Bola / Bola Dunia
Jum'at, 12 September 2025 | 15:54 WIB
Legenda Manchester United, Roy Keane, kembali melontarkan kritik pedas, kali ini ditujukan kepada Federasi Sepak Bola Irlandia (FAI). [Instagram Roy Keane]
Baca 10 detik
  • Roy Keane mengkritik keras FAI karena dianggap menjalankan proses perekrutan pelatih secara kacau
  • Kinerja pelatih Heimir Hallgrimsson dipertanyakan, sebab sejauh ini hanya mampu membawa Irlandia menang
  • Keane menilai FAI perlu pembenahan internal dengan menghadirkan orang-orang yang tepat agar sepak bola Irlandia bisa bangkit
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Legenda Manchester United, Roy Keane, kembali melontarkan kritik pedas, kali ini ditujukan kepada Federasi Sepak Bola Irlandia (FAI).

Kritik tersebut mencuat usai Irlandia menelan kekalahan mengejutkan 1-2 dari Armenia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (9/9).

Hasil buruk itu membuat peluang Irlandia untuk lolos ke Piala Dunia semakin tipis.

Dalam podcast Stick to Football bersama Gary Neville, Keane mengungkapkan bahwa dirinya sebenarnya sempat diwawancarai FAI untuk posisi pelatih tim nasional tahun lalu, sebelum akhirnya jabatan itu diberikan kepada Heimir Hallgrimsson.

Namun, proses perekrutan yang dijalankan FAI justru membuat Keane geleng-geleng kepala.

“Ya, tentu saja saya sempat berbicara soal pekerjaan itu. Tapi saya rasa mereka bicara dengan semua orang, setiap Tom, Dick, dan Harry,” ujar Keane.

Mantan kapten Setan Merah itu menambahkan, “Bahkan prosesnya saja sudah kacau. Banyak orang dalam enam bulan terakhir mengaku pernah ditawari pekerjaan itu. Tapi ya begitulah FAI. Seperti yang pernah saya katakan, mereka bahkan tak bisa mengurus acara minum di pabrik bir.”

Keane juga menyoroti kinerja Heimir Hallgrimsson, yang resmi menjabat sejak tahun lalu.

Pelatih asal Islandia itu sebelumnya melatih timnas Islandia dan Jamaika, namun bersama Irlandia ia kesulitan menunjukkan hasil positif.

Baca Juga: Misteri Masa Depan Rizky Ridho di Persija: Kontrak Habis, Bakal ke Eropa?

Sejauh ini, kemenangan Hallgrimsson hanya datang melawan Bulgaria dan Finlandia.

Situasi itu membuat publik ragu apakah Irlandia bisa kembali bersaing di level tertinggi Eropa.

“Kalau melihat manajernya sekarang, saya khawatir. Mereka menghadapi situasi sulit, dan rasanya perjalanan ini akan sangat panjang. Sedih melihat keadaan seperti ini,” tambah Keane.

Meski sinis, Keane tetap mengakui bahwa melatih Irlandia adalah pekerjaan yang penuh nilai emosional baginya.

Sebagai mantan pemain dengan 67 caps bersama Irlandia dan pernah menjadi asisten Martin O’Neill (2013–2018), Keane memahami betapa pentingnya posisi tersebut.

“Jujur saja, kalau ditanya apakah saya mau ambil pekerjaan itu di masa depan, saya tak tahu. Itu bukan sesuatu yang saya pikirkan sekarang. Tapi tentu saja ada sisi emosionalnya. Semua negatif yang ada, tetap saja itu pekerjaan yang luar biasa,” ungkapnya.

Keane juga menyinggung kondisi internal FAI yang menurutnya tidak stabil, dengan banyaknya pergantian pejabat dalam tubuh organisasi.

Ia berharap ada perubahan nyata agar sepak bola Irlandia bisa bangkit.

“FAI harus membenahi diri. Bawa orang-orang yang benar-benar tepat di dalamnya, baru setelah itu tim bisa berkembang,” katanya.

Dengan kekalahan dari Armenia, jalan Irlandia menuju Piala Dunia kian berat.

Para pendukung semakin pesimis, apalagi dengan performa tak meyakinkan di bawah Hallgrimsson.

Kontributor: M.Faqih

Load More