Suara.com - Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick, bakal menghadapi sederet tantangan apabila benar-benar memutuskan untuk melanjutkan kariernya ke BRI Liga 1 musim depan setelah meninggalkan Liga Australia.
Ya, saat ini Rafael Struick memang tengah berstatus free-agent alias tanpa klub setelah kontraknya bersama Brisbane Roar diakhiri. Bahkan, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tak menutup kemungkinan dia melanjutkan kariernya di Indonesia.
“Sangat terbuka (pemain keturunan main di Liga 1). Kan memang Liga 1 kita sudah lebih baik,” kata Erick Thohir saat ditanya soal potensi pemain keturunan Timnas Indonesia berkarier di Liga 1 musim depan.
Struick tentu harus menyadari beberapa faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan langkahnya musim depan, terutama soal tawaran dari klub Liga 1 yang berminat untuk merekrutnya.
Berikut Suara.com menyajikan sederet alasan yang membuat Rafael Struick bakal menghadapi kesulitan apabila benar-benar memutuskan untuk berkarier bersama klub Liga 1 pada musim mendatang.
1. Perbedaan Gaya Bermain
Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan Rafael Struick jika nantinya memutuskan untuk berkarier di Indonesia ialah perbedaan gaya bermain yang cukup signifikan dibanding pengalamannya di Belanda dan Australia.
Sebab, Liga Belanda, Liga Australia (A-League), dan Liga 1 Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan dalam gaya permainan dan intensitas. Belanda dan Australia lebih mengandalkan taktik, tempo permainan, dan organisasi tim yang lebih terstruktur.
Sementara itu, Liga 1, meskipun semakin berkembang, terkadang masih didominasi oleh gaya permainan yang lebih individualistis, kurang terorganisir secara taktik, serta tempo permainan yang cenderung fluktuatif alias naik-turun.
Baca Juga: Belajar Realistis, Sejatinya Sulit bagi Timnas Indonesia untuk Bisa Menahan Laju Australia
2. Perubahan Lingkungan
Selanjutnya, aspek fisik dan adaptasi lingkungan bisa menjadi tantangan besar bagi Rafael Struick. Ini bisa menjadi salah satu hambatan tersendiri bagi seorang pemain ketika pertama kali berkarier di Indonesia.
Meskipun Liga 1 semakin profesional, tuntutan perjalanan antarkota yang panjang, kondisi cuaca yang panas dan lembab di Indonesia, serta perbedaan fasilitas latihan dan medis di beberapa klub bisa mempengaruhi kebugaran dan pemulihan Struick.
Di negara sebelumnya, Struick mungkin terbiasa dengan standar fasilitas yang lebih tinggi dan jadwal yang lebih teratur. Dia juga tidak terbiasa bermain away dari satu pulau ke pulau yang lain dalam setiap pekan.
3. Ekspektasi Tinggi
Sebagai pemain yang sudah menjadi langganan Timnas Indonesia, Rafael Struick bakal datang ke Liga 1 dengan ekspektasi yang sangat tinggi. Setiap gerak-geriknya akan disorot, dan ia diharapkan bisa langsung menjadi bintang serta pembeda di timnya.
Berita Terkait
-
Belajar Realistis, Sejatinya Sulit bagi Timnas Indonesia untuk Bisa Menahan Laju Australia
-
Timnas Indonesia Koleksi 28 Gol dari 18 Laga, China Jadi Korban Berikutnya?
-
Cara Naik MRT Gratis Nonton Timnas Indonesia vs China: Lengkap Lokasi Parkir hingga Shuttle
-
Melawan China, Patrick Kluivert Harus Mampu Obati Rasa Sakit yang Dialami oleh Shin Tae-yong
-
Dulu Copot Paksa Spanduk Garuda, Kini Ribuan Suporter China Geruduk SUGBK
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
John Heitinga Keturunan Mana? Legenda Ajax Tolak Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Ditolak John Heitinga dan Timur Kapadze, John Herdman Jadi Pilihan Terakhir PSSI?
-
Penjelasan Timnas Indonesia U-22 Bisa Tersingkir dari SEA Games 2025 Tanpa Lawan Myanmar
-
Dear Indra Sjafri, Pakai 3 Pemain Timnas Indonesia Ini untuk Hajar Myanmar
-
PSSI Soal Timnas Indonesia U-22 Hancur di Laga Perdana SEA Games 2025: Kita Pelakunya...
-
Dikabarkan Tolak PSSI, John Heitinga Akui Sudah Belajar Bahasa Indonesia
-
Keluar dari Zona Nyaman, Taktik Wajib Timnas Indonesia U-22 Demi Semifinal SEA Games 2025
-
Pep Guardiola Merendah usai Permalukan Real Madrid di Santiago Bernabeu
-
Skenario Terbaru! Timnas Indonesia Bisa Lolos Semifinal SEA Games 2025
-
Gagal Raih Poin, Pelatih Bangkok United Kecewa dan Puji Penampilan Persib