Bola / Liga Inggris
Senin, 15 September 2025 | 22:05 WIB
Ruben Amorim mencoba melawan Manchester City dengan strategi agresif di lini tengah. (MU)
Baca 10 detik
  • Ruben Amorim mencoba melawan Manchester City dengan strategi agresif di lini tengah.
  • Pep Guardiola kini sudah tujuh kali menang besar atas Manchester United.
  • Manchester City tampil dominan dan sukses membuat pertahanan Manchester United kewalahan sepanjang laga.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Manchester United kembali menderita kekalahan memalukan usai dibantai 0-3 oleh Manchester City.

Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Manchester United dalam Derby Manchester di Premier League.

Manchester City tampil dominan dan sukses membuat pertahanan Manchester United kewalahan sepanjang laga.

Gol-gol dari Erling Haaland menjadi bukti keunggulan lini serang Manchester City.

Derby Manchester kali ini juga memperlihatkan perbedaan kualitas mencolok antar kedua tim.

Dominasi Manchester City di Bawah Pep Guardiola

Pep Guardiola kini sudah tujuh kali menang besar atas Manchester United.

Dominasi Manchester City di Premier League semakin jelas terlihat melalui hasil derby ini.

Pendukung Manchester City bahkan sudah merayakan kemenangan dengan tarian Poznan.

Baca Juga: Satu Gol Lawan Burnley Bikin Mohamed Salah Jadi Top Skor ke-4 Sepanjang Masa Premier League

Sebaliknya, fans Manchester United banyak yang meninggalkan stadion sebelum laga usai.

Tekanan besar kini mengarah pada Ruben Amorim yang gagal mengangkat performa Manchester United.

Taktik Ruben Amorim Dipertanyakan

Ruben Amorim mencoba melawan Manchester City dengan strategi agresif di lini tengah.

Manchester United berusaha memanfaatkan serangan dari sisi sayap untuk mencari celah.

Namun pertahanan rapat Manchester City sulit ditembus oleh pemain Manchester United.

Kesempatan emas jarang sekali didapat Manchester United sepanjang pertandingan.

Saat kehilangan bola, Manchester United justru makin kewalahan menghadapi serangan balik.

Erling Haaland Jadi Pembeda di Laga

Erling Haaland mendapat ruang gerak bebas dari pertahanan Manchester United.

Striker asal Norwegia itu berhasil mencetak dua gol penting bagi Manchester City.

Gol ketiga terjadi akibat kesalahan fatal Manuel Ugarte dalam mengoper bola.

Bernardo Silva dengan cepat memanfaatkan situasi dan memberi assist matang.

Haaland lalu menuntaskan peluang dengan tenang untuk menambah derita Manchester United.

Rapuhnya Pertahanan Manchester United

Formasi pertahanan Manchester United terlalu maju sehingga mudah ditembus.

Koordinasi antar pemain belakang Manchester United juga terlihat sangat lemah.

Haaland berkali-kali berlari bebas tanpa pengawalan berarti.

Altay Bayindir tidak mampu menghentikan serangan Manchester City yang tajam.

Sistem defensif Ruben Amorim dinilai sangat rapuh dalam laga ini.

Kritik Keras Terhadap Amorim

Kekalahan ini memicu perdebatan sengit di kalangan pengamat sepak bola.

Sebagian menilai Amorim hanya sedang melalui masa adaptasi di awal musim.

Absennya pemain kunci seperti Cunha dan Mount disebut penghambat besar.

Namun sebagian lain menilai Amorim gagal memberi solusi taktis tepat.

Statistik menunjukkan Amorim kalah 20 kali dari 47 laga bersama Manchester United.

Masa Depan Amorim di Manchester United

Amorim menilai kekalahan bukan alasan untuk meninggalkan prinsipnya.

Ia hanya membuka ruang perubahan jika momentum dirasa sudah tepat.

Namun pertanyaan besar muncul soal kemampuan pemain mengikuti instruksi Amorim.

Manchester United kini terpuruk di peringkat ke-14 Premier League.

Jarak dengan tim papan atas semakin jauh dan sulit terkejar.

Tekanan Publik dan Harapan Kedepan

Manchester United dituntut segera menemukan solusi sebelum terlambat.

Musim ini bisa berubah menjadi perjalanan penuh kekecewaan panjang.

Pendukung berharap klub segera bangkit dari keterpurukan di Premier League.

Derby Manchester kembali menjadi bukti dominasi mutlak Manchester City.

Ruben Amorim kini berada dalam tekanan besar untuk segera berubah.

Load More