Suara.com - Thom Haye, gelandang kreatif andalan Timnas Indonesia, masih belum menemukan klub untuk musim 2025/2026.
Situasi ini cukup kontras dengan mayoritas rekan setimnya di skuad Garuda yang sudah bersiap menjalani kompetisi bersama klub masing-masing.
Pemain berusia 30 tahun tersebut sempat dikaitkan dengan sejumlah tim di Eropa, bahkan muncul wacana untuk merumput di BRI Liga 1 atau kini bernama Super League Indonesia.
Persija Jakarta pernah disebut sebagai peminat utama, namun rumor itu perlahan meredup.
Andai kesepakatan terjadi, Haye kemungkinan besar akan menjadi pilar utama di lini tengah tim asuhan Mauricio Souza.
Kondisi tanpa klub ini dikhawatirkan memengaruhi peluangnya membela Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pada Oktober mendatang, Garuda dijadwalkan menghadapi Arab Saudi (8/10) dan Irak (11/10).
Pelatih Patrick Kluivert sebelumnya sudah menegaskan, ia akan memprioritaskan pemain yang rutin bermain di level klub.
Sejak resmi dinaturalisasi pada Maret 2024, Haye menjadi sosok penting di lini tengah Indonesia.
Baca Juga: Drama di Medan! Timnas U-17 Nyaris Tumbangkan Tajikistan di Piala Kemerdekaan
Ia sudah mengoleksi 13 caps dan mencetak dua gol, tetap menjadi pengatur serangan utama meski terjadi pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Kluivert.
Karier profesional Haye diwarnai pengalaman di sejumlah klub papan atas Belanda seperti AZ Alkmaar, Willem II, ADO Den Haag, NAC Breda, SC Heerenveen, hingga Almere City.
Ia juga pernah merasakan atmosfer Serie B Italia bersama Lecce pada musim 2018/2019 dengan 13 penampilan sebelum kembali ke Eredivisie.
Di level internasional, Haye sempat memperkuat Timnas Belanda dari level U-15 hingga U-21.
Namun, persaingan ketat membuatnya gagal menembus skuad senior Oranje.
Memasuki usia kepala tiga, peluang bertahan di Eropa semakin menipis bagi sang playmaker.
BRI Liga 1 pun menjadi opsi realistis, apalagi sejumlah klub besar dikabarkan siap menampungnya.
Meski begitu, nilai pasar Haye yang menurut Transfermarkt mencapai Rp52,14 miliar diyakini menjadi kendala utama.
Keputusan akhir kini ada di tangan Thom Haye—apakah ia bersedia menurunkan tuntutan harga demi menjaga kelanjutan kariernya, atau tetap berusaha bertahan di kancah Eropa.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Timnas Indonesia dan Arab Saudi Gelar TC Perdana di Hari yang Sama, Adu Persiapan Dimulai
-
Dikalahkan Persita, Bojan: Kembali, Kami Gagal Penalti
-
Kata-kata Eks Pelatih Timnas Indonesia usai Marselino Ferdiinan Dicoret Patrick Kluivert
-
Kata-kata Thom Haye Persib Bandung Kalah dari Persita Tangerang
-
Emil Audero Cedera Apa?
-
Terungkap 2 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Prosesnya Sempat Bermasalah
-
Gawat! 2 Kiper Timnas Indonesia Cedera Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Xabi Alonso Ungkap Alasan Kekalahan Berat Real Madrid di Liga Spanyol
-
Sosok Tunku Ismail: Dalang Naturalisasi Bermasalah Malaysia, Kini Salahkan Erick Thohir?
-
Kronologis Indonesia Dibawa Malaysia saat Kena Hukuman FIFA