Bola / Bola Indonesia
Senin, 13 Oktober 2025 | 11:10 WIB
Aspek Buruk dari Taktik Baru Patrick Kluivert di Timnas Indonesia vs Lebanon. [Dok. KitaGaruda]
Baca 10 detik
  • PSSI harus transparan mengenai target yang dibebankan kepada Kluivert apakah sesuai kontrak.
  • Penunjukkan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI tuai kontroversi.
  • Timnas Indonesia dalam asuhan STY ketika itu masih dalam track menuju Piala Dunia 2026.

Suara.com - Pengamat sepak bola Tanah Air Kesit Budi Handoyo menyebut PSSI boleh banget pecat pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert menyusul kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026.

Namun, harus dilihat dahulu apakah ada klausul khusus di kontrak kedua belah pihak.

Timnas Indonesia dipastikan gagal ke Piala Dunia 2026 usai dikalahkan Irak, 0-1 di matchday kedua Grup B Kualifikasi ronde 4, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB.

Poin yang dikumpulkan skuad Garuda sudah tidak lagi memungkinkan untuk lolos setelah di laga perdana Grup B juga kalah, 2-3 saat jumpa tuan rumah Arab Saudi pada 9 Oktober lalu.

Nah, jika dalam perjanjian kontrak antara PSSI dan Kluivert ada soal meloloskan Timnas Indonesia, bisa jadikan patokan untuk pecat.

"Dipecat atau tidaknya Patrick Kluivert dari timnas. Dilihat dulu bagaimana perjanjian kontrak yang ditandatangani antara Kluivert dengan PSSI," kata Kesit kepada Suara.com.

Seperti diketahui penunjukkan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI tuai kontroversi.

Ini karena saat itu PSSI pecat Shin Tae-yong dengan alasan yang tidak jelas. Ketika itu, juru formasi asal Korea Selatan itu disebut tidak cakap dalam berkomunikasi serta dinamika kepemimpinan.

Timnas Indonesia dalam asuhan STY ketika itu masih dalam track menuju Piala Dunia 2026. Namun. PSSI memilih menggantinya dengan Kluivert yang dianggap pelatih terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Baca Juga: Dulu Bilang Siap Dihujat, Erick Thohir Kini Batasi Kolom Komentar

"Kalau targetnya meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 2026 ya boleh (dipecat). Berarti dia tidak memenuhi targetnya, boleh dipecat itu," jelasnya.

"Tapi kalau kontraknya dia di kontrak sampai misalnya 2027. Nah itu di situ ada target-target nggak? Gitu kan. Misalnya targetnya Piala Asia tahun depan misalnya," ia menambahkan.

Oleh sebab itu untuk saat ini PSSI harus transparan mengenai target yang dibebankan kepada Kluivert apakah sesuai kontrak.

"Misalnya harus melolos ke Piala Dunia. Kalau nggak melolos, lu gagal ya sudah. Berarti dia layak dipecat," jelasnya.

"Tapi kalau tidak disebutkan atau tidak ditargetkan untuk melolos ke Piala Dunia ya apa gitu. Bahwa dia harus dievaluasi itu ya pasti gitu kan," pungkasnya.

Load More