Bola / Bola Dunia
Senin, 20 Oktober 2025 | 19:23 WIB
Ilustrasi penculikan dan penyekapan (Shutterstock).
Baca 10 detik
  • Cheikh Toure menjadi korban penipuan dan penculikan bermodus uji coba klub sepak bola
  • Keluarga Toure gagal memenuhi permintaan tebusan, sehingga sang pemain muda dibunuh secara tragis
  • Pemerintah Senegal mengimbau agar pemain muda berhati-hati terhadap tawaran sepak bola luar negeri yang tidak resmi

Suara.com - Seorang pesepak bola muda berbakat, Cheikh Toure yang masih 18 tahun asal Senegal tewas setelah menjadi korban penculikan oleh sekelompok orang bersenjata di Ghana.

Menurut laporan media lokal, Toure awalnya dijebak oleh para pelaku yang mengaku akan membawanya mengikuti uji coba (trial) di sebuah klub profesional.

Namun, sesampainya di lokasi, ia justru disandera dan dijadikan korban pemerasan.

Para penculik meminta tebusan kepada keluarga Toure untuk membebaskannya.

Nahas, pihak keluarga tidak mampu mengumpulkan uang yang diminta, hingga akhirnya sang pemain muda dibunuh secara keji oleh kelompok tersebut pada Sabtu (18/10/2025).

Kementerian Integrasi Afrika dan Urusan Luar Negeri Senegal mengonfirmasi kabar duka tersebut dan menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.

Dalam pernyataannya, pihak kementerian menegaskan bahwa penyelidikan bersama dengan kepolisian Ghana telah dibuka untuk mengungkap pelaku dan motif kejahatan ini.

“Kami menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga yang berduka. Kasus ini mendapat perhatian dan prioritas tertinggi dari pihak berwenang,” tulis pernyataan resmi kementerian tersebut dilansir dari Daily Star.

Pemerintah setempat juga mengimbau para pemain muda, pelatih, dan orang tua agar berhati-hati terhadap tawaran uji coba atau transfer ke luar negeri yang tidak memiliki kejelasan resmi.

Baca Juga: Mohammed Kudus Antar Ghana ke Piala Dunia 2026! The Black Stars Wakil Kelima Afrika

Mereka menegaskan pentingnya melalui jalur resmi federasi atau otoritas olahraga sebelum melakukan perjalanan.

Cheikh Toure sendiri diketahui menimba ilmu sepak bola di Esprit Foot Academy, Yeumbeul, Senegal.

Akademi tersebut turut menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian salah satu talenta muda terbaik mereka.

“Kami kehilangan pemain muda penuh potensi dan semangat besar. Ini tragedi bagi sepak bola Senegal,” tulis pihak akademi dalam pernyataannya.

Kontributor: M.Faqihb

Load More