Bola / Bola Indonesia
Rabu, 22 Oktober 2025 | 12:33 WIB
Alex Pastoor, Patrick Kluivert [Instagram/timnasindonesia]

Organisasi sepak bola Indonesia, yakni PSSI, dianggap memiliki tanggung jawab besar untuk membereskan persoalan ini.

Indonesia saat ini hanya memiliki struktur kompetisi Liga utama tanpa adanya sistem pendukung yang terintegrasi dengan baik.

Struktur kompetisi yang ada hanya meliputi Super League, Championship, serta strata ketiga dan keempat.

Sistem kompetisi untuk kelompok usia dini juga belum tersusun secara rapi dan profesional, yang merupakan fondasi penting pembinaan pemain.

"Masalahnya adalah belum ada kompetisi yang benar-benar terorganisir dengan rapi," pungkasnya, menunjukkan inti dari persoalan struktural tersebut.

Perubahan dalam Staf Kepelatihan Timnas

Kini, Alex Pastoor tidak lagi menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia.

Perubahan ini terjadi menyusul dihentikannya kontrak Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala.

Kluivert harus meletakkan jabatannya setelah Tim Merah Putih gagal mencapai target lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

Baca Juga: Beri Komentar Pedas, Label Jenius Alex Pastoor Tak Lebih Sekadar Embel-Embel Belaka

Meskipun demikian, evaluasi Pastoor mengenai kualitas pemain dan tata kelola kompetisi tetap menjadi sorotan penting bagi pemangku kepentingan sepak bola Tanah Air.

Aspek teknis pemain yang sudah mumpuni harus diiringi dengan perbaikan struktural kompetisi demi mencapai potensi terbaik di kancah global.

Perlu adanya perhatian serius dari PSSI untuk menyempurnakan sistem liga dan pembinaan usia muda.

Upaya perbaikan ini mutlak diperlukan agar bakat-bakat istimewa di lapangan-lapangan tak rata dapat berkembang maksimal dalam sistem yang terstruktur.

Pengakuan dari pelatih Eropa ini menjadi alarm penting bahwa Indonesia sudah memiliki bahan baku pemain berkualitas, tinggal memoles sistemnya saja.

Load More