Suara.com - Mees Hilgers diejek media Belanda punya badan ringkih dan sering cedera. Dia pun diprediksi kariernya terancam. Mees Hilgers tengah menghadapi tantangan berat dalam perjalanan kariernya bersama FC Twente di Liga Belanda musim ini.
Pemain keturunan Indonesia ini tidak menunjukkan performa maksimal akibat sering dilanda cedera yang mengganggu kontribusinya bagi tim.
Dari total 29 pertandingan yang telah dilalui FC Twente di Eredivisie, Hilgers hanya mampu tampil sebagai starter dalam 18 laga. Sisanya, ia absen karena masalah cedera yang menghampiri tubuhnya sebanyak enam kali sepanjang musim.
Catatan ini menjadi sinyal bahwa kondisi kebugarannya belum stabil.
Meski baru berusia 23 tahun, Hilgers kerap kali harus bermain dalam kondisi tidak ideal.
Dalam beberapa pertandingan, ia bahkan dikabarkan bermain sambil menahan rasa sakit berkat bantuan pereda nyeri. Hal ini tentu saja menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pelatih dan penggemar klub.
Media lokal Belanda, Twente Insite, bahkan memberikan julukan baru kepada Hilgers sebagai "kaki kaca". Julukan tersebut merujuk pada kondisi fisiknya yang dianggap terlalu rapuh dan rentan cedera.
"Jika penghargaan 'Kaki kaca' diberikan kepada pemain FC Twente di akhir musim, Mees Hilgers adalah kandidat kuat," Twente Insite.
Sebutan itu pun bukanlah bentuk pujian, melainkan kritik terhadap ketahanan fisik sang pemain yang belum stabil.
Baca Juga: Antara Jay Idzes, Dean James, dan Mees Hilgers, Siapa Paling Berpotensi Pindah Klub Tahun Ini?
Meski sempat kembali ke skuad utama FC Twente dan tampil dalam empat laga berturut-turut, Hilgers kembali mengalami cedera saat melawan Fortuna Sittard di pekan ke-28 Eredivisie.
Ia gagal menyelesaikan pertandingan dan langsung menuju ruang ganti setelah bermain selama lebih dari satu jam.
Beruntung, dalam laga selanjutnya melawan PEC Zwolle, Hilgers sudah kembali ke lapangan. Namun kondisi fisiknya yang belum konsisten menimbulkan kekhawatiran akan masa depannya di skuad utama.
Sepanjang musim ini saja, Mees Hilgers sudah absen dalam 15 pertandingan karena cedera. Jumlah itu cukup besar, mengingat FC Twente masih bersaing ketat di papan atas klasemen Liga Belanda.
Ketidakhadiran pemain bertahan ini tentu berdampak pada strategi dan stabilitas lini belakang tim.
Pengamat sepak bola Belanda, Gertjan Verbeek, memberikan pandangan kritis terkait kondisi Hilgers. Ia menyamakan situasi bek muda ini dengan legenda sepak bola Belanda, Arjen Robben, yang juga kerap diganggu cedera dalam kariernya. Namun, Robben tetap mampu menorehkan hingga ratusan penampilan di level tertinggi sepak bola Eropa.
"Jika Hilgers terus seperti ini, dia akan segera bermain di laga internasional untuk Indonesia. Anda tidak bisa bergantung padanya dengan cara seperti ini, karena dia tidak akan bermain dalam satu pertandingan pun."
Menurut Verbeek, jika Hilgers tidak segera membenahi kondisi fisiknya, maka posisinya di FC Twente bisa saja tergeser. Apalagi, ia kini juga menjadi bagian dari skuad timnas Indonesia.
Ketika seorang pemain dianggap tidak bisa diandalkan karena kerap cedera, pelatih akan mulai mencari alternatif yang lebih bugar dan konsisten.
Hilgers sendiri memang sedang berada di fase penting dalam kariernya. Potensinya sebagai bek tengah tangguh sudah terlihat sejak beberapa musim lalu. Namun, serangkaian cedera membuat langkahnya terhambat.
Terlebih lagi, sebagai pemain yang kini membawa bendera Merah Putih di level internasional, ekspektasi terhadap dirinya pun semakin besar.
Di tengah harapan publik Indonesia untuk melihat Hilgers menjadi pilar pertahanan Garuda, ia justru tengah bergelut dengan masalah kebugaran.
Ini menjadi tantangan serius yang harus ia hadapi jika ingin menjaga tempatnya, baik di level klub maupun tim nasional.
Cedera yang berulang-ulang bukan hanya menjadi masalah teknis, tetapi juga bisa berdampak pada psikologis pemain. Hilgers membutuhkan dukungan penuh dari tim medis, pelatih, dan dirinya sendiri agar bisa bangkit dan membalikkan narasi negatif ini menjadi semangat baru dalam berkarier.
Sementara itu, FC Twente harus memutar strategi untuk mengantisipasi absennya Hilgers dalam pertandingan-pertandingan penting ke depan. Konsistensi di lini belakang sangat krusial, terutama dalam persaingan ketat Eredivisie yang menuntut kestabilan tim secara menyeluruh.
Dengan sisa musim yang tinggal beberapa pertandingan lagi, Mees Hilgers masih memiliki waktu untuk membuktikan bahwa ia bukan sekadar "kaki kaca".
Ia punya potensi besar untuk menjadi bek tangguh yang mampu membawa FC Twente dan Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi. Namun, semua itu akan kembali pada bagaimana ia mengelola kebugaran dan mentalnya menghadapi tekanan ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
CEO Timnas Malaysia: Kami Terkejut dengan Keputusan FIFA
-
Mees Hilgers Ketahuan Latihan Pakai Jersey Tim Malaysia, Kok Bisa?
-
Manchester United dan Chelsea Berebut Dusan Vlahovic, Siapa yang Lebih Butuh?
-
AFC Konfirmasi Timnas Malaysia Selamat dari Sanksi FIFA, Kok Bisa?
-
Gerak Cepat Indra Sjafri Usai Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas U-23: Daftarkan 50 Pemain
-
Pernah Dipecat PSSI, Kenapa Indra Sjafri Mau Jadi Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 2025?
-
Xavi Siap Ambil Alih Manchester United, Masa Depan Ruben Amorim di Ujung Tanduk
-
Alex Pastoor Banggakan Hasil Kerja Keras STY Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Kenapa?
-
Minus 7 Pemain Ilegal, Pelatih Malaysia Pusing Siapkan Strategi Lawan Laos
-
Indra Sjafri Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games, Bagaimana Nasib Gerald Vanenburg?