Suara.com - Kesuksesan yang telah diukir Chief Executive Officer (CEO) Cambodian Premier League (CPL), Satoshi Saito, kini mulai menyeret kiprah Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus.
Prestasi yang telah diukir Satoshi Saito dan Ferry Paulus selama menjabat sebagai pemimpin tertinggi di operator kompetisi masing-masing negara ini mulai disandingkan oleh publik seiring keberhasilan CPL naik level.
Di bawah arahan Satoshi Saito, peringkat kompetisi sepak bola Kamboja kini mengalami peningkatan satu level dari sebelumnya. Mereka sukses menggusur Liga 1 Indonesia yang tak bisa mengimbangi perolehan poinnya.
Kini, Liga Kamboja berhasil menduduki peringkat ke-10 dalam daftar liga terbaik di wilayah timur Asia. Posisi ini sebelumnya dihuni Liga 1 Indonesia dan kini akhirnya tergusur ke peringkat ke-11 karena kalah jumlah poin.
Lantas, bagaimana sebetulnya perbandingan pengalaman Satoshi Saito sebagai CEO CPL dengan Ferry Paulus yang kini menjadi sebagai Direktur Utama PT LIB? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
Pengalaman Satoshi Saito
Pengalaman Satoshi Saito di dunia sepak bola telah merentang sejak tahun 2004 ketika menjadi Manajer Marketing Internasional FC Barcelona (2004-2006). Artinya, kiprahnya sudah diawali di level internasional.
Setelah itu, dia menjadi Direktur Sepak Bola Profesional JFA (2006-2008), lalu dipercaya jadi Marketing Officer FIFA (2010). Pekerjaannya berlanjut sebagai Direktur Marketing AFC pada 2009 hingga 2012.
Setelah sempat menjabat sebagai Konsultan FIFA pada 2013 sampai sekarang, Satoshi Saito juga pernah menduduki sejumlah jabatan strategis lainnya di JFA. Dimulai dari Departemen Kompetisi dan Pertandingan Internasional.
Baca Juga: Profil Satoshi Saito, Eks Pejabat FIFA dan AFC asal Jepang yang Jadi CEO Liga Kamboja
Kemudian, dia dapat posisi sebagai Project Leader Olimpiade Tokyo 2020 di cabor sepak bola (2014-2020), Deputi Direktur Marketing JFA (2014), hingga akhirnya jadi CEO Cambodian Premier League pada 2021 sampai sekarang.
Pengalaman Ferry Paulus
Kiprah Ferry Paulus di dunia sepak bola dimulai ketika dia membangun klub bernama Villa 2000 di Tangerang Selatan. Dari sana, dia lalu ditunjuk jadi manajer Timnas PSSI U-13 untuk mengikuti turnamen di Kamboja pada 2004.
Setelah itu, dia jadi manajer Timnas U-17 (2005-2006). Ferry sempat jadi Wakil Ketua Persatuan Sepak Bola Jakarta Selatan (PSJS), lalu jadi Ketua Pengurus Daerah (Pengda) PSSI DKI Jakarta untuk periode 2006-2011.
Rekam jejaknya itulah yang membawanya jadi anggota Exco PSSI periode 2007-2011. Setelah itu, mantan manajer PT Astra Motor Sales itu menjabat sebagai Ketua Umum Persija Jakarta periode 2011-2015.
Setelah itu, Ferry sempat menduduki kursi sebagai Presiden Persija Jakarta, tetapi kemudian turun level jadi Direktur Olahraga pada 2020. Dia selanjutnya memperoleh mandat untuk jadi Direktur Utama PT LIB pada 2022.
Ini bukan jabatannya di PT LIB. Sebab, pada awal tahun 2020, melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Ferry sempat menjadi salah satu Komisaris PT LIB bersama Hasani Abdulgani, Munafri Arifuddin, Endri Erawan, Sonhaji, dan Hakim Putratama.
Naiknya peringkat Liga Kamboja hingga mampu melewati Liga 1 Indonesia menjadi semacam 'alarm' sekaligus tantangan bagi Ferry Paulus dan jajarannya untuk segera melakukan inovasi dan perbaikan menyeluruh, baik dari sisi tata kelola liga, pemasaran, kualitas pertandingan, hingga pengembangan infrastruktur.
Jika tidak segera berbenah, bukan tidak mungkin liga-liga dari negara-negara kecil lainnya akan terus melesat dan meninggalkan Liga 1 Indonesia di belakang.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie
Berita Terkait
-
Profil Satoshi Saito, Eks Pejabat FIFA dan AFC asal Jepang yang Jadi CEO Liga Kamboja
-
Salip Peringkat BRI Liga 1, Inilah 5 Pemain Indonesia yang Pernah Main di Liga Kamboja
-
Miris Peringkat Liga 1 Indonesia di Bawah Kamboja, PSSI: Jika Masih Seperti Ini...
-
Timnas Indonesia U-17 Sukses ke Piala Dunia U-17 2025, PT LIB: Tak Semata-mata Mengklaim
-
Larangan Suporter Away di Liga 1 Belum Tentu Dicabut, Kenapa?
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pemain Timnas Indonesia U-17 Ini Ingin Lampaui Target Nova Arianto
-
Akui Borneo FC Kuat, Pelatih Persija Punya 'Senjata' Buat Menang
-
Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
-
Patrick Kluivert Coret Marselino Ferdinan, PSSI: Tak Boleh Itu Cawe-cawe
-
Kata-kata Mauro Zijlstra yang Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Masalah Gaji, Mantan Klub Saddil Ramdani Disanksi FIFA
-
Timnas Uruguay Terbang ke Asia Tenggara Bulan Depan, Lawan Siapa?
-
Irak Wajib Waspada, Timnas Indonesia Diperkuat 11 Pemain Naturalisasi Baru Sejak Pertemuan Terakhir
-
Tak Kunjung Pulih, Nilai Pasar Striker Naturalisasi Timnas Vietnam Turun Tajam
-
Dean James Soroti Arab Saudi Diuntungkan Jadwal di Kualifikasi Piala Dunia 2026