- Aurelio De Laurentiis mengusulkan batas usia pemain tim nasional maksimal 23 tahun
- De Laurentiis menilai sistem sepak bola Eropa perlu reformasi besar
- Kritik De Laurentiis juga menyinggung soal ketimpangan beban klub
Suara.com - Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis melontarkan pernyataan kontroversial terkait jadwal padat klub-klub Eropa.
Bos Partenopei itu menilai, pemain berusia di atas 23 tahun sebaiknya tidak lagi membela tim nasional.
De Laurentiis menilai sepak bola Eropa butuh perubahan besar dalam sistem dan format kompetisi.
“Eropa harus berubah, waktunya sudah tiba,” ujar De Laurentiis dikutip dari Football Italia.
“Terlalu banyak pertandingan. Pemain tidak bisa lagi tampil 50 hingga 70 laga dalam semusim.”
Menurut pria berusia 75 tahun itu, FIFA dan federasi nasional perlu menetapkan batasan usia untuk pemain timnas.
Tujuannya agar ada regenerasi dan untuk melindungi para pemain dari kelelahan serta cedera.
“Setelah berusia 23 tahun, sebaiknya pemain tidak lagi bermain untuk tim nasional. Itu kesempatan bagi generasi baru untuk muncul,” tambahnya.
“Jika pemain berusia di atas 30 terus dipanggil dan akhirnya cedera, itu merugikan klub. Liga domestik kehilangan respek karena para pemain utama kelelahan.”
Baca Juga: PSSI Wajib Tahu! Borok Frank de Boer Terbongkar: Penghancur Mimpi Pemain
De Laurentiis juga menyoroti soal kompensasi klub terhadap federasi.
Menurutnya, klub menanggung beban gaji penuh pemain selama setahun, namun tidak mendapat imbalan sepadan saat pemain cedera di level internasional.
Sejak membeli Napoli pada 2004, De Laurentiis memang dikenal vokal dan sering mengkritik sistem sepak bola modern.
Di bawah kepemilikannya, Napoli berhasil bangkit dari Serie C1 hingga kembali menjadi kekuatan utama Serie A, bahkan memenangi dua gelar juara liga dalam tiga musim terakhir.
Saat ini, Napoli berada di posisi kedua klasemen Serie A 2025/26, hanya terpaut satu poin dari AC Milan, meski baru saja kalah 0-1 dari Torino.
Kontributor: M.Faqih
Berita Terkait
-
PSSI Wajib Tahu! Borok Frank de Boer Terbongkar: Penghancur Mimpi Pemain
-
Frank de Boer Dirumorkan ke Timnas Indonesia, Punya 'Memori Buruk' dengan Ketum PSSI
-
Tak Seperti PSSI, Asosiasi Sepak Bola Swedia Gercep Tunjuk Eks Nakhoda Chelsea usai Pecat Pelatih
-
Dirumorkan Latih Indonesia: Frank de Boer Itu Gak Paham Bola, Fans Inter Pasti Setuju
-
3 Keuntungan Bagi Indonesia Jika Gabung Jepang Bentuk Federasi Tandingan AFC
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
PSSI Wajib Tahu! Borok Frank de Boer Terbongkar: Penghancur Mimpi Pemain
-
3 Keuntungan Bagi Indonesia Jika Gabung Jepang Bentuk Federasi Tandingan AFC
-
Frank de Boer Dirumorkan ke Timnas Indonesia, Punya 'Memori Buruk' dengan Ketum PSSI
-
Tak Seperti PSSI, Asosiasi Sepak Bola Swedia Gercep Tunjuk Eks Nakhoda Chelsea usai Pecat Pelatih
-
Dirumorkan Latih Indonesia: Frank de Boer Itu Gak Paham Bola, Fans Inter Pasti Setuju
-
3 Kerugian bagi Indonesia Jika Gabung Jepang Membentuk Federasi Tandingan AFC
-
Fabio Capello Puji Chivu: Dia Bangun Inter dari Semangat dan Kebersamaan
-
Rumor Latih Indonesia Terbantahkan, Louis van Gaal Fokus Nambah Pahala
-
Jadi yang Terbaik Saat Hadapi Persebaya, Winger Persija Pilih Merendah
-
Kabar Duka! Anak Legenda Inggris Tewas Dalam Kecelakaan Tragis