- Prioritas Jangka Panjang: Fokus utama Alexander Zwiers adalah membangun sistem yang berkelanjutan (player pathway & coaching education), bukan mengejar kemenangan instan.
- Pemberdayaan Lokal: Kunci keberhasilan programnya adalah kolaborasi dan pemberdayaan seluruh pemangku kepentingan lokal, mulai dari klub, pelatih, hingga komunitas.
- Butuh Proses dan Kesabaran: Zwiers menekankan bahwa membangun fondasi sepak bola yang kuat membutuhkan waktu dan proses bertahap, mencontohkan perjalanan panjang negara seperti Jepang.
Suara.com - Di tengah euforia dan harapan besar akan prestasi Timnas Indonesia, Direktur Teknik PSSI yang baru, Alexander Zwiers, datang membawa sebuah perspektif yang menampar: lupakan kemenangan instan.
Misi utamanya bukanlah meraih trofi dalam waktu singkat, melainkan membangun sebuah "pabrik" sepak bola yang akan terus melahirkan talenta dan menciptakan warisan berkelanjutan.
Visi jangka panjang ini menjadi benang merah dari seluruh pemaparannya.
Pria asal Belanda ini sadar betul bahwa fondasi yang rapuh tidak akan pernah bisa menopang bangunan yang megah.
Karena itu, alih-alih fokus pada hasil akhir tim senior, ia akan memusatkan energinya pada akar rumput.
Pengalamannya di Yordania menjadi cerminan sempurna dari filosofi ini. Ia dengan tegas menolak mengambil kredit pribadi atas kesuksesan di sana.
"Ini bukan saya, ini kami," tegas Zwiers dikutip dalam wawancara di YouTube PSSI TV, Senin (26/8/2025).
"Ini orang-orang lokal, organisasinya, sistemnya sendiri yang membangun warisan lokal yang berkelanjutan."
"Berkelanjutan" adalah kata kunci yang ia ulang berkali-kali. Baginya, kesuksesan sejati bukanlah kemenangan di satu turnamen, melainkan saat sebuah sistem bisa berjalan dengan sendirinya dan terus produktif.
Baca Juga: Mees Hilgers Dapat Ajakan Gabung Mantan Klub Shayne Pattynama, Tertarik?
Di Yordania, sistem itu berhasil melahirkan banyak pemain muda yang debut di timnas senior dan menumbuhkan basis pemain hingga lebih dari 4.000 orang.
Lantas, bagaimana "pabrik" ini akan dibangun di Indonesia? Zwiers membaginya ke dalam beberapa pilar utama.
Pertama, menciptakan jalur pemain yang jelas (player pathway).
Tujuannya agar setiap anak berbakat di pelosok negeri, dari 17 ribu pulau yang ada, tahu persis jenjang yang harus mereka lalui untuk bisa mencapai level profesional dan tim nasional.
Kedua, revolusi pendidikan kepelatihan. Bukan sekadar menambah jumlah pelatih berlisensi, tetapi menciptakan sistem penjaminan mutu.
"Kita butuh sistem penjaminan mutu yang membuat kualitas berkelanjutan," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Prediksi Frank Leboeuf: High Line Barcelona Bisa Jadi Bumerang di Markas Chelsea
-
Manchester United Keok di Old Trafford, Ruben Amorim Ungkit Memori Pahit Musim Lalu
-
Alasan Sulit Dibantah, Giovanni van Bronckhorst Cocok untuk Timnas Indonesia
-
Thom Haye Ingat Mimpi Buruk Hadapi Lion City Sailors
-
Hansi Flick Jaga Raphinha! Strategi Barcelona Hadapi Chelsea di Liga Champions
-
PSSI Era Erick Thohir Boleh Tunjuk Pelatih Timnas Indonesia Asalkan...
-
Beckham Putra Janjikan Performa Maksimal Hadapi Lion City Sailors di AFC Champions League Two
-
Dipilih Tanpa Rapat Exco, Erick Thohir: Nova Arianto Pelatih Terbaik
-
Hanya Butuh 1 Poin, Persib Siap Tampil Habis-habisan Kalahkan Lion City Sailors di Singapura
-
FIFA dan SFD Siapkan Dana Rp16,694 Triliun untuk Bangun Stadion di Negara Berkembang