- Nama Mustapha Hadji mulai dikenal luas pada era 1990-an sebagai salah satu gelandang serang paling berbakat asal Afrika.
- Lahir dengan darah Prancis-Maroko, Hadji mengawali karier profesionalnya di klub Ligue 1, AS Nancy, pada tahun 1991.
- Selama lima musim di sana, ia tampil gemilang dan mencetak 31 gol, angka yang cukup impresif untuk pemain di posisinya.
Suara.com - Timnas Maroko sempat menghilang dari panggung Piala Dunia selama dua dekade.
Namun pada 2018, mereka akhirnya kembali mencatat sejarah dengan lolos ke putaran final turnamen empat tahunan itu.
Teranyar, generasi baru Maroko sukses menjadi juara Piala Dunia U-20 2025. Di partai final, Maroko sukses tumbangkan favorit juara, Argentina dengan skor 2-0.
Mundur jauh ke belakang, nama Mustapha Hadji merupakan legenda hidup yang jadi panutan untuk Yassir Zabiri dkk.
Hadji, Sang Maestro dari Era 90-an
Nama Mustapha Hadji mulai dikenal luas pada era 1990-an sebagai salah satu gelandang serang paling berbakat asal Afrika.
Lahir dengan darah Prancis-Maroko, Hadji mengawali karier profesionalnya di klub Ligue 1, AS Nancy, pada tahun 1991.
Selama lima musim di sana, ia tampil gemilang dan mencetak 31 gol, angka yang cukup impresif untuk pemain di posisinya.
Permainannya yang lincah, kreatif, dan tajam membuatnya dilirik klub besar Sporting Lisbon pada 1996.
Baca Juga: Daftar 17 Negara yang Sah Lolos ke Piala Dunia 2026, Indonesia Selanjutnya?
Namun, karier Hadji di Portugal tak berjalan mulus.
Ia hanya bertahan semusim sebelum pindah ke Spanyol bergabung dengan Deportivo La Coruña (Super Depor), klub yang kala itu tengah naik daun di La Liga.
Pahlawan Maroko di Piala Dunia 1998
Hadji mencapai puncak popularitasnya ketika tampil di Piala Dunia 1998 di Prancis.
Bersama Maroko, ia menjadi motor serangan utama tim berjuluk Atlas Lions.
Dalam turnamen tersebut, Maroko tergabung di Grup A bersama Brasil, Norwegia, dan Skotlandia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kocak! Cerita Cristiano Ronaldo Jarang Nongol di Grup WA, Takut Sama Sosok Ini
-
Erling Haaland Makin Ganas! 2 Perubahan Besar yang Buat Ia Makin Tak Terbendung
-
Kontroversi! Presiden Napoli Desak Pemain di Atas 23 Tahun Dilarang Bela Timnas
-
PSSI Wajib Tahu! Borok Frank de Boer Terbongkar: Penghancur Mimpi Pemain
-
3 Keuntungan Bagi Indonesia Jika Gabung Jepang Bentuk Federasi Tandingan AFC
-
Frank de Boer Dirumorkan ke Timnas Indonesia, Punya 'Memori Buruk' dengan Ketum PSSI
-
Tak Seperti PSSI, Asosiasi Sepak Bola Swedia Gercep Tunjuk Eks Nakhoda Chelsea usai Pecat Pelatih
-
Dirumorkan Latih Indonesia: Frank de Boer Itu Gak Paham Bola, Fans Inter Pasti Setuju
-
3 Kerugian bagi Indonesia Jika Gabung Jepang Membentuk Federasi Tandingan AFC
-
Fabio Capello Puji Chivu: Dia Bangun Inter dari Semangat dan Kebersamaan