-
PSV kini mengoleksi empat poin dari tiga pertandingan, melewati Napoli di klasemen sementara.
-
Bosz menilai kemenangan telak ini adalah buah kerja keras yang telah dilakukan tim dalam beberapa pekan terakhir.
- Driouech mencetak satu gol dan satu assist setelah masuk di babak kedua, membuat Bosz begitu terkesan.
Suara.com - Pelatih PSV Eindhoven, Peter Bosz, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya usai timnya tampil luar biasa dan menghancurkan Napoli 6-2 di Liga Champions, Rabu (22/10/2025) dini hari WIB.
Kemenangan besar itu bukan hanya menghidupkan peluang PSV di fase grup, tapi juga menunjukkan bahwa klub asal Belanda itu mulai menemukan ritme terbaiknya di bawah Bosz.
“Ini hasil yang luar biasa untuk kami, karena sekarang kami kembali ke persaingan setelah awal yang buruk,” ujar Bosz kepada Ziggo Sport.
“Kami tahu laga ini tidak wajib dimenangkan, tapi melihat jadwal selanjutnya, hasil ini sangat penting. Kami senang bisa bangkit dengan cara seperti ini.”
PSV kini mengoleksi empat poin dari tiga pertandingan, melewati Napoli di klasemen sementara.
Meski hasilnya mencolok, Bosz menilai kemenangan telak ini adalah buah kerja keras yang telah dilakukan tim dalam beberapa pekan terakhir.
“Kami memang sudah bermain bagus dalam beberapa laga terakhir, jadi tidak ada alasan untuk mengubah banyak hal,” lanjut Bosz.
“Awalnya memang tidak mudah karena Napoli menekan agresif, tapi begitu kami bisa keluar dari tekanan itu, semuanya berjalan lebih lancar.”
Salah satu kunci kemenangan adalah performa solid Guus Til, yang berperan penting sebagai “false nine” di lini depan.
Baca Juga: Hujan Gol Warnai Malam Gila Liga Champions: Napoli Hancur di PSV, PSG dan Barcelona Pesta Gol!
“Guus sudah bermain luar biasa selama beberapa pekan. Dia bukan penyerang klasik, tapi lawan pasti kesulitan menghadapinya. Apalagi dalam kombinasi dengan Ismael Saibari, mereka berdua luar biasa,” puji Bosz.
“Tapi malam ini, saya tak bisa menyebut ada pemain yang tampil buruk. Semua bermain sebagai satu tim, dan itu yang paling penting.”
Dua pemain sayap, Dennis Man dan Couhaib Driouech, juga menjadi sorotan. Driouech mencetak satu gol dan satu assist setelah masuk di babak kedua, membuat Bosz begitu terkesan.
“Gol dan assist-nya luar biasa,” kata Bosz.
“Saya bahkan bilang padanya, kalau kamu tak tampil seperti ini setiap kali, saya sendiri yang akan mengusirmu dari lapangan! Cara dia berlari, bertahan, dan menyerang, itu yang saya mau dari seorang pemain sayap.”
Namun pujian terbesar Bosz jatuh kepada Dennis Man, sang bintang dua gol malam itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Persib vs Selangor FC, Bojan Hodak: Ini Persaingan Indonesia Lawan Malaysia
-
Inter Milan Pesta 4 Gol, Denzel Dumfries Bongkar Taktik Jitu Cristian Chivu
-
Fabio Capello Heran Kok Bisa Napoli Dibantai 2-6 oleh PSV? Tim Lemah
-
Kisah Ajaib Mjallby, Klub Kecil dari Desa Nelayan yang Jadi Juara Liga Swedia
-
Eks Rekan Tristan Tristan Gooijer Resmi Tinggalkan Belanda Demi Bela Tanah Air
-
Momen Akira Nishino Permalukan Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno
-
Ogah Berkelit, Diego Simeone Akui Arsenal Hancurkan Atletico Dalam 13 Menit
-
Setelah 10 Bulan Absen, Nguyen Xuan Son Siap Comeback di V.League 2025/2026
-
Gianluca Vialli, Legenda Era 90-an: Anak Bangsawan yang Angkat Trofi Bersama Juventus
-
Alex Pastoor Keluhkan Jeleknya Kompetisi di Indonesia Usai Didepak PSSI, Kenapa?