Suara.com - Atmosfer panas mulai terasa menjelang laga penentuan antara Timnas Indonesia melawan China pada 5 Juni 2025 mendatang dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan krusial ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dan diprediksi menjadi salah satu laga paling menentukan nasib dua tim yang kini berada dalam tekanan besar.
Timnas Indonesia saat ini menempati posisi keempat klasemen sementara Grup C dengan koleksi sembilan poin, hasil dari delapan pertandingan. Posisi ini masih cukup menjanjikan untuk menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya.
Sebaliknya, China berada di dasar klasemen dengan hanya mengumpulkan enam poin, membuat laga kontra Indonesia menjadi momen hidup dan mati bagi skuad The Dragon.
Menambah bumbu panas laga ini, rumor bergabungnya pemain berdarah Indonesia, Pascal Struijk, ke dalam skuad Garuda semakin ramai dibicarakan.
Bek tengah yang bermain untuk klub Inggris Leeds United ini tengah menjadi sorotan media, tak hanya di Indonesia, tetapi juga di China dan Belanda.
Struijk, yang memiliki darah keturunan Indonesia dari garis kakek-neneknya yang berasal dari Surabaya, disebut-sebut siap menjalani proses naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Dengan postur tinggi menjulang 1,91 meter dan pengalaman bertanding di kompetisi elite seperti English Championship dan Premier League, Struijk dianggap sebagai aset penting yang bisa memperkokoh lini belakang Timnas Indonesia.
Pemain berusia 25 tahun ini sebelumnya berharap masuk dalam skuad timnas Belanda. Namun, persaingan ketat di lini pertahanan Oranje membuat peluangnya menipis.
Kini, pintu menuju Timnas Indonesia terbuka lebar, apalagi setelah ia tertangkap kamera duduk berdampingan dengan pelatih Patrick Kluivert saat Leeds United menjamu Oxford United pekan lalu.
Baca Juga: Siapa Ibrahim Diarra? Pernah Main di Indonesia Kini Antar Barcelona Juara UEFA Youth League
Langkah tersebut makin menguatkan spekulasi bahwa Struijk serius mempertimbangkan untuk membela Garuda dalam laga-laga krusial ke depan.
Apabila proses administrasi naturalisasi berjalan lancar, sang pemain bisa langsung tampil saat Indonesia menjamu China dan Jepang pada Juni mendatang.
Kabar ini ternyata menimbulkan kekhawatiran di kubu lawan, khususnya media China. Media lokal di sana menilai bahwa kehadiran pemain sekelas Struijk bisa menjadi ancaman serius bagi peluang China untuk mencuri poin dari laga tandang mereka di Jakarta.
Dengan menyebut situasi ini sebagai "mimpi buruk baru bagi The Dragon", media China menggambarkan betapa berbahayanya Timnas Indonesia jika diperkuat oleh bek sekelas Eropa.
China yang sebelumnya masih menaruh asa untuk merangkak naik di klasemen harus menghadapi kenyataan pahit bahwa mereka bisa semakin terbenam jika gagal meraih poin dalam dua laga sisa.
Kehadiran Struijk di skuad Garuda bisa membuat pertahanan Indonesia lebih tangguh dan terorganisir, sesuatu yang memang menjadi kekurangan tim dalam beberapa laga terakhir.
Di sisi lain, Indonesia mendapatkan suntikan semangat baru dari wacana kedatangan pemain naturalisasi.
Upaya PSSI dalam memperkuat tim dengan talenta diaspora sudah beberapa kali membuahkan hasil, seperti bergabungnya Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Rafael Struick.
Kini, Struijk bisa menjadi bagian dari strategi panjang untuk meningkatkan kualitas tim nasional secara menyeluruh.
Meski proses naturalisasi tak semudah membalikkan telapak tangan, optimisme tinggi terus digaungkan oleh berbagai pihak.
Jika berhasil bergabung tepat waktu, Struijk bisa menjadi pembeda saat menghadapi tekanan dari tim-tim besar seperti China dan Jepang di laga tersisa.
Langkah strategis Indonesia ini juga menjadi cerminan dari tren global dalam dunia sepak bola, di mana banyak negara memanfaatkan talenta diaspora untuk memperkuat kekuatan nasional mereka.
Timnas Indonesia pun tidak ingin tertinggal dalam persaingan ini, terlebih dalam upaya untuk tampil di Piala Dunia 2026 yang menjadi target besar sepak bola nasional.
Dengan segala dinamika ini, laga timnas Indonesia vs China pada 5 Juni mendatang bukan sekadar pertandingan biasa. Ini adalah duel harga diri, peluang terakhir, dan panggung unjuk gigi generasi baru sepak bola Indonesia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
Jadwal Pekan Keenam Super League 2025/2026: Persija Tantang PSM, Persib Bandung Hadapi Arema FC
-
Faktor yang Bikin Eliano Reijnders Optimis Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Jose Mourinho 'Pulang' ke Portugal, Jadi Pelatih Anyar Benfica
-
Timnas Indonesia vs Irak Dipimpin Wasit yang Berikan 3 Penalti untuk Qatar di Final Piala Asia
-
Enggan Mundur, Erick Thohir Serahkan Nasib Jabatan Ketum PSSI kepada FIFA
-
Hasil Lengkap Liga Champions: PSG Pesta Gol, Chelsea Takluk dari Bayern Munchen
-
Dubes Belanda Impikan Timnas Indonesia Jumpa Skuad Oranje di Piala Dunia 2026
-
Terungkap Ada Peran Bintang Manchester City di Balik Kepindahan Eliano Reijnders ke Persib Bandung
-
Ramai Seruan Boikot Timnas Israel Jelang Piala Dunia 2026
-
Presiden FIFA Buka Suara usai Erick Thohir Jadi Menpora