- Patrick Kluivert mencatat tiga kemenangan, satu imbang, tiga kekalahan dari tujuh laga.
- Seluruh kemenangan diraih di kandang, performa tandang masih lemah.
- Laga krusial melawan Irak akan jadi pembuktian kapasitas Kluivert.
Suara.com - Patrick Kluivert kembali menjadi sorotan usai Timnas Indonesia takluk 2-3 dari Arab Saudi pada lanjutan babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kekalahan itu menambah daftar performa naik-turun Garuda sejak diasuh mantan penyerang timnas Belanda tersebut.
Pelatih berusia 49 tahun itu sudah memimpin tujuh laga—baik resmi maupun uji coba—sejak ditunjuk menggantikan Shin Tae-yong pada Maret 2025. Namun, perjalanan awalnya tidak berjalan mulus.
Debut Kluivert bersama Indonesia berlangsung pahit. Bertandang ke Sydney, Garuda dihajar Australia 1-5 dalam laga kualifikasi Piala Dunia.
Kritik pun langsung mengarah pada pendekatan taktiknya yang dianggap belum menyatu dengan karakter pemain.
Namun situasi berbalik dalam dua laga berikutnya. Indonesia berhasil mencatat kemenangan penting masing-masing 1-0 atas Bahrain dan China.
Hasil itu bukan hanya memperbaiki moral tim, tetapi juga memastikan langkah bersejarah Garuda ke babak keempat kualifikasi—sesuatu yang belum pernah diraih sebelumnya.
Sayangnya, momentum positif itu tak bertahan lama. Indonesia harus menelan kekalahan telak 0-6 dari Jepang di laga terakhir fase ketiga.
Kritik terhadap Kluivert kembali menggema, terutama soal lemahnya organisasi pertahanan dan transisi permainan.
Baca Juga: Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Irak, Skuad Garuda Dibayangi Rapor Merah
Memasuki jeda internasional September 2025, Kluivert mencoba menata ulang tim lewat dua laga uji coba.
Hasilnya, Indonesia menang telak 6-0 atas Taiwan dan bermain imbang 0-0 melawan Lebanon.
Meski skor melawan Taiwan terlihat menjanjikan, publik menilai hasil tersebut belum cukup membuktikan peningkatan berarti karena lawan yang dihadapi relatif lemah di Asia.
Kekecewaan terbesar muncul saat Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi di babak keempat.
Sempat unggul lebih dulu, Garuda akhirnya tumbang 2-3 setelah gagal menjaga konsentrasi di babak kedua.
Secara keseluruhan, dari tujuh pertandingan, Kluivert membukukan tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan tiga kekalahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Jelang HUT ke-97, Persija Jakarta Luncurkan Buku Foto Eksklusif We Rise Again'
-
Persija Jakarta vs PSIM Yogyakarta, Tribun Atas Stadion Utama Gelora Bung Karno Akan Dibuka
-
PSSI Incar van Bronckhorst, Berapa Gaji Fantastis yang Harus Dibayar?
-
Jakmania Siapkan Koreografi Spektakuler di Laga Persija vs PSIM Yogyakarta di GBK
-
Prediksi Line-up Tim Matchday 5 Liga Champions: Rekor Haaland, Barca dan Chelsea Pincang
-
PSSI Sudah Tahu? Jordi Cruyff Diam-diam Negosiasi dengan Ajax di Barcelona
-
Jadwal Timnas Indonesia U-22 di Grup C SEA Games 2025 Bangkok: Kans Lolos Semifinal
-
Pesona Marieke Wolfer, Sosok di Balik Keluarga Bahagia Giovanni van Bronckhorst
-
Luciano Spalletti Akui Juventus dalam Situasi Sulit Jelang Hadapi Bodo/Glimt
-
Jelang Hadapi Chelsea, Lamine Yamal Kembali Koar-koar di Media Sosial