Suara.com - Timnas Jepang kembali menarik perhatian pecinta sepak bola Asia dengan pemanggilan nama baru yang mulai mencuri sorotan. Kodai Sano, gelandang berusia 21 tahun, resmi masuk daftar skuad untuk menghadapi Timnas Indonesia.
Kehadiran pemain muda ini menambah warna baru dalam komposisi lini tengah Samurai Biru yang tengah menjalani proses regenerasi.
Lahir di Tsuyama, Prefektur Okayama, pada 25 September 2003, Sano dikenal sebagai pemain yang memiliki kecerdasan taktik dan akurasi operan yang tinggi.
Saat ini, ia bermain untuk klub Eredivisie Belanda, NEC Nijmegen, tim yang pernah dibela oleh pemain naturalisasi Indonesia, Calvin Verdonk.
Meskipun baru merumput di Eropa selama beberapa musim, perkembangan karier Sano tergolong pesat.
Kodai Sano memiliki postur 1,76 meter dan mengandalkan kaki kanan sebagai dominan.
Kombinasi fisik dan teknik tersebut memberinya fleksibilitas untuk bermain di berbagai posisi, tak hanya sebagai gelandang tengah tetapi juga di sisi kiri, baik sebagai gelandang maupun sayap.
Peran multifungsi ini membuatnya menjadi pilihan strategis dalam skema pelatih tim nasional Jepang yang kini berupaya menyegarkan komposisi tim.
Perjalanan karier Sano dimulai di Jepang bersama klub Fagiano Okayama.
Baca Juga: Elkan Baggot: Belum Waktunya Kembali ke Timnas Indonesia
Saat usianya baru menginjak 19 tahun, ia mengambil langkah berani hijrah ke Eropa demi meningkatkan kualitas bermain.
Pada 27 Juni 2023, saat masih di Fagiano, nilai pasarnya berada di kisaran Rp7,82 miliar.
Namun lonjakan signifikan terjadi setelah ia resmi bergabung dengan NEC Nijmegen pada 17 Agustus 2023.
Hanya dalam waktu beberapa bulan, tepatnya Oktober 2024, nilai pasarnya melejit hingga mencapai Rp86,91 miliar, mencerminkan kontribusi dan adaptasinya yang cepat di liga Belanda.
Meski kini nilai tersebut sedikit menurun ke angka Rp69,53 miliar, performa Sano tetap stabil dan konsisten.
Ia tercatat memiliki kontrak jangka panjang bersama NEC hingga 30 Juni 2028.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pengamat Malaysia Anggap Hukuman FIFA Lebih Besar dari Skandal Suap 1994
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat
-
Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Siapa Starter Lini Belakang Garuda?
-
Fleksibilitas Lini Tengah Timnas Indonesia Jelang Hadapi Arab Saudi dan Irak