Suara.com - Masuknya Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia membawa warna baru dalam skema permainan skuad Garuda.
Dari empat laga yang telah dijalani bersama Indonesia, mantan striker legendaris Belanda ini menunjukkan kecenderungan kuat menggunakan formasi tiga bek sejajar, sebuah formasi yang terbilang jarang digunakan di era sebelumnya.
Menariknya, formasi ini berhasil membawa dua kemenangan dari empat pertandingan yang telah dilalui.
Hanya satu kali Kluivert menurunkan formasi empat bek, yakni saat menghadapi Australia.
Sisanya, formasi tiga bek sejajar lebih sering dipilih dan memberikan hasil yang memuaskan.
Dengan kecenderungan ini, diprediksi formasi 3-4-3 akan kembali menjadi andalan di laga-laga selanjutnya.
Jika formasi tiga bek kembali diterapkan, nama-nama seperti Jay Idzes, Rizky Ridho, dan Justin Hubner hampir pasti mengisi posisi di jantung pertahanan.
Ketiganya telah menunjukkan chemistry yang solid serta pemahaman taktik yang mumpuni selama menjalani laga bersama.
Mereka bukan hanya kuat dalam duel satu lawan satu, tapi juga cerdas dalam membaca arah serangan lawan.
Baca Juga: Pemain Keturunan Rp 32,2 Miliar Belum Naturalisasi Paling Cocok Jadi Partner Ole Romeny di Ronde 4
Untuk posisi bek sayap, Kevin Diks di sisi kanan dan Calvin Verdonk di kiri menjadi dua opsi terbaik.
Performa keduanya cukup stabil, terutama dalam menjalankan tugas ganda sebagai bek bertahan sekaligus pendukung serangan dari sisi sayap.
Diks dan Verdonk dikenal punya kemampuan umpan silang yang akurat, serta rajin naik turun membantu pertahanan.
Bergeser ke lini tengah, formasi 3-4-3 hanya menyisakan dua slot utama untuk posisi gelandang tengah.
Dua nama yang cukup menonjol dalam skema ini adalah Thom Haye dan Joey Pelupessy.
Keduanya punya kapabilitas mengatur tempo permainan, sekaligus memiliki kemampuan defensif yang cukup baik untuk meredam tekanan dari lawan.
Lini depan Indonesia juga cukup menjanjikan.
Trisula penyerang yang terdiri dari Ragnar Oratmangoen, Ole Romeny, dan Marselino Ferdinan diprediksi akan jadi andalan utama.
Ketiganya punya kecepatan, kreativitas, dan insting mencetak gol yang tinggi.
Marselino, khususnya, tampil menonjol sebagai playmaker sekaligus finisher yang piawai memanfaatkan peluang.
Meski formasi 3-4-3 terlihat dominan, tidak menutup kemungkinan Kluivert akan mencoba variasi lain seperti 3-5-2 atau 3-4-2-1, tergantung kebutuhan taktik dan lawan yang dihadapi.
Dalam skema ini, posisi gelandang bisa lebih padat.
Pemain seperti Ricky Kambuaya dan Yakob Sayuri dapat menjadi opsi tambahan untuk memperkuat lini tengah dengan peran box-to-box atau gelandang sayap.
Selain nama-nama yang telah disebutkan, pemain lain seperti Mees Hilgers, Dean James, dan Egy Maulana Vikri juga bisa menjadi bagian dari rotasi skuad.
Peluang mereka tergantung pada kondisi kebugaran, performa latihan, serta kecocokan dengan strategi yang dirancang pelatih.
Satu lagi sektor yang menarik untuk dicermati adalah penjaga gawang.
Persaingan antara Maarten Paes dan Emil Audero Mulyadi cukup ketat.
Keduanya tampil impresif ketika diberi kesempatan bermain.
Audero unggul dalam pengalaman dan ketenangan, sementara Paes menunjukkan refleks cepat dan distribusi bola yang efektif.
Secara keseluruhan, Timnas Indonesia di bawah arahan Kluivert menunjukkan arah pembangunan skuad yang jelas dan progresif.
Strategi fleksibel, kedalaman skuad yang merata, serta kombinasi pemain naturalisasi dan lokal menjadi kekuatan utama untuk menatap kompetisi besar di depan mata, termasuk Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia.
Adaptasi Kluivert terhadap karakter pemain Indonesia juga menjadi poin penting.
Ia tampak berusaha menyeimbangkan strategi Eropa dengan gaya main khas Asia Tenggara.
Jika konsistensi ini bisa terus dijaga, bukan tidak mungkin Timnas Indonesia akan menjadi kekuatan yang makin disegani di kancah Asia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Hasil Super League: PSBS Biak Bermain Imbang Tanpa Gol Kontra Madura United
-
Pemain Super Sibuk, Beckham Putra Siap Tampil Maksimal di Persib dan TimnasIndonesia
-
Persiapan Timnas Indonesia Mepet, Bisakah Menang di Putaran4Kualifikasi Piala Dunia 2026?
-
Kenapa Pelatih Persija Tepikan Gustavo Franca dan Arlyansyah Abdulmanan?
-
Dulu Anak Emas, Kini 4 Jagoan Shin Tae-yong Terlempar dari Timnas Indonesia
-
Timnas Indonesia Tanpa Mees Hilgers dan Marselino Ferdinan, Ini Kata Erick Thohir
-
Baru Dua Laga, Aston Villa Langsung Ingin Permanenkan Jadon Sancho
-
Profil Robin Kelder, Pemain Keturunan yang Bertemu Pelatih Timnas Indonesia U-23
-
Baru Menang Sekali, Pelatih Bali United Ngeles Masih Butuh Adaptasi
-
Rata-rata Usia Pemain Timnas Indonesia Menua di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026