Suara.com - Oxford United menunjukkan peningkatan performa di sektor serang meskipun harus mencadangkan penyerang asal Indonesia, Ole Romeny, dalam laga penting melawan Sheffield Wednesday. Apakah ole akan menjadi camat atau cadangan mati seterusnya?
Ketidakhadiran Ole Romeny justru membuka jalan bagi kombinasi baru di lini depan yang sukses mengamankan tiga poin krusial.
Sejak bergabung dengan Oxford United pada bursa transfer musim dingin, Romeny sempat menjadi pilihan utama pelatih dan tampil dalam 12 laga dengan torehan satu gol.
Pemain yang direkrut dari klub Eredivisie, FC Utrecht, sempat memberi harapan bagi publik Indonesia yang ingin melihat kiprah striker muda itu bersinar di Inggris.
Namun, dinamika berubah setelah pertandingan melawan Queens Park Rangers (QPR) yang berakhir dengan kekalahan 1-3.
Dalam laga tersebut, Ole Romeny terpaksa ditarik keluar saat jeda setelah mencetak gol bunuh diri yang dinilai berdampak pada performa tim secara keseluruhan.
Keputusan pelatih Gary Rowett untuk menggantinya di babak pertama menjadi sinyal awal perubahan arah strategi.
Pertandingan berikutnya melawan Sheffield Wednesday pada Sabtu, 12 April 2025, menjadi momen penting dalam perjalanan tim.
Oxford United sukses mencuri kemenangan tipis 0-1 di kandang lawan berkat gol tunggal dari Sam Long, yang memanfaatkan lemparan jauh dari Will Vaulks.
Baca Juga: Pelatih Oxford United Hubungkan Gol Bunuh Diri Ole Romeny dengan Timnas Indonesia, Kenapa?
Dalam laga ini, Romeny tidak mendapatkan menit bermain sama sekali dan hanya duduk di bangku cadangan sepanjang pertandingan.
Gary Rowett memilih menurunkan striker senior Tom Bradshaw sebagai starter dan memasukkan Mark Harris sebagai pengganti di babak kedua.
Keputusan ini menunjukkan bahwa hierarki penyerang dalam tim mulai berubah, dengan Ole Romeny kini tampaknya berada di posisi ketiga dalam daftar pilihan pelatih untuk sektor depan.
Performa solid lini depan tanpa kehadiran Romeny menjadi sorotan media lokal, termasuk Oxford Mail.
Mereka menilai bahwa peningkatan jumlah peluang dari permainan terbuka menunjukkan sisi positif dari komposisi baru yang diturunkan Rowett.
Meski gol kemenangan datang dari situasi bola mati, kreativitas serangan yang terlihat di babak pertama dinilai memberikan harapan bagi tim jelang akhir musim.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Shin Tae-yong Prioritaskan Timnas Indonesia Jika Dapat Tawaran dari PSSI
-
Prediksi Real Madrid vs Juventus: Kalah di Bernabeu, Igor Tudor Dipecat?
-
Prediksi Union SG vs Inter Milan: Misi Nerazzurri Lanjutkan Tren Tak Terkalahkan
-
Pelatih Brasil Akui Persija Jakarta Kini Mematikan di Bola Mati
-
Enggan Berpikir Jauh, Persita Tangerang Fokus Laga Demi Laga
-
Atletico Madrid Marah Besar, Laporkan Arsenal ke UEFA Gegara Air Panas
-
Barcelona Terancam Bangkrut? Tumpukan Utang Menggunung, Pendapat Menurun
-
Jadwal Lengkap Pekan ke-10 Super League 2025/2026, Ada MU vs Persija
-
Shin Tae-yong: Saya Tetap ke Indonesia
-
Roberto Mancini Gagal, Nottingham Forest Tunjuk Sean Dyche sebagai Pelatih Baru