- Alex Pastoor optimistis Timnas Indonesia bisa bersaing di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
- Garuda punya catatan positif lawan Arab Saudi, tapi masih kesulitan ketika berhadapan dengan Irak.
- Dukungan fans Indonesia membanjiri para pemain dan staf pelatih jelang laga awal Oktober 2025.
Suara.com - Asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor, menyampaikan keyakinannya bahwa peluang Garuda untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih realistis.
Timnas Indonesia akan bersaing di Grup B putaran keempat Kualifikasi Zona Asia melawan Arab Saudi dan Irak pada awal Oktober 2025 mendatang.
Optimisme Pastoor tak lepas dari performa Timnas Indonesia saat menghadapi Arab Saudi di putaran sebelumnya. Saat itu, Garuda masih ditangani pelatih Korea Selatan, Shin Tae-yong (STY).
Timnas Indonesia kala itu sukses menahan imbang 1-1 pada 5 September 2024 dan menang 2-0 pada 19 November 2024.
Hasil ini menjadi bukti bahwa tim Merah Putih bisa bersaing dengan salah satu raksasa Asia.
Sementara menghadapi Irak, catatannya belum sebaik itu. Menurut data laman 11v11, dari sembilan pertemuan, Indonesia hanya sekali meraih hasil imbang 1-1 pada 16 Maret 1973.
Sisanya berakhir dengan kekalahan, termasuk dua laga di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, di mana Garuda kalah 1-3 (15 Januari 2024) dan 0-2 (6 Juni 2024).
Meski begitu, Pastoor tetap percaya diri.
“Ini realistis. Negara-negara yang akan kami hadapi berada dua kali lebih tinggi dalam ranking FIFA," kata Alex Pastoor dikutip Voetbalprimeur.
Baca Juga: Kluivert Bikin Kejutan! Inilah Skuad Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia
"Tapi di saat yang sama, Indonesia berhasil menang dan imbang melawan Arab Saudi di babak grup berbeda sebelum kami datang."
"Itu menunjukkan peluang tetap ada, asalkan bermain dengan sangat terorganisasi.”
Bagi Pastoor, perjalanan bersama timnas Indonesia bukan hanya soal sepak bola. Mantan pelatih Almere City itu mengaku menikmati tantangan baru dalam kariernya.
“Luar biasa. Dalam segala hal. Ini tantangan yang fantastis dari sisi olahraga, sesuatu yang sebelumnya tidak pernah saya alami. Kami punya staf yang luar biasa dengan banyak potensi,” ujarnya.
Staf pelatih timnas Indonesia memang dihuni nama-nama berpengalaman, termasuk Denny Landzaat dan Gerald Vanenburg.
Selain faktor teknis, Pastoor juga menilai pengalaman budaya yang ia dapatkan selama berada di Asia sebagai sesuatu yang berharga.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Minus 7 Pemain Ilegal, Pelatih Malaysia Pusing Siapkan Strategi Lawan Laos
-
Indra Sjafri Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games, Bagaimana Nasib Gerald Vanenburg?
-
Prediksi Bangkok United vs Persib: Celah Kemenangan Ada di Depan Mata
-
Manchester United Lirik Gareth Southgate sebagai Pengganti Ruben Amorim
-
Resmi Cerai! Pratama Arhan Absen Ikrar Talak Demi Fokus Hadapi Persib di ACL 2
-
Berbenah Setelah Dikalahkan Persita Tangerang, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
-
Skandal Naturalisasi Malaysia, Ong Kim Swee: Berbenah, Kalau Tidak Bisa Runtuh!
-
Taktik Jitu Persib Lawan Bangkok United Demi Jaga Asa Lolos AFC Champions League Two Grup G
-
Tiga Pemain JDT Dilarang Tampil di Liga Malaysia Usai Sanksi FIFA