Bola / Bola Indonesia
Senin, 08 September 2025 | 19:54 WIB
Mauro Zijlstra semringah usai debut di Timnas Indonesia senior. (Instagram/@maurozijlstra)
Baca 10 detik
  • Era Dito Ariotedjo menjadi periode paling masif dalam naturalisasi pemain keturunan
  • Kebijakan naturalisasi berdampak signifikan pada performa Timnas
  • Naturalisasi tetap menuai pro dan kontra
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Era kepemimpinan Menpora Dito Ariotedjo (April 2023–September 2025) menjadi salah satu periode paling sibuk dalam sejarah naturalisasi sepak bola Indonesia.

Di masa inilah, strategi penambahan pemain keturunan benar-benar dipercepat demi memperkuat Timnas Indonesia di level internasional.

Dito secara terbuka menyampaikan bahwa naturalisasi adalah langkah strategis untuk meningkatkan kedalaman skuad.

Langkah besar pun terlihat jelas. Pada Sabtu (8/2/2025) malam WIB, tiga pemain keturunan—Ole Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx—resmi mengucapkan sumpah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) di London, Inggris. Proses ini menambah daftar panjang amunisi baru untuk pelatih Shin Tae-yong.

Meski membawa timnya melaju ke final, Ole Romeny justru harus menepi akibat cedera serius di pergelangan kaki. (IG Ole Romeny)

Daftar Pemain Naturalisasi Era Dito

Dalam kurun dua tahun lebih, sederet nama keturunan berhasil diresmikan sebagai WNI dan sudah membela Timnas di berbagai ajang. Mereka adalah:

Thom Haye

Ivar Jenner

Rafael Struick

Baca Juga: Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Lebanon: Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra Starter

Justin Hubner

Jay Idzes

Nathan Tjoe-A-On

Maarten Paes

Jens Raven

Mees Hilgers

Eliano Reijnders

Ole Romeny

Tim Geypens

Dion Markx

Mauro Zijlstra

Miliano Jonathans

Pesepak bola Timnas Indonesia Miliano Jonathans (kanan) menendang bola melewati penjaga gawang Timnas Taiwan Huang Chiu Lin (kiri) dalam FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/9/2025). [ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/nz]

Kehadiran mereka bukan hanya sekadar menambah opsi, tetapi juga membawa pengalaman berharga dari kompetisi elite Eropa.

Nama-nama seperti Jay Idzes yang kini bermain di Serie A bersama Sassuolo, Kevin Diks di Gladbach hingga Maarten Paes yang membela FC Dallas di MLS, menambah sentuhan internasional dalam tubuh Garuda.

Efek nyata dari kebijakan ini mulai terasa. Indonesia tampil lebih percaya diri di Kualifikasi Piala Dunia 2026, bahkan mampu menahan tim-tim kuat Asia.

Kombinasi pemain lokal dengan naturalisasi membuat Timnas terlihat lebih seimbang dalam hal kualitas dan kedalaman skuad.

Kontroversi dan Pro-Kontra

Meski dianggap sukses, kebijakan naturalisasi di era Dito tidak lepas dari kritik. Beberapa pihak menilai naturalisasi berlebihan bisa menghambat talenta lokal.

Namun, Dito menegaskan bahwa naturalisasi bukan pengganti pembinaan, melainkan pelengkap.

“Pembinaan usia muda tetap prioritas, naturalisasi hanya strategi jangka pendek hingga menengah,” ujarnya.

Kini, setelah Dito Ariotedjo digantikan oleh Prabowo Subianto sebagai Menpora, warisan kebijakan naturalisasi masih menjadi perbincangan hangat.

Deretan pemain keturunan yang telah resmi menjadi WNI di era Dito adalah bagian dari sejarah baru Timnas Indonesia.

Pertanyaannya, apakah kebijakan ini akan terus berlangsung atau akan berakhir di era pengganti Dito?

Kontributor: Adam Ali

Load More