Suara.com - Kongres Biasa PSSI yang digelar pada Rabu, 4 Juni 2025, menghasilkan tiga keputusan penting, salah satunya adalah penunjukan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai Dewan Kehormatan PSSI.
Keputusan ini diambil setelah kongres PSSI yang awalnya dijadwalkan pagi hari sempat tertunda selama sekitar empat jam.
Penundaan tersebut terjadi karena Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mendapat panggilan mendadak dari Presiden Prabowo ke Istana Negara saat kongres tengah berlangsung.
Penunjukan Prabowo sebagai Dewan Kehormatan bukan tanpa alasan. Erick Thohir menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam pembangunan sepak bola nasional.
Ia menyampaikan bahwa selama ini pemerintah telah banyak memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan PSSI, baik dari sisi infrastruktur, dukungan regulasi, maupun kolaborasi dalam program pembinaan pemain muda.
Menurut Erick, pengangkatan Prabowo Subianto sebagai dewan kehormatan merupakan simbol dari upaya mempererat sinergi antara federasi sepak bola dan pemerintah pusat.
Ia juga menyebut bahwa dengan keterlibatan langsung kepala negara, berbagai tantangan seperti tumpang tindih regulasi dan ego sektoral yang selama ini kerap terjadi bisa diatasi lebih efektif.
Lebih lanjut, Erick menyoroti realitas unik yang dihadapi dunia sepak bola di kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Tidak seperti di Eropa, di mana federasi sepak bola dapat berjalan lebih independen dari intervensi pemerintah, di Indonesia dibutuhkan sinergi aktif antara lembaga negara dan federasi demi pencapaian target jangka panjang.
Baca Juga: Kumpulan Link Live Streaming Timnas Indonesia vs China Malam Ini
Ia percaya bahwa kolaborasi ini justru akan memperkuat posisi PSSI di mata internasional, bukan sebaliknya.
"Presiden Prabowo menerima sebagai dewan kehormatan. Selama ini kita selalu di PSSI dengan pemerintah ada pemikiran-pemikiran yang belum sinkron.
Sudah saatnya harus sejalan sehingga tidak ada lagi intervensi ataupun ego sektoral dari kita PSSI," kata Erick Thohir dalam keterangannya.
Statuta PSSI 2025: Peran Daerah Kini Lebih Strategis
Selain penunjukan dewan kehormatan, Kongres Biasa PSSI juga mengesahkan sejumlah perubahan dalam Statuta PSSI, menggantikan aturan sebelumnya yang disusun pada 2019.
Perubahan signifikan yang diusung adalah penguatan peran Asosiasi Provinsi (Asprov) dan asosiasi tingkat kota/kabupaten dalam sistem kompetisi nasional.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
-
Misteri Kursi Panas Pengganti Dito Ariotedjo: Beneran Bakal Diisi Raffi Ahmad?
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
-
Sri Mulyani Dicopot, Rupiah Meriang Hebat Pagi Ini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
Terkini
-
Pemain Keturunan Medan Datang, Saling Sikut di Lini Depan Timnas Indonesia Memanas
-
99 Gol Musim Lalu Sia-sia, DNA Menyerang Fenerbahce 'Bunuh' Karier Jose Mourinho!
-
Penyebab Meninggalnya Ariel di Laga Timnas Indonesia vs Lebanon
-
Hasil Imbang Timnas Indonesia vs Lebanon, Patrick Kluivert Soroti Pertahanan Rapat Lawan
-
Jay Idzes Gaungkan Semangat Total Football Jelang Hadapi Arab Saudi dan Irak
-
3 Pemain Timnas Indonesia yang Bersinar di Tengah Kebuntuan Lawan Lebanon
-
Mimpi Buruk Alexander Isak: Debut Kembali Usai Tiga Bulan Berakhir Kekalahan Memalukan Swedia
-
Timnas Indonesia Mandul Lawan Lebanon, Patrick Kluivert: Yang Penting Bikin Peluang
-
Era Baru Timnas Indonesia, Jay Idzes Mulai Nyaman Tinggalkan Warisan Shin Tae-yong
-
Usai Bermain 'Kotor', Kapten Lebanon Komentari Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026