Bola / Bola Dunia
Selasa, 16 September 2025 | 08:17 WIB
Bagaimana nasib Kevin Diks di Borussia Monchengladbach usai sang pelatih dipecat. [Dok. IG/Borussia]
Baca 10 detik
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Borussia Monchengladbach secara resmi mengumumkan pemecatan pelatih kepala, Gerardo Seoane menyusul awal musim yang suram di Bundesliga Jerman.

Keputusan drastis ini sontak menciptakan situasi penuh ketidakpastian, terutama mengenai nasib dan posisi Kevin Diks di bawah rezim kepelatihan yang baru.

Manajemen klub kehilangan kesabaran setelah rentetan hasil buruk yang seolah tak berujung bagi Die Fohlen.

Puncaknya adalah kekalahan telak 0-4 dari Werder Bremen di pekan ketiga, yang membuat Gladbach terdampar di peringkat ke-16 klasemen sementara dengan hanya mengoleksi 2 poin dari tiga laga.

"Borussia berpisah dengan pelatih kepala Gerardo Seoane," tulis unggahan singkat di laman resmi Borussia Monchengladbach pada Senin (15/9/2025) malam WIB.

Direktur Olahraga klub, Roland Virkus menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah analisis mendalam.

Rangkaian 10 pertandingan tanpa kemenangan yang dihitung sejak musim lalu menjadi bukti bahwa perubahan mutlak diperlukan.

"Setelah analisis menyeluruh terhadap awal musim, kami menyimpulkan bahwa kami perlu mengganti pelatih kepala," kata Roland Virkus.

"Setelah sepuluh pertandingan Bundesliga tanpa kemenangan selama dua musim, kami kehilangan keyakinan bahwa perubahan haluan akan mungkin terjadi bersama Gerardo," imbuhnya.

Baca Juga: Eks Gelandang Manchester United Ancam Karier Kevin Diks di Bundesliga

Untuk mengisi kekosongan sementara, Gladbach telah menunjuk arsitek tim U-23, Eugen Polanski sebagai pelatih interim.

"Untuk menggantikan posisi pelatih asal Swiss yang telah melatih sejak awal musim 2023/24 itu, arsitek tim U-23 Eugen Polanski akan mengambil alih tim utama hingga pemberitahuan lebih lanjut. Terima kasih atas dedikasimu dalam seragam hitam-putih-hijau, Gerardo!" tulis pernyataan klub.

Lantas, bagaimana nasib Kevin Diks? Pemecatan pelatih ini bisa menjadi pedang bermata dua bagi sang bek.

Di satu sisi, ini adalah ancaman. Sebagai pemain yang menjadi bagian dari tim di era Seoane yang gagal, posisinya tidak lagi aman.

Pelatih baru tentu akan mencari formula dan kombinasi pemain yang berbeda untuk memutus tren negatif, dan perombakan di lini pertahanan bisa menjadi salah satu opsinya.

Namun di sisi lain, ini adalah sebuah peluang emas. Rezim baru berarti lembaran baru bagi semua pemain.

Kevin Diks kini memiliki kesempatan untuk memulai dari nol dan membuktikan kualitasnya di hadapan pelatih baru.

Pengalamannya bisa menjadi aset berharga bagi Polanski yang membutuhkan stabilitas di masa transisi.

Pekan-pekan mendatang akan menjadi momen krusial bagi Kevin Diks untuk mengamankan posisinya di skuad utama.

Load More