Bola / Bola Dunia
Senin, 06 Oktober 2025 | 13:00 WIB
Bek Timnas Malaysia, Facundo Garces, saat berhadapan dengan Vietnam. (Dok. Zingnews)
Baca 10 detik
  • Kasus dugaan naturalisasi ilegal yang melibatkan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain asing mendapat sorotan besar di Asia Tenggara.
  • Pengamat Vietnam, Quang Huy, menilai ada peran uang dalam proses tersebut, dengan imbalan yang disebutnya mencapai jutaan dolar.
  • FIFA menilai naturalisasi itu melanggar prinsip keabsahan internasional dan memberi FAM waktu hingga Senin (6/10/2025) untuk mengajukan banding.

Suara.com - Kasus dugaan naturalisasi ilegal yang menimpa Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain asing terus menjadi sorotan di kawasan Asia Tenggara.

FIFA menjatuhkan sanksi kepada FAM karena dinilai melanggar aturan naturalisasi pemain untuk tampil di level internasional.

Menanggapi hal itu, pengamat sepak bola Vietnam, Quang Huy, menilai persoalan ini tak hanya soal administrasi, tetapi juga menyangkut faktor ekonomi yang besar.

Ia menyebut adanya peran uang dalam proses perekrutan pemain 'naturalisasi palsu' tersebut.

“Saya percaya ada faktor finansial yang cukup besar di baliknya. Angkanya pasti mencapai jutaan dolar,” ujar Quang Huy kepada Znews.

Menurutnya, banyak pemain asal Amerika Latin tergiur dengan tawaran yang datang dari Malaysia karena dua alasan utama, yakni uang dan kesempatan tampil di ajang resmi FIFA.

“Mereka tahu tidak punya peluang membela tim nasional di negara asal. Lalu datang tawaran, bisa bermain di ajang FIFA, mendapat bayaran besar, dan semuanya dijanjikan legal, tentu mereka tertarik,” jelasnya.

Namun, keputusan itu kini berbalik menjadi bumerang. FIFA menilai proses naturalisasi para pemain tersebut melanggar prinsip dasar keabsahan internasional.

Akibatnya, FAM dan para pemain terancam mendapat sanksi tambahan yang disebut Quang Huy bisa lebih berat dari yang dibayangkan.

Baca Juga: Nasib Tragis Facundo Garces, Buang Peluang Jadi Bintang demi Proyek Naturalisasi Abal-Abal

“Mereka mungkin mengira ini jalan pintas menuju mimpi tampil di panggung dunia, tapi justru berakhir dengan hukuman berat,” pungkas Quang Huy.

FIFA telah memberikan waktu selama 10 hari kepada Federasi Sepak Bola Malaysia untuk melakukan banding. Hari ini, Senin (6/10/2025), adalah batas akhirnya.

Load More