Suara.com - Pertandingan antara Persita Tangerang dan Semen Padang yang seharusnya berlangsung di Stadion Indomilk Arena resmi ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Keputusan penundaan ini diambil berdasarkan berbagai pertimbangan regulasi kompetisi, rekomendasi kepolisian, dan permohonan resmi dari klub tuan rumah.
Kondisi yang dianggap tidak kondusif di lapangan menjadi alasan utama di balik keputusan penundaan laga Persita vs Semen Padang.
Selain duel Persita dan Semen Padang, dua pertandingan lain di pekan keempat BRI Super League 2025 juga terdampak, yaitu PSM Makassar melawan Persebaya Surabaya dan Persib Bandung menghadapi Borneo FC.
Operator liga menyatakan jadwal baru untuk ketiga pertandingan ini akan diumumkan setelah proses koordinasi lebih lanjut.
Regulasi Pasal 23 ayat 6 dalam ketentuan I.League menjadi salah satu dasar hukum penundaan, mengatur penyesuaian jadwal pertandingan ketika kondisi tertentu dianggap tidak mendukung.
Rekomendasi dari Kepolisian Daerah Banten turut memengaruhi keputusan penundaan, mengingat situasi belum memungkinkan pertandingan berjalan aman.
Persita Tangerang sendiri turut mengajukan permohonan resmi untuk menunda laga, menunjukkan keterlibatan klub dalam proses keputusan.
I.League menegaskan bahwa kombinasi faktor regulasi, aspek keamanan, dan permintaan klub menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan ini.
Baca Juga: Jelang FIFA Matchday September, Patrick Kluivert Awasi Ketat Rizky Ridho Cs
Keamanan pemain, ofisial, dan suporter menjadi prioritas utama sehingga penundaan dipandang sebagai langkah tepat oleh operator liga.
Meskipun terjadi penundaan, I.League memastikan jalannya kompetisi secara keseluruhan tidak akan terganggu.
Koordinasi intensif dengan Persita Tangerang dan pihak terkait lain sedang dilakukan untuk menentukan jadwal pengganti.
Proses ini bertujuan menghasilkan keputusan yang adil dan aman bagi semua pihak, termasuk suporter yang hadir di stadion.
Operator liga menegaskan komitmen mereka terhadap kelancaran BRI Super League 2025, menekankan bahwa langkah penundaan bersifat antisipatif.
Keputusan ini menunjukkan bahwa keamanan dan kenyamanan pertandingan menjadi pertimbangan lebih penting dibandingkan kepentingan jadwal semata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Tottenham Siapkan Langkah Sensasional! Siap Pulangkan Harry Kane ke London
-
21 Tahun Debut Lionel Messi di Barcelona: Inilah 5 Laga Terhebat La Pulga yang Tak Terlupakan!
-
Manchester United Bernafsu Pulangkan Eks Bintang Akademi Secara Gratis
-
Cerita Eks Manchester United: Hampir Tewas Gegara Kecanduan Pil Tidur Kini Main Tarkam
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Juventus Tolak Mentah-mentah Tawaran Liverpool untuk Khephren Thuram: Dia Tak Tersentuh!
-
Mauricio Souza Tegaskan Fokus Baru Persija Setelah Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Eric Garcia Pastikan Tak ke Mana-Mana! Bek Muda Spanyol Stay di Barcelona
-
Pelatih Keturunan Belitung Terancam Dipecat, Bisa Jadi Pengganti Patrick Kluivert?
-
Eks Pacar Bongkar Sisi Gelap Vinicius Junior: Pikiran Dia Kotor, Suka Kirim Foto Tak Senonoh