Suara.com - Keputusan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menonton langsung pertandingan El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid pada Minggu (11/5/2025) di Spanyol, menuai sorotan tajam dari media Korea Selatan.
Media Korea, MT, bahkan membandingkan sikap Kluivert dengan mantan pelatih Timnas Korea Selatan, Jurgen Klinsmann, yang dikenal memiliki pendekatan kontroversial dalam menangani tim nasional.
MT mengkritik Kluivert karena dinilai kurang serius menjalankan tugas sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
Dalam artikelnya, media Korea itu menyoroti bahwa di tengah persiapan penting menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kluivert justru berada di Spanyol menikmati laga El Clasico.
Situasi ini dianggap mencerminkan kemalasan dan kurangnya komitmen yang sempat ditunjukkan oleh Klinsmann selama melatih Korea Selatan.
"Pelatih Kluivert terlibat kontroversi atas kemalasannya. Jelang lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, dia berada di Spanyol dan menyaksikan mantan klubnya, Barcelona, bertanding," tulis MT dikutip pada Selasa (13/5/2025).
Jurgen Klinsmann sendiri diberhentikan oleh Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) pada 16 Februari 2024, usai kegagalan timnya di Piala Asia 2023.
Meski kontraknya baru berakhir pada 2026, KFA mengambil langkah tegas setelah menilai Klinsmann gagal menunjukkan kepemimpinan dan semangat kerja yang layak untuk membimbing tim nasional.
"Klinsmann gagal menunjukkan kepemimpinannya. Ia tidak kompetitif dalam manajemen permainan, sikap kerja, maupun pengelolaan pemain," ujar Presiden KFA, Chung Mong-gyu, dikutip dari MT.
Baca Juga: Thom Haye Girang Kompatriotnya Catat Sejarah di Liga Inggris
Kluivert Dinilai Terlalu Santai Menjelang TC Timnas
Kritik terhadap Kluivert semakin tajam karena ia diketahui menghadiri laga Barcelona vs Real Madrid bersama tokoh-tokoh terkenal seperti Ronaldinho dan Edgar Davids, serta berfoto dengan rapper kondang Travis Scott.
Meski laga tersebut berakhir dramatis dengan kemenangan Barcelona 4-3, keberadaan Kluivert di Spanyol dinilai tidak tepat waktu karena Timnas Indonesia sedang menantikan dimulainya pemusatan latihan (TC).
PSSI telah menjadwalkan TC Timnas Indonesia dimulai pada 26 Mei 2025 di Bali, sebagai persiapan menghadapi dua laga krusial di bulan Juni.
Kluivert diminta segera kembali ke Indonesia untuk menyusun program latihan intensif menjelang pertandingan melawan China (5 Juni) dan Jepang (10 Juni).
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, sempat menyatakan bahwa federasi tengah menunggu draf daftar pemain yang akan dipanggil Kluivert, agar bisa segera disetujui oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan dilanjutkan dengan pelaksanaan training camp.
"Kami sedang menyusun draft-nya. Kami menunggu informasi dari BTN (Badan Tim Nasional)," ujar Yunus Nusi saat berbicara kepada media beberapa waktu lalu.
"Pasti akan ada pemusatan latihan untuk Timnas Indonesia. Kami harap kedatangan pelatih [bisa] secepatnya."
"Kami harap dia sudah menyusun draft (daftar pemain yang dipanggil ke TC Timnas Indonesia-Red) kemudian disetujui Ketua PSSI, Erick Thohir, untuk pelaksanaan training camp," ia menambahkan.
Tantangan Berat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Juni 2025 menjadi bulan yang menentukan bagi Timnas Indonesia di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Tim Garuda akan menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 5 Juni. Laga ini diprediksi akan menjadi penentu nasib Indonesia karena peluang untuk meraih tiga poin cukup terbuka di kandang sendiri.
Namun lima hari kemudian, tantangan yang jauh lebih berat menanti saat Indonesia bertandang ke Osaka untuk melawan Jepang, salah satu kekuatan utama Asia yang sudah memastikan tiket ke Piala Dunia.
Meski peluang menang di laga ini kecil, hasil melawan Jepang bisa jadi penentu nasib Timnas Indonesia di klasemen akhir Grup C.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa target minimal Indonesia adalah mengumpulkan tiga poin dari dua laga tersebut agar tetap berpeluang lolos ke putaran keempat kualifikasi.
"China dan Jepang bukan laga mudah. Tiga poin menjadi target realistis agar kita bisa berharap hasil dari tim lain untuk lolos ke fase berikutnya," kata Erick beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Sassuolo Hajar Udinese 3-1, Begini Rapor Jay Idzes: Solid dan Akurat
-
Arab Saudi Panggil 27 Pemain, Timnas Indonesia Wajib Waspadai Nama-Nama Ini
-
Borneo FC Hancurkan Persija di Segiri, Vinicius Jadi Bintang
-
Orlando City vs Cincinnati: Dominasi MLS Diuji, Prediksi dan Susunan Pemain
-
Dear FAM, Begini Lho Cara PSSI Naturalisasi Pemain: Gak Instan, Bukan Asal Klaim
-
Sadar dan Akui Salah, FAM Keras Hati 7 Pemain Ilegal Sah sebagai Warga Malaysia
-
Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
-
Thom Haye Baru Gabung ke Persib Bandung, Sudah Kena Mental?
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa