Suara.com - Keputusan Patrick Kluivert memanggil Rafael Struick ke skuad Timnas Indonesia untuk menghadapi dua laga penting melawan China dan Jepang menuai sorotan tajam.
Pasalnya, sang pemain hanya mengoleksi total 40 menit bermain sepanjang tahun 2025 bersama klubnya, Brisbane Roar, di kompetisi Australia.
Meski bukan wajah baru di Timnas Garuda, penurunan performa Struick di level klub menimbulkan tanda tanya besar.
Setelah sempat menjanjikan di awal kedatangannya pada September 2024, performa winger berdarah Belanda-Indonesia ini justru menurun drastis usai tampil di Piala AFF 2024 bersama timnas.
Pada awalnya, Struick sempat mendapat kepercayaan sebagai starter, termasuk ketika menghadapi Macarthur FC pada November 2024.
Namun, selepas kembali dari tugas negara, jam terbangnya merosot drastis. Sejak Januari 2025, ia hanya tampil tiga kali, tanpa satu pun bermain penuh, dan hanya mencatatkan 40 menit di atas lapangan hijau.
Lebih memprihatinkan, dalam tujuh laga terakhir Brisbane Roar, nama Struick bahkan tak tercantum dalam daftar pemain yang dibawa ke pertandingan.
Situasi ini jelas menimbulkan keraguan publik terhadap kebijakan Kluivert yang tetap memasukkan Struick ke dalam skuad timnas.
Namun, dari sudut pandang pelatih, ada alasan tertentu di balik keputusan tersebut.
Baca Juga: Nathan Tjoe-A-On Bertahan di Swansea Meski 'Cadangan Mati', Kapan Kontraknya Berakhir?
Absennya Ragnar Oratmangoen yang biasanya menjadi andalan di lini depan membuat Kluivert membutuhkan opsi alternatif yang sudah punya pengalaman dan pemahaman taktik di timnas.
Struick, meski jarang bermain di klub, dianggap punya chemistry yang baik dengan pemain lain di Tim Garuda.
Kluivert juga tampaknya lebih memprioritaskan kontribusi Struick saat membela timnas dibanding performanya di level klub.
Di berbagai ajang internasional, Struick beberapa kali menunjukkan permainan yang solid, stabil, dan tidak jarang menjadi pembeda.
Tetap saja, keputusan ini menimbulkan pro dan kontra. Bagi banyak pengamat, menit bermain di klub adalah tolok ukur penting untuk menilai kesiapan dan kondisi seorang pemain.
Apalagi, konsistensi performa sangat dipengaruhi oleh ritme pertandingan yang hanya bisa didapat lewat pengalaman bermain reguler.
Berita Terkait
-
Lahir di Jakarta Keturunan Spanyol, Arsene Apolos Layak Bela Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Timnas Indonesia Ditantang Juara Piala Dunia
-
Info Media Inggris, Marselino Ferdinan Bisa Angkat Kaki dari Oxford United Musim Depan
-
Calvin Verdonk Gertak Mees Hilgers Jelang Timnas Indonesia vs China, Kenapa?
-
Dipanggil ke Timnas Indonesia, Jordi Amat Bisa Jadi Mentor Para Pemain Muda
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Timur Kapadze: Terima Kasih Kepada Pecinta Sepakbola di Indonesia
-
Apa Misi Terselubung Timur Kapadze di Jakarta?
-
Poling: 5 Nama Hebat Berebut Kursi Panas, Siapa Paling Cocok Latih Timnas Indonesia?
-
BREAKINGNEWS! Timur Kapadze ke Jakarta Tidak Wawancara dengan PSSI
-
Prediksi Persib Bandung Vs Dewa United 21 November 2025, Laga Panas Dijamin Gila-gilaan!
-
Sadio Mane Akui Pernah Ribut dengan Mohamed Salah di Liverpool
-
Timur Kapadze Sudah di Indonesia, China dan Turki Berpeluang Membajak Jika Negosiasi Lambat
-
Jadwal Liga Jerman 22-23 November 2025, Misi Berat Kevin Diks Hadapi FC Heidenheim
-
Jadwal Liga Prancis 22-24 November 2025, Calvin Verdonk Tempur Lawan Paris FC
-
Jan Olde Riekerink Bandingkan Situasi Dewa United dengan Manchester United dan Ajax