Suara.com - Sunderland, yang baru saja promosi ke kasta tertinggi Inggris, resmi mencapai kesepakatan dengan Bayer Leverkusen untuk mendatangkan Granit Xhaka dengan nilai transfer awal £13 juta, ditambah potensi bonus £4 juta atau setara Rp340 miliar.
Granit Xhaka, yang dikenal sebagai metronom di lini tengah, akan menjalani tes medis dan menandatangani kontrak tiga tahun dengan Sunderland di Stadium of Light.
Setelah tujuh tahun membela Arsenal, Xhaka mencatatkan 297 penampilan, memenangkan dua Piala FA, dan sempat menjabat sebagai kapten klub sebelum pindah ke Leverkusen pada 2023.
Di Jerman, ia menorehkan prestasi gemilang dengan membantu Leverkusen meraih gelar Bundesliga pertama mereka pada 2024, sekaligus tampil dalam 49 pertandingan di semua kompetisi musim lalu, termasuk 10 laga di Liga Champions.
Kedatangan Xhaka menjadi sinyal kuat ambisi Sunderland untuk bertahan di Premier League. Dengan pengalaman dan kepemimpinannya, Xhaka diharapkan menjadi pilar utama di lini tengah Black Cats, terutama dalam misi mereka menghindari degradasi.
Dikutip dari BBC, transfer Xhaka menambah panjang daftar belanja musim panas Sunderland, yang kini telah mencapai £114 juta—angka yang hanya dilampaui oleh enam klub raksasa Premier League.
Meski begitu, Sunderland juga meraup sekitar £37 juta dari penjualan Jobe Bellingham ke Borussia Dortmund dan Tommy Watson ke Brighton.
Xhaka akan menjadi rekrutan kedelapan klub musim ini, menyusul kedatangan Enzo Le Fee (£20 juta), Habib Diarra (£30 juta), Noah Sadiki (£17,5 juta), Reinildo Mandava (gratis), Chemsdine Talbi (£19 juta), dan Simon Adingra (£20 juta).
Keberhasilan Sunderland promosi ke Premier League melalui kemenangan di final play-off Championship melawan Sheffield United pada Mei lalu menjadi pemicu aktivitas transfer agresif mereka.
Baca Juga: Arsenal Rekrut Demiane Agustien, Man City Bidik Pemain Keturunan 15 Tahun dari MLS
Dengan hanya Adingra yang memiliki pengalaman Premier League sebelumnya (60 penampilan bersama Brighton), kehadiran Xhaka akan memberikan suntikan pengalaman yang sangat dibutuhkan.
Xhaka dikenal sebagai gelandang yang mampu mengatur tempo permainan dengan visi dan umpan-umpan akuratnya.
Meski sempat menuai kontroversi selama di Arsenal, termasuk kehilangan ban kapten akibat perselisihan dengan suporter, ia selalu menjadi pilihan utama pelatih seperti Arsene Wenger dan Mikel Arteta.
Di Leverkusen, Xhaka juga menjadi bagian dari grup kepemimpinan, membantu tim meraih gelar Bundesliga dan Piala DFB-Pokal pada 2023/24.
Pelatih Sunderland, Regis Le Bris, melihat Xhaka sebagai “game-changer” yang bisa memberikan stabilitas dan kepemimpinan di lapangan.
Meski gaya bermain Sunderland yang cenderung mengandalkan serangan balik akan berbeda dari permainan penguasaan bola yang biasa dimainkan Xhaka di Arsenal dan Leverkusen, kemampuan adaptasinya diharapkan dapat membantu Black Cats bersaing di liga yang kompetitif.
Berita Terkait
-
Arsenal Rekrut Demiane Agustien, Man City Bidik Pemain Keturunan 15 Tahun dari MLS
-
Siapa Max Dowman? Rekan Pemain Keturunan Indonesia yang Gemparkan Sepak Bola Inggris
-
Ditebus Rp1,2 T, Viktor Gyokeres: Saya Gak Sabar Cetak Gol untuk Arsenal
-
Mikel Arteta Sanjung Bocah 15 Tahun Rekan Pemain Keturunan Indonesia
-
Kenapa Viktor Gyokeres Belum Dimainkan Arteta Saat Arsenal Tekuk Newcastle?
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Prediksi Susunan Pemain Persib Bandung vs Lion City Sailors FC, Thom Haye Parkir Lagi?
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
-
Bocoran Orang Dalam, Manajemen Man United Sudah Tentukan Nasib Ruben Amorim
-
Liga Champions, Bagamaimana Kekuatan Arsenal Hadapi Athletic Bilbao?
-
Nantang Nih! Manchester United Berani Nggak Pecat Ruben Amorim
-
Thom Haye dan Eliano Reijnders Bikin Persib Semakin Kuat Jelang ACL Two
-
Pelatih Kroasia Wanti-wanti Timnas Indonesia Soal Kondisi Fisik Thom Haye, Kenapa?
-
Jordi Amat Berharap Rumput Stadion Patriot Candrabhaga Lebih Bagus Ketimbang JIS
-
Siapa Umar Husein? Ketua Komite Disiplin PSSI Baru Ditunjuk Erick Thohir
-
Yuk Bisa Yuk, Manchester United Masih Bisa Main Bagus di Bawah Ruben Amorim, Asal...