Suara.com - Pertemuan antara Timnas Indonesia dan Irak di ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 bukan sekadar laga biasa, terutama bagi pelatih Singa Mesopotamia, Graham Arnold.
Bagi pelatih asal Australia itu, laga ini adalah panggung untuk sebuah misi balas dendam pribadi terhadap skuad Garuda.
Seperti diketahui, nama Graham Arnold memiliki sejarah yang terikat dengan Timnas Indonesia.
Ia terpaksa meninggalkan kursi kepelatihan timnas Australia setelah hanya mampu bermain imbang melawan Timnas Indonesia.
Meski tidak kalah, hasil tersebut dianggap sebagai sebuah corengan bagi reputasi sepak bola Australia di level Asia, yang pada akhirnya membuat Graham Arnold memilih untuk mundur.
Posisinya di kursi kepelatihan The Socceroos kini digantikan oleh Tony Popovic.
Setelah beberapa waktu, takdir mempertemukan kembali pelatih berusia 61 tahun ini dengan tim Merah Putih.
Graham Arnold ditunjuk untuk menukangi timnas Irak menggantikan Jesus Casas.
Kini, momentum di babak kualifikasi tidak hanya ia lihat sebagai jalan untuk membawa Irak lolos ke Piala Dunia, tetapi juga sebagai kesempatan emas untuk menuntaskan dendamnya.
Baca Juga: Respons Pelatih Filipina yang Kalah dari Timnas Indonesia U-23 Gara-gara Skema Warisan STY
Berbekal pengalamannya yang luas, pelatih berusia 61 tahun itu dengan percaya diri menyatakan bahwa kekuatan dan kelemahan Indonesia serta Arab Saudi sudah berada dalam genggamannya.
Ia juga menegaskan bahwa Irak harus membuktikan superioritas mereka sesuai dengan peringkat FIFA.
"Saya punya pengalaman luas melawan tim nasional Saudi dan Indonesia," kata Graham Arnold dikutip dari NST.
"Saya tahu kekuatan mereka, tapi saya juga tahu kelemahan mereka. Tapi kami adalah Irak, negara yang sangat bangga dengan peringkat FIFA yang lebih tinggi daripada Arab Saudi dan Indonesia. Dan kami perlu membuktikannya," imbuhnya.
Lebih dari itu, Graham Arnold sangat yakin bahwa para pemainnya akan berada dalam kondisi terbaik untuk menghadapi laga-laga krusial pada bulan Oktober nanti.
Ia memastikan seluruh punggawa Irak siap secara fisik maupun mental untuk berjuang demi impian jutaan rakyatnya.
Berita Terkait
-
Eliano Reijnders Pemain Serba Bisa Timnas Indonesia, Kini Latihan Jadi Kiper
-
Patrick Kluivert Tenang, Pengganti Ole Romeny di Timnas Indonesia Sudah Tersedia
-
Tanpa Naturalisasi, Bek Eropa Rp 112,9 Miliar dan 5 Pemain Keturunan Positif Bisa Lawan Arab Saudi
-
Siap Habis-habisan, Gelandang Malaysia Sesumbar Bisa Kalahkan Timnas Indonesia U-23
-
Lyngby Boldklub Jujur Istimewakan Nathan Tjoe-A-On Karena...
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Jelang Duel, Eddie Howe Blak-blakan Akui Kagumi Jose Mourinho
-
Prediksi Eintracht Frankfurt vs Liverpool: Duel Dua Tim Pesakitan
-
Shin Tae-yong Prioritaskan Timnas Indonesia Jika Dapat Tawaran dari PSSI
-
Prediksi Real Madrid vs Juventus: Kalah di Bernabeu, Igor Tudor Dipecat?
-
Prediksi Union SG vs Inter Milan: Misi Nerazzurri Lanjutkan Tren Tak Terkalahkan
-
Pelatih Brasil Akui Persija Jakarta Kini Mematikan di Bola Mati
-
Enggan Berpikir Jauh, Persita Tangerang Fokus Laga Demi Laga
-
Atletico Madrid Marah Besar, Laporkan Arsenal ke UEFA Gegara Air Panas
-
Barcelona Terancam Bangkrut? Tumpukan Utang Menggunung, Pendapat Menurun
-
Jadwal Lengkap Pekan ke-10 Super League 2025/2026, Ada MU vs Persija