Suara.com - Liga 1 atau kini menjadi Indonesia Super League (I-League) kembali menjadi tujuan pilihan bagi sejumlah pemain keturunan Indonesia, bahkan saat mereka masih berusia sangat muda.
Padahal, banyak dari mereka sebetulnya sudah membawa pengalaman di Eropa dan potensial untuk bertahan di sana.
Keputusan cepat hijrah ke Liga 1 sempat menuai kritik, karena publik menilai mereka masih mampu bersaing di luar negeri.
Namun takdir membawa beberapa pemain ini mentas di Tanah Air sejak usia awal karier. Berikut sosoksosok yang melakukan pilihan tersebut:
1. Rafael Struick
Rafael Struick memilih kembali ke Indonesia pada usia 22 tahun setelah kontraknya di Brisbane Roar tidak diperpanjang.
Sebagai produk akademi ADO Den Haag, ia sudah bermain di Eerste Divisie dan sempat mencetak gol pertamanya di Liga Australia.
Meski punya latar belakang Eropa, Struick memperoleh sangat sedikit menit bermain di Brisbane Roar, sehingga memilih Liga 1 menjadi opsi yang realistis menjalani karier profesionalnya.
Keputusannya dinilai sebagai langkah strategis untuk menghidupkan kembali karier, meskipun sebagian pengamat menyayangkan ia meninggalkan peluang di luar negeri terlalu dini.
2. Jens Raven
Jens Raven bergabung dengan Bali United pada musim 2025/2026 setelah kontraknya habis di FC Dordrecht U21.
Baca Juga: Daftar Agen yang Menaungi Pemain Abroad Keturunan Timnas Indonesia, Sudah Tidak Ada Prime11
Penyerang keturunan Belanda-Indonesia ini mencetak 6 gol dari 20 penampilan bersama tim muda tersebut.
Dengan tinggi 1,89m dan gaya permainan modern yang mengandalkan kecepatan dan finishing tajam, Raven dipandang sebagai prospek jangka panjang Bali United.
Meskipun usianya baru 19 tahun, keputusan mentas di Liga 1 dianggap lebih memberi ruang pengembangan daripada bertahan mengejar peluang subsidi di Eropa.
3. Ezra Walian
Ezra Walian menimba ilmu di akademi Ajax Amsterdam dan pernah memperkuat Jong Ajax, Almere City, dan RKC Waalwijk.
Saat dinaturalisasi pada 2017, ia masih berkostum Almere City di Belanda. Saat itu usianya sekitar 22 tahun.
Namun dua tahun kemudian, ia memilih hijrah ke Liga 1 dan membela PSM Makassar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
Terkini
-
Bek Kendal Tornado FC Eks Barcelona Apungkan Motivasi Jelang Debut di Pegadaian Championsip
-
Mauro Zijlstra Langsung Debut di Timnas Indonesia Senior: Mimpi Jadi Kenyataan
-
Clean Sheet Timnas Indonesia vs Taiwan, Jordi Amat Puji Duet dengan Rizky Ridho
-
Gol Spesial Sandy Walsh untuk Kakek Saat Bela Timnas di Kampung Halaman
-
Menang dari Taiwan, Timnas Indonesia Hanya Berjarak 2 Tangga dari Vietnam di Ranking FIFA
-
Italia Bukan Catenaccio Lagi? Gennaro Gattuso Ubah Gli Azzurri Jadi Mesin Gol
-
Kecelakaan Mengejutkan! Luis Enrique Patah Tulang Selangka, PSG Terancam Tanpa Pelatih
-
Pelatih Taiwan: Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia Besar
-
Kata Media Eropa Soal Debut Milano Jonathans dan Gol Perdana Eliano Reijnders
-
Patrick Kluivert Akui Sudah Lama Incar Miliano Jonathans untuk Bela Timnas Indonesia