- Kasus dugaan naturalisasi ilegal yang melibatkan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain asing mendapat sorotan besar di Asia Tenggara.
- Pengamat Vietnam, Quang Huy, menilai ada peran uang dalam proses tersebut, dengan imbalan yang disebutnya mencapai jutaan dolar.
- FIFA menilai naturalisasi itu melanggar prinsip keabsahan internasional dan memberi FAM waktu hingga Senin (6/10/2025) untuk mengajukan banding.
Suara.com - Kasus dugaan naturalisasi ilegal yang menimpa Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain asing terus menjadi sorotan di kawasan Asia Tenggara.
FIFA menjatuhkan sanksi kepada FAM karena dinilai melanggar aturan naturalisasi pemain untuk tampil di level internasional.
Menanggapi hal itu, pengamat sepak bola Vietnam, Quang Huy, menilai persoalan ini tak hanya soal administrasi, tetapi juga menyangkut faktor ekonomi yang besar.
Ia menyebut adanya peran uang dalam proses perekrutan pemain 'naturalisasi palsu' tersebut.
“Saya percaya ada faktor finansial yang cukup besar di baliknya. Angkanya pasti mencapai jutaan dolar,” ujar Quang Huy kepada Znews.
Menurutnya, banyak pemain asal Amerika Latin tergiur dengan tawaran yang datang dari Malaysia karena dua alasan utama, yakni uang dan kesempatan tampil di ajang resmi FIFA.
“Mereka tahu tidak punya peluang membela tim nasional di negara asal. Lalu datang tawaran, bisa bermain di ajang FIFA, mendapat bayaran besar, dan semuanya dijanjikan legal, tentu mereka tertarik,” jelasnya.
Namun, keputusan itu kini berbalik menjadi bumerang. FIFA menilai proses naturalisasi para pemain tersebut melanggar prinsip dasar keabsahan internasional.
Akibatnya, FAM dan para pemain terancam mendapat sanksi tambahan yang disebut Quang Huy bisa lebih berat dari yang dibayangkan.
Baca Juga: Nasib Tragis Facundo Garces, Buang Peluang Jadi Bintang demi Proyek Naturalisasi Abal-Abal
“Mereka mungkin mengira ini jalan pintas menuju mimpi tampil di panggung dunia, tapi justru berakhir dengan hukuman berat,” pungkas Quang Huy.
FIFA telah memberikan waktu selama 10 hari kepada Federasi Sepak Bola Malaysia untuk melakukan banding. Hari ini, Senin (6/10/2025), adalah batas akhirnya.
Berita Terkait
-
Nasib Tragis Facundo Garces, Buang Peluang Jadi Bintang demi Proyek Naturalisasi Abal-Abal
-
Di Bawah Bayang-Bayang Sanksi FIFA, Skuat Terbaru Malaysia Kini Kembali ke 'Setelan Pabrik'
-
Hadapi Laos, Timnas Malaysia Panggil Striker Naturalisasi Baru dari Ghana
-
Facundo Garces Terbang ke Malaysia untuk Selesaikan Kasus FIFA
-
Vietnam Ajukan 2 Nama untuk Dinaturalisasi, Bakal Bermasalah seperti Malaysia?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Arab Saudi Siapkan Teror di Stadion Demi Kalahkan Timnas Indonesia
-
Patrick Kluivert Keluhkan Kedatangan Pemain Timnas Indonesia untuk TC Terlambat
-
Kata-kata Marc Klok Kasih Ancaman Keras ke Arab Saudi!
-
Ke Mana Calvin Verdonk hingga Miliano Jonathans? Belum Datang ke Arab Saudi
-
Legenda Australia Harry Kewell Resmi Latih Klub Vietnam Hanoi FC
-
Pahlawan Baru Garuda Muda, Jens Raven Bidik Medali Emas SEA Games 2025 di Thailand
-
Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Maarten Paes Ungkap Kondisi Cederanya
-
Legenda Timnas Belanda: Senang Ole Romeny Comeback ke Timnas Indonesia, tapi...
-
Pemain Timnas Indonesia Jelang Hadapi Arab Saudi Belum Lengkap
-
Jamie Carragher: Liverpool Seperti Main Basket