Dua ofisial dari FK Radnicki Obrenovac (Serbia), Milan Vignjevic dan Goran Janjusevic, masing-masing menerima larangan terlibat dalam sepak bola selama 10 dan 6 tahun.
Christos Psomiadis, individu lain yang terlibat, juga dijatuhi larangan 8 tahun.
Asosiasi Sepak Bola Montenegro (FSCG) mengonfirmasi keputusan ini dalam pernyataan resmi:
“CEDB (Badan Kontrol, Etika, dan Disiplin UEFA) memutuskan menjatuhkan denda €500.000 serta larangan tampil di semua kompetisi klub UEFA selama 10 tahun, berlaku hingga musim 2034/35.”
UEFA juga telah meminta FIFA untuk memperluas cakupan hukuman ke seluruh dunia.
Artinya, para individu yang terlibat tidak akan bisa melarikan diri ke liga lain atau federasi lain untuk menghindari sanksi tersebut.
Hukuman ini tercatat sebagai salah satu yang terberat dalam sejarah sepak bola Eropa.
Bahkan, vonis tersebut melampaui sanksi 8 tahun yang pernah dijatuhkan kepada klub FK Pobeda dari Makedonia Utara pada 2009 atas kasus serupa.
Selain sebagai bentuk hukuman, langkah UEFA ini juga menjadi sinyal kuat bahwa badan sepak bola tertinggi Eropa tidak mentoleransi praktik kotor yang merusak integritas pertandingan.
Baca Juga: Kiper Ditangkap Polisi, FC Twente Gagal Juara UEFA Cup
Skandal ini juga menjadi pelajaran berharga bagi klub-klub kecil yang tergoda keuntungan instan lewat jalur ilegal.
Lebih lanjut, belum ada komentar resmi dari pihak FK Arsenal Tivat maupun Alashkert FC hingga saat ini.
Namun, insiden ini sudah menjadi catatan hitam dalam sejarah sepak bola Montenegro dan bakal berdampak panjang terhadap reputasi klub tersebut.
Kasus ini menyulut kekhawatiran bahwa praktik pengaturan skor masih menghantui kompetisi level bawah UEFA, terutama di zona Balkan dan Eropa Timur.
Oleh karena itu, UEFA kini didesak untuk meningkatkan sistem deteksi dini dan pemantauan pola taruhan yang mencurigakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Ousmane Dembele Tegaskan Tekad PSG Pertahankan Tren Positif
-
Dilumat 2-6 oleh PSV, McTominay Minta Napoli Jangan Panik: Musim Masih Panjang!
-
Marco van Basten Semprot Rencana Barcelona dan AC Milan Main di Luar Eropa
-
Air Mata Jurgen Klopp Mengingat Mendiang Diogo Jota: Dia Sudah Seperti Keluarga
-
Ide Gila Arsene Wenger Bakal Diterapkan di Piala Dunia 2026, Apa Itu?
-
Taktik Jitu Peter Bosz Matikan Strategi Antonio Conte: Peran False 9 Jadi Kunci
-
Persib vs Selangor FC, Bojan Hodak: Ini Persaingan Indonesia Lawan Malaysia
-
Inter Milan Pesta 4 Gol, Denzel Dumfries Bongkar Taktik Jitu Cristian Chivu
-
Fabio Capello Heran Kok Bisa Napoli Dibantai 2-6 oleh PSV? Tim Lemah
-
Kisah Ajaib Mjallby, Klub Kecil dari Desa Nelayan yang Jadi Juara Liga Swedia