- Gianni Infantino menghadiri penandatanganan MoU antara ASEAN dan FIFA di sela KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur.
- Saat ditanya soal tudingan standar ganda FIFA terkait Israel dan Rusia, Infantino menolak menjawab langsung dan menegaskan bahwa sepak bola harus tetap menjadi sarana pemersatu, bukan dipengaruhi politik.
- Infantino justru menyoroti isu perdamaian di Asia Tenggara, menyebut perjanjian damai Thailand–Kamboja sebagai contoh positif kerja sama regional.
Suara.com - Presiden FIFA, Gianni Infantino, menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara ASEAN dan FIFA yang digelar bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Minggu (26/10/2025).
Dalam acara tersebut, Infantino menyerahkan cendera mata kepada Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn, sebagai simbol kerja sama dalam pengembangan sepak bola di kawasan Asia Tenggara.
Namun, momen itu justru diwarnai dengan pertanyaan sensitif dari awak media terkait dugaan standar ganda FIFA. Infantino ditanya mengapa Israel tetap diizinkan mengikuti Kualifikasi Piala Dunia, sedangkan Rusia masih dijatuhi sanksi dan dilarang tampil di ajang yang sama.
Menanggapi hal itu, Infantino tidak menjawab secara langsung. Ia menegaskan bahwa sepak bola seharusnya menjadi sarana untuk menyatukan, bukan alat yang terpengaruh oleh politik atau konflik geopolitik.
“Sepak bola harus tetap menjadi kekuatan untuk menyatukan, bukan memecah belah. Saya bersyukur bisa menyaksikan KTT Perdamaian di Sharm el-Sheikh yang dihadiri Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan para pemimpin dunia lainnya,” ujar Infantino, dikutip dari New Straits Times.
Alih-alih menanggapi secara spesifik isu Israel dan Rusia, Infantino justru menyoroti pentingnya perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Ia menyebut adanya penandatanganan perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja sebagai langkah positif menuju stabilitas regional.
“Kita semua mendukung perdamaian, persatuan, dan setiap upaya untuk menyatukan umat manusia. Hari ini kita juga menyaksikan penandatanganan perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja,” tambahnya.
Kerja sama yang terjalin antara ASEAN dan FIFA melalui MoU ini diharapkan memperkuat pengembangan sepak bola di Asia Tenggara, terutama dalam bidang infrastruktur, pelatihan pemain muda, dan program pendidikan sepak bola di tingkat akar rumput.
Meski tidak memberikan jawaban langsung atas tudingan standar ganda tersebut, pernyataan Infantino menegaskan posisi FIFA yang ingin menjaga jarak dari isu-isu politik global, sembari menekankan peran sepak bola sebagai jembatan perdamaian antarnegara.
Baca Juga: Gianni Infantino Bikin Gebrakan Baru Luncurkan Piala ASEAN FIFA, Bagaimana Nasib Piala AFF?
Berita Terkait
-
Gianni Infantino Bikin Gebrakan Baru Luncurkan Piala ASEAN FIFA, Bagaimana Nasib Piala AFF?
-
Media Vietnam Sindir PSSI Langsung Fokus Timnas Indonesia U-22 usai Senior Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Siapa Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday November 2025?
-
Menlu AS Tuduh Badan PBB UNRWA 'Antek' Hamas Usai ICJ Putuskan Kewajiban Israel
-
3 Kriteria Pemain Timnas Indonesia Pilihan Indra Sjafri di FIFA Matchday November 2025
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
Terkini
-
Xabi Alonso di Posisi Rawan, Empat Bintang Real Madrid Pasang Badan
-
Bojan Hodak Fokus Hadapi Malut United dan Belum Pikirkan Lawan di16Besar ACL 2
-
Dejavu 1985! Timnas Indonesia Pernah Lolos Semifinal Bermodal 1 Poin, Keajaiban SEA Games Terulang?
-
Nilai Fantastis Klausul Rilis Harry Kane, Klub Peminat Cuma Bisa Gigit Jari
-
Pedri Buka Suara soal Kondisi Psikis Ronald Araujo, Putuskan Hijrah ke Yerusalem
-
PSSI Minta Fans Masih Percaya dengan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025
-
Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
-
Berkat Persib, Ranking Liga Indonesia Melejit di Asia
-
PSSI Belum Terima Laporan Soal John Heitinga Tolak Latih Timnas Indonesia
-
Demi Jaga Kekompakan, Kevin Diks Bongkar Rahasia Ruang Ganti Timnas Indonesia