Bola / Bola Indonesia
Selasa, 09 September 2025 | 13:08 WIB
Timnas Indonesia Mandek Hadapi Lebanon, Catatan Statistik Bikin Geleng-Geleng. [Dok. KitaGaruda]
Baca 10 detik
  • Timnas Indonesia dominan lawan Lebanon, tapi tumpul di depan gawang.
  • Mental menghadapi provokasi lawan masih jadi PR.
  • Variasi serangan minim, perlu kreativitas lebih dari lini tengah.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Timnas Indonesia harus puas berbagi angka dengan Lebanon setelah bermain imbang 0-0 di Stadion Gelora Bung Tomo.

Meski tampil mendominasi, skuad Garuda belum mampu mengubah permainan apik menjadi kemenangan.

Sepanjang laga, Indonesia menguasai bola hingga 81 persen. Namun, dominasi itu tak dibarengi dengan efektivitas serangan.

Peluang bersih hampir tak tercipta meski gempuran terus dilakukan.

Di sisi lain, Lebanon hanya mampu mencatatkan dua kali tembakan sepanjang pertandingan.

Dari duel yang berlangsung panas ini, setidaknya ada tiga catatan penting yang bisa dipetik Indonesia.

1. Lini Depan Masih Mandul

Patrick Kluivert sudah memberi kesempatan kepada Mauro Zijlstra, Adrian Wibowo, dan Ramadhan Sananta.

Namun, ketiganya belum bisa memecah kebuntuan dengan gol.

Baca Juga: Indonesia vs Korea Selatan, Gerald Vanenburg Tegas: Seri atau Kalah Bukan Pilihan

Kehadiran Ole Romeny masih sangat dirindukan. Tanpa sosok striker tajam, dominasi penguasaan bola tak berbuah manis.

2. Mental Hadapi Provokasi Perlu Ditempa

Lebanon memainkan gaya khas Asia Barat dengan tekel keras. Ricky Kambuaya dan Miliano Jonathans sempat jadi sasaran di babak pertama.

Ketegangan meningkat di babak kedua hingga memicu aksi saling dorong.

Kevin Diks dan Jay Idzes pun sempat terpancing emosi, meski akhirnya mampu mengendalikan diri.

Situasi ini menjadi pelajaran penting untuk menghadapi lawan tangguh seperti Irak dan Arab Saudi yang juga kerap bermain dengan intensitas tinggi.

3. Variasi Serangan Masih Kurang

Indonesia terlalu bergantung pada crossing dan aksi individu dari sayap.

Minimnya peran gelandang kreatif membuat serangan terasa monoton.

Marselino Ferdinan belum tampil penuh, sementara Ricky Kambuaya lebih cocok sebagai gelandang nomor 8 ketimbang playmaker.

Patrick Kluivert jelas harus mencari solusi untuk membongkar pertahanan rapat lawan di laga-laga berikutnya.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

Load More