Suara.com - Profil Shae Leimena, pemain keturunan Indonesia dari Belanda yang punya potensi memperkuat timnas U-17 di Piala Dunia U-17 2025.
Geliat pemain keturunan masih saja menarik perhatian publik Tanah Air, kali ini muncul dari seorang Shae Leimena.
Namanya mencuat seiring kariernya di Liga Belanda perlahan naik, meski baru sebatas di kompetisi kelompok umur.
Munculnya nama Shae Leimena berawal dari unggahan akun Instagram @futboll.indonesiaa pada 28 April 2025.
Unggahan itu menampilkan aksi Shae Leimena yang diketahui saat ini bermain untuk klub Sparta Rotterdam U-16.
Selain itu juga memperlihatkan aksi Shae Leimena saat bermain dan dinilai berpotensi untuk dinaturalisasi.
Shae Leimena pun disebut layak diproses untuk nantinya bergabung ke Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025.
Meski begitu, layaknya Shae Leimena dinaturalisasi dari segi aturan yang berlaku saat ini?
Menurut informasi dari akun tersebut, Shae Leimena lahir dari kedua orang tua asli Belanda.
Baca Juga: Anak Usaha Garuda Indonesia, Aero Systems Indonesia Masuk Jurang Pailit
Namun kedua orang tua dari ayah Shae Leimena berasal dari Indonesia, sang kakek dari Ambon dan neneknya dari Bandung.
Jika itu benar, maka Shae Leimena menjadi pemain yang eligible untuk dinaturalisasi ke Indonesia.
Itu menjadi jalan satu-satunya bagi Shae Leimena jika berminat bermain untuk Timnas Indonesia.
Shae Leimena memang tidak memiliki paspor Indonesia, tetapi ia mengaku mengikuti perkembangan timnas.
Dan salah satunya tahu Timnas Indonesia U-17 lolos Piala Dunia, ia pun terbuka untuk bergabung.
Keuntungan bagi Timnas Indonesia jika Naturalisasi Shae Leimena
Potensi kehadiran Shae Leimena di skuad Timnas Indonesia U-17 tentu menjadi angin segar bagi Garuda Muda yang akan tampil di Piala Dunia U-17 2025.
Sebagai pemain yang berlatih dan berkembang di sistem sepak bola Belanda, salah satu yang terbaik di Eropa, Shae membawa kualitas dan pola pikir permainan modern yang dapat memperkaya gaya bermain Timnas Indonesia.
Meski masih berusia 16 tahun, Shae telah terbiasa bermain dalam sistem kompetisi usia muda di Belanda bersama Sparta Rotterdam U-16.
Lingkungan kompetitif tersebut membuatnya matang secara teknis dan taktis, jauh lebih awal dibanding sebagian besar pemain seumurannya di Indonesia.
Dengan kemampuan bermain sebagai gelandang dan juga sayap di kedua sisi, Shae menawarkan fleksibilitas bagi pelatih. Ia bisa menjadi solusi saat tim membutuhkan variasi formasi atau perubahan strategi di tengah pertandingan.
Pemain-pemain hasil akademi Belanda dikenal memiliki teknik dasar yang baik, pengambilan keputusan yang cepat, serta kemampuan membaca permainan yang tajam.
Shae Leimena diyakini punya modal itu, yang akan menjadi nilai tambah besar untuk skuad U-17 Indonesia yang tengah mempersiapkan diri menghadapi Piala Dunia.
Meski belum memiliki paspor Indonesia, Shae menunjukkan ketertarikan besar terhadap Timnas.
Ia secara terbuka mengaku mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia dan tidak menutup kemungkinan untuk bergabung, apalagi setelah melihat keberhasilan Garuda Asia lolos ke Piala Dunia U-17 2025.
Jika proses naturalisasi dapat segera dilakukan, maka Shae Leimena berpotensi memperkuat skuad Timnas Indonesia U-17 dan menjadi salah satu pilar penting dalam turnamen dunia nanti.
Biodata Shae Leimena
Nama Lengkap: Shae Leimena
Tempat Lahir: Dordrecht
Tanggal Lahir: 28 April 2009
Umur: 16 Tahun
Tinggi: 1,74 cm
Posisi: Gelandang, Sayap Kiri dan Kanan
Kaki Terkuat: Kanan
Klub saat ini: Sparta Rotterdam U-16.
Kontributor: Eko
Berita Terkait
-
Anak Usaha Garuda Indonesia, Aero Systems Indonesia Masuk Jurang Pailit
-
Apa Hukum Hutang Pinjol dalam Islam? Galbay Bisa Diburu Debt Collector hingga Terancam Penjara!
-
Dasco Singgung soal Indonesia Gelap saat Temui Buruh: Indonesia Itu Masa Depannya Terang
-
Penjagal Iblis: Dosa Turunan: Gadis Dituduh Pembantai Keluarga, Fakta Tersembunyi Bikin Merinding
-
Penuh Pengalaman, Deretan Pemain Ini Bisa Dijadikan Andalan Gerald Vanenburg di Piala AFF U-23
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Pelatih Keturunan Belitung Terancam Dipecat Ajax Gara-gara Inter Milan
-
Persik Kediri Soroti Kokohnya Pertahanan Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Jejak Panjang Kontroversi Ma Ning, Wasit Laga Irak vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Laga Perdana ACL Two 2025/2026, Luciano Guaycochea Ingin Berikan Kemenangan untuk Bobotoh
-
FIFA Buka Suara Usai Erick Thohir Jadi Menpora, Masih Boleh Jadi Ketua Umum PSSI?
-
Media Belanda Bahas 3 Pelatih Kincir Angin di Klub Indonesia: Sosok Terlupakan
-
Nuansa Magis, Newcastle United Antusias Sambut Duel Kontra Barcelona
-
Sivakorn Pu-Udom Jadi Wasit VAR Timnas Indonesia vs Irak, Punya Sejarah Buruk dengan Skuad Garuda
-
Jadwal Pekan Keenam Super League 2025/2026: Persija Tantang PSM, Persib Bandung Hadapi Arema FC
-
Faktor yang Bikin Eliano Reijnders Optimis Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026