Meski tetap dipanggil pelatih Patrick Kluivert untuk membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, posisi Nathan sejatinya belum aman.
Kluivert dikenal sangat memperhatikan performa pemain di level klub.
Dengan semakin banyaknya talenta muda Indonesia di posisi bek kiri, Nathan bisa dengan mudah tergeser bila ia terus menerus absen di laga resmi.
Apalagi, kompetisi internasional menuntut ritme permainan tinggi, yang hanya bisa diasah lewat menit bermain reguler di level klub.
Tanpa itu, ia bisa kehilangan tempatnya di Timnas dalam jangka menengah.
3. Mentalitas Kurang Terasah
Minimnya pengalaman di laga kompetitif tentu berdampak pada mental bertanding.
Bermain di level U-21 seperti yang dialaminya musim lalu tidak akan memberikan tekanan dan atmosfer yang sama dengan pertandingan tim utama.
Tanpa pengalaman bermain di level senior, Nathan bisa kesulitan ketika dipercaya tampil dalam laga penting bersama Timnas.
Baca Juga: Emil Audero Pamitan Pergi: Selamat Tinggal
Ketidakterbiasaannya dengan intensitas pertandingan kompetitif bisa membuatnya gugup atau tidak mampu menunjukkan kualitas terbaiknya.
Harapan ke Depan
Swansea memang masih memberikan sinyal kepercayaan melalui kontrak yang masih aktif hingga dua musim ke depan.
Namun, jika Nathan Tjoe-A-On tidak mendapatkan porsi bermain yang layak, maka masa depannya, baik di level klub maupun internasional, patut dipertanyakan.
Sebaliknya, panggilan dari Timnas bisa menjadi momentum penting.
Jika ia mampu memaksimalkan kesempatan tersebut dengan tampil solid melawan tim-tim besar seperti China dan Jepang, bukan tidak mungkin Swansea mulai mempertimbangkan untuk memberinya lebih banyak menit bermain di musim mendatang.
Berita Terkait
-
Selamat Datang Pemain Keturunan! Gelandang Fortuna Sittard Sudah Lama dilirik
-
3 Alasan Mees Hilgers Lebih Baik Absen saat Timnas Indonesia vs China
-
Selamat Datang Jordi Amat di Liga Spanyol, 3 Klub Butuh Pemain Keturunan Indonesia
-
Bung Harpa: Masalah Elkan Baggott Tidak Rumit, Asal Jurnalis Jujur
-
3 Pemain Level Atas yang Bisa Diboyong Simon Tahamata untuk Timnas Indonesia
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sosok Dejan Antonic, Pelatih Baru Semen Padang FC, Harapan Baru Kebangkitan Kabau Sirah
-
Kondisi Patrick Kluivert Jelang Lawan Irak, Frustasi!
-
Kevin Diks Cetak Brace Penalti ke Gawang Arab, Media Jerman Bilang Begini
-
Ekonom Bongkar Badai Finansial Barcelona: Kerugian Bisa Tembus Rp1,85 T
-
Eks Real Madrid Damprat Pemain Keturunan Indonesia: Dia Cuma Main Aman
-
Dejan Antonic Jadi Pelatih Baru Semen Padang
-
Tanpa Libur Panjang, Bali United Tetap Genjot Latihan Menyambut Laga Panas Kontra Persijap Jepara
-
Enzo Maresca Dirumorkan Bakal Dipecat, Legenda Chelsea Pasang Badan
-
Minim Menit di Era Kluivert, Sandy Walsh Pilih Fokus daripada Frustrasi
-
Persebaya Surabaya Maksimalkan Jeda Kompetisi untuk Siapkan Strategi Matang Hadapi Persija Jakarta