Bola / Bola Indonesia
Rabu, 10 September 2025 | 08:28 WIB
Patrick Kluivert membawa warna baru bagi Timnas Indonesia. (Timnas Indonesia)
Baca 10 detik
  • Suara.com - Patrick Kluivert membawa warna baru bagi Timnas Indonesia.

  • Performa tim menunjukkan progres meski ada kekalahan telak.

  • Hasil beragam jadi modal membangun tim lebih kompetitif.
[batas-kesimpulan]

Jelang ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia mencatatkan statistik tak buruk selama era Patrick Kluivert.

Patrick Kluivert resmi memimpin Timnas Indonesia sejak awal 2025.

Ia menggantikan Shin Tae-yong yang sukses membangun fondasi sepak bola nasional.

Kehadirannya memunculkan pro dan kontra di kalangan pecinta sepak bola.

Meski karier melatihnya tak secemerlang saat bermain, ia tetap dipercaya.

Dukungan penuh datang dari staf pelatih berpengalaman yang mendampinginya.

Debut Berat Kontra Australia

Baca Juga: Kalah dari Korea Selatan, Timnas Indonesia U-23 Gagal Melaju ke Piala Asia

Laga perdana Kluivert berlangsung di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Indonesia harus menyerah dari Australia dengan skor 5–1.

Gol hiburan Garuda menjadi catatan positif di tengah tekanan berat.

Pertandingan ini memperlihatkan rapuhnya lini belakang Indonesia.

Kluivert pun sadar transisi bertahan masih jadi kelemahan utama.

Kebangkitan Kontra Bahrain

Empat hari setelah kekalahan, Garuda tampil lebih disiplin.

Indonesia berhasil menundukkan Bahrain dengan skor tipis 1–0.

Gol kemenangan tercipta lewat serangan cepat yang efektif.

Hasil ini mendongkrak kepercayaan diri skuad Garuda.

Kluivert juga terlihat makin yakin dengan taktiknya.

Kemenangan Tipis Atas China PR

Partai melawan China PR menjadi momen penting berikutnya.

Indonesia menang 1–0 berkat pressing dan disiplin lini tengah.

Koordinasi tim semakin solid dibanding laga sebelumnya.

Pertahanan rapat dan ritme permainan lebih terjaga.

Fondasi taktik Kluivert kian terlihat dalam permainan tim.

Kekalahan Telak dari Jepang

Garuda kemudian bertemu Jepang dalam laga berat di kandang lawan.

Indonesia kalah telak 6–0 dari Samurai Biru.

Kecepatan dan kombinasi serangan Jepang sulit dihentikan.

Pertandingan ini menegaskan jarak kualitas yang masih lebar.

Namun, laga tersebut jadi pelajaran penting untuk Garuda.

Pesta Gol Kontra Chinese Taipei

Indonesia bangkit dalam laga persahabatan menghadapi Chinese Taipei.

Garuda menang telak 6–0 dengan permainan menyerang atraktif.

Formasi baru 4-2-3-1 terbukti efektif dijalankan.

Beberapa pemain tampil lebih nyaman dengan perannya.

Kemenangan ini menjadi bukti arah taktik Kluivert berhasil.

Hasil Imbang Kontra Lebanon

Laga berikutnya melawan Lebanon berakhir imbang 0–0.

Garuda menguasai pertandingan tapi gagal mencetak gol.

Peluang yang didapat tak mampu dimanfaatkan dengan baik.

Pertahanan tampil stabil meski serangan kurang tajam.

Penyelesaian akhir masih jadi pekerjaan rumah Kluivert.

Load More