Bola / Bola Indonesia
Rabu, 10 September 2025 | 13:09 WIB
Status pemain naturalisasi tidak menjamin performa Rafael Struick di Timnas Indonesia U-23. (Timnas Indonesia)

Minimnya jam terbang pemain dianggap faktor terbesar penurunan performa Timnas Indonesia U-23.

Gerald Vanenburg menilai tanpa pengalaman kompetitif, sulit bagi pemain untuk berkembang.

Jam terbang yang sedikit membuat fisik, kecepatan, dan mental bertanding menurun.

"Jadi sama kondisinya persis sama seperti pemain lain kalau memang Rafael Struick tidak bermain di kompetisi, jam terbangnya menurun, ya performanya akan turun," jelasnya.

Vanenburg menekankan perlunya pemain muda rutin bermain di klub.

Status Naturalisasi Bukan Jaminan

Status pemain naturalisasi tidak menjamin performa Rafael Struick di Timnas Indonesia U-23.

Menurut Vanenburg, menit bermain jauh lebih penting dibandingkan sekadar status kewarganegaraan.

"Status naturalisasi bukan penentu, jika tidak ada menit bermain di klub maka performa pasti menurun," ungkapnya.

Baca Juga: PSSI Masih Bungkam soal Pelatih SEA Games 2025, Gerald Vanenburg Beri Ultimatum

Kondisi ini menjadi catatan penting bagi manajemen klub dan federasi.

Vanenburg menyebut perkembangan pemain hanya bisa dicapai dengan latihan konsisten dan jam terbang.

Evaluasi untuk Masa Depan

Vanenburg memberikan saran agar pemain muda Indonesia mendapat perhatian sejak dini.

"Jadi memang sarannya sekarang ini bagaimana kita sebagai suatu bangsa kita bisa mengetahui di mana pemain-pemain muda kita itu berada, di mana mereka berlatih dari sisi kecepatannya, dari sisi fisiknya, kekuatannya, kehebatannya," kata dia.

Ia menilai pembinaan pemain harus dilakukan dari level bawah secara berjenjang.

Load More