Suara.com - Situasi kurang menggembirakan tengah dialami oleh sejumlah pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang kini mulai kehilangan tempat di klub masing-masing.
Padahal sebelumnya, para pemain keturunan sempat menjadi sorotan positif karena performa impresif yang mereka tampilkan di level klub, terutama di kompetisi luar negeri.
Nama-nama seperti Dean James, Jay Idzes, dan Calvin Verdonk tetap menjadi andalan utama di tim mereka. Ketiganya konsisten mendapatkan menit bermain reguler dan berkontribusi penting untuk skuad.
Namun, tak semua pemain keturunan seberuntung mereka. Beberapa justru tengah mengalami penurunan performa dan mulai tersingkir dari skuad utama.
Sandy Walsh Terpinggirkan di Yokohama F. Marinos
Salah satu nama yang paling mencolok adalah Sandy Walsh. Sejak bergabung dengan Yokohama F. Marinos pada awal tahun 2025, bek serba bisa ini sempat menjadi pilihan utama di lini belakang.
Namun, belakangan nasibnya berubah. Dalam laga penting perempat final ACL Elite melawan Al Nassr, Sandy hanya duduk di bangku cadangan saat timnya kalah telak 1-4.
Sepanjang musim ini di J1 League Jepang, Sandy baru tampil dalam lima laga. Dari jumlah itu, hanya tiga kali ia bermain sebagai starter, sisanya tampil di ajang ACL Elite.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kontribusinya untuk Timnas Indonesia ke depan, terutama jika tren penurunan menit bermain terus berlanjut.
Baca Juga: Harga Terkini Shayne Pattynama, Jadi Rebutan Dua Klub Liga 1 Indonesia
Ole Romeny Kehilangan Kepercayaan di Oxford United
Kondisi serupa dialami oleh striker naturalisasi lainnya, Ole Romeny. Sejak didatangkan Oxford United pada bursa transfer Januari 2025, Romeny awalnya rutin bermain dari pekan ke-33 hingga ke-41 League One Inggris. Namun, kini ia mulai kehilangan tempat di skuad utama.
Pelatih Oxford United, Garry Rowett, disebut mulai kehilangan kepercayaan terhadap Romeny usai sejumlah performa kurang maksimal.
Media Vietnam, Soha, melaporkan bahwa dalam dua laga terakhir kontra Cardiff City dan Sunderland, pemain berdarah Belanda itu bahkan tak turun sama sekali dari bangku cadangan.
Romeny sejauh ini baru mencatatkan satu gol dari total 13 penampilan bersama Oxford, dengan enam kali bermain sebagai starter.
Statistik tersebut tentu belum cukup untuk memastikan tempat reguler, baik di klub maupun di skuad Garuda.
Rafael Struick Absen di Enam Laga Brisbane Roar
Striker muda Rafael Struick juga menghadapi masa sulit bersama klubnya, Brisbane Roar di Australia.
Dalam enam laga terakhir A-League Men 2024/2025, Struick sama sekali tak masuk dalam daftar pemain, termasuk saat melawan tim kuat seperti Melbourne City dan Wellington Phoenix.
Penampilan terakhirnya terjadi pada 8 Maret 2025 saat Brisbane ditahan imbang Adelaide United 1-1. Saat itu, Struick hanya bermain selama tiga menit.
Belum ada pernyataan resmi terkait alasannya absen, apakah karena cedera atau keputusan pelatih murni terkait taktik.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang dikenal sangat selektif dalam memilih pemain berdasarkan kebugaran dan performa terbaru.
Ragnar Oratmangoen Tak Lagi Jadi Pilihan Utama di FCV Dender
Nasib tak kalah memprihatinkan juga dialami oleh Ragnar Oratmangoen. Gelandang serang berusia 27 tahun itu sempat menjadi bagian penting dari FCV Dender di Liga Belgia.
Dari pekan ke-12 hingga ke-30, ia tampil dalam 20 pertandingan dan mencetak satu gol.
Namun secara mengejutkan, sejak pekan ke-30, nama Ragnar menghilang dari daftar pemain dalam enam laga beruntun.
Ragnar dikabarkan terserang virus sehingga masih berjuang untuk mengembalikan kebugaran dan kondisinya ke level prima.
Dampak Bagi Timnas Indonesia Menjelang Laga-Laga Krusial
Fenomena menurunnya menit bermain sejumlah pemain naturalisasi ini tentu menimbulkan kekhawatiran jelang pertandingan penting Timnas Indonesia, khususnya di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kebugaran, konsistensi performa, dan kepercayaan diri para pemain menjadi hal krusial yang akan memengaruhi strategi tim secara keseluruhan.
Pelatih Patrick Kluivert kini dihadapkan pada tantangan besar untuk mempersiapkan skuad terbaik. Situasi ini menjadi sinyal bahwa persaingan di level klub semakin ketat, dan hanya pemain yang terus menunjukkan performa stabil yang akan tetap menjadi andalan Garuda.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Bukan Shin Tae-yong, 2 Pelatih Asal Korea Selatan Mungkin Akan Dipanggil PSSI
-
Rating Calvin Verdonk: Tampil Solid, Bawa Lille Naik Peringkat di Klasemen Ligue 1
-
Roberto Mancini Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Begini Fakta Sebenarnya
-
Erling Haaland Menggila! Manchester City Gilas Bournemouth 3-1 di Etihad
-
Innalillahi Pemain Keturunan Indonesia Rp 86,91 Miliar
-
Grup Neraka Piala Dunia U-17 2025: Mengenal Lawan Timnas Indonesia U-17
-
Absen 22 Tahun di Piala Dunia U-17, Portugal Siap Buat Kejutan Besar
-
9 Wonderkid Asia yang Bakal Bersinar di Piala Dunia U-17 2025: Ada Pemain Indonesia
-
Anak Legenda Inter Milan Kirim Psy War buat Timnas Indonesia U-17
-
Vinicius Oh Vinicius: Berulah di El Clasico Kini Rebut Jatah Penalti Mbappe