ia berkesempatan bermain di kasta tertinggi Liga Belanda, Eredivisie, selama musim 2011-2012. Dalam periode tersebut, ia mencatatkan 11 penampilan dengan satu gol.
Kariernya berlanjut dengan bermain di klub Turki, Boluspor, pada musim 2015-2016, di mana ia mencatatkan 59 penampilan dengan torehan 11 gol dan beberapa assist.
Kembali ke Belanda, Anco bergabung dengan FC Emmen pada 2017 dan menjadi bagian dari skuad yang tampil di Eredivisie pada musim 2018-2019.
Ia tampil dalam 29 laga dan menyumbangkan lima gol serta delapan assist. Setelah empat tahun bersama FC Emmen, ia memutuskan mencari tantangan baru di Asia dan bergabung dengan PSM Makassar pada 2021.
Liga 1 dan Masalah Gaji Pemain Asing
Kasus yang dialami Anco Jansen bukanlah yang pertama di Liga 1 Indonesia. Sejumlah pemain asing lainnya juga pernah mengalami kendala serupa terkait gaji.
Situasi ini menyoroti aspek manajemen klub yang masih memiliki banyak kekurangan dalam hal finansial.
Persoalan ini berdampak negatif pada reputasi Liga 1 di mata pemain asing.
Keberlanjutan kompetisi yang lebih profesional tentu menjadi harapan banyak pihak, termasuk penggemar sepak bola Indonesia yang menginginkan liga semakin kompetitif dan terpercaya.
Kini, Anco Jansen telah meninggalkan Indonesia dan melanjutkan kariernya di luar negeri.
Namun, kisahnya di Liga 1 Indonesia tetap menjadi perbincangan, terutama terkait bagaimana seharusnya klub-klub di Tanah Air mengelola finansial mereka agar kasus serupa tidak terus berulang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Gareth Bale 'Comeback', Siap Kembali Merumput di Korea Selatan
-
Market Value Timnas Indonesia Tembus Rp519 Miliar, Lewati Arab Saudi hingga Qatar Jelang Putaran 4
-
Timnas Indonesia Diuntungkan Imbas Qatar Diserang Israel?
-
Sebanyak 2.000 Personel akan Amankan Laga Persib Bandung vs Persebaya
-
Media Vietnam Sebut Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia Tergantung pada Ole Romeny
-
Profil Women Torres Calcio, Klub Baru Estella Loupatty di Italia
-
Persiapan Bagus, Julio Cesar Siap Hadapi Persebaya
-
PSSI Akan Gelar Piala Presiden Diikuti 64 Peserta Tahun Depan
-
Gerald Vanenburg Minta Timnas Indonesia TC Panjang Jika Diminta Latih SEA Games 2025
-
Marc Klok Ungkap Manfaat Sekembalinya Bela Timnas Indonesia